[ 18 ]

1K 162 29
                                    

Di tengah hari. Kun berdiri di luar toko buku, karena ada janji dengan seseorang. Satu menit, dua menit, tiga menit, empat menit, lima menit. Yeyy lancar menghitung!

"Qian Kun!"

Kun menoleh ke sumber suara. Si empunya suara adalah He Mei. Wanita itu yang meminta Kun menemaninya mencari buku. "sudah dari tadi?" tanya He Mei.

"ah tidak juga. Ya sudah, mari masuk. Di luar panas," ujar Kun.

Keduanya pun masuk ke dalam. He Mei asik melihat-lihat, sedangkan Kun, berusaha menahan gugup. Ia hanya mengikuti He Mei, dan berdiri di sampingnya jika wanita itu menghentikan langkah. "menurutmu, buku masak seperti apa yang harus ku beli? Ada rekomendasi?" tanya He Mei.

Kun berpikir sebentar. "ah, buku tentang sup saja, Lucas dan Hendery, mereka menyukai sup."

"kalau Yangyang?"

"eum, dia suka makanan manis."

He Mei menghentikan langkahnya, dan menatap Kun. "kalau kau? Sukanya apa?" tanya He Mei sambil menatap Kun. Dan itu membuat Kun sangat gugup. "a-aku...terserah saja, semuanya juga aku makan," jawab Kun, sedikit terbata-bata.

Keduanya pun kembali menyusuri rak buku yang lain. Baru beberapa langkah, lagi-lagi langkah He Mei terhenti. Kali ini di tumpukan buku-buku populer. Dengan anggunnya, ia membuka lembaran buku. Tanpa tahu, seseorang di sampingnya tengah terkagum sekaligus terpana.

"huftt...dulu saat muda, aku sangat hafal dengan buku-buku seperti ini. Buku yang banyak mengajarkan masalah percintaan, tetapi tetap saja saat muda, aku tak bisa memilih pria dengan baik. Sekarang sudah tua," He Mei menutup kembali buku yang tadi ia pegang, dan menaruhnya di tempat semula.

"aiya, kau masih muda, masih sangat cantik," ujar Kun tanpa sadar. Ia langsung memalingkan wajahnya saat ditatap bingung oleh He Mei. Dalam hati, ia merutuki dirinya sendiri karena terlalu spontan tadi.

Sedangkan He Mei, wanita itu tersenyum tipis. Hatinya juga langsung berbunga-bunga, tatkala Kun memuji dirinya masih muda dan cantik. He Mei melanjutkan langkahnya lagi, diikuti oleh Kun.

Dan dari rak lain. Tiba-tiba saja muncul Hendery, Lucas, dan Yangyang. Dan membuat dua sejoli itu terkejut. “kalian? Sedang apa?” tanya Kun. Jantungnya sedikit berdebar karena ketiga anaknya melihat ia bersama He Mei.

Yangyang menepuk tangannya sekali. “ey! Ada yang sedang berkencan di toko buku ya?” ujar Yangyang dengan maksud meledek.

“tidak tidak. He Mei hanya meminta ditemani, kebetulan aku ada waktu, jadi...” Kun sedikit bingung untuk melanjutkan ucapannya.

Tanpa seizin empunya, He Mei merangkul lengan Kun. “iya, kami sedang berkencan. Ada masalah?”

Tentu saja itu membuat ketiga anak terkejut, begitu juga Kun. “ini sih sangat tidak masalah. Sudah ya, kami pamit. Maaf sudah mengganggu kencan kalian,” ujar Lucas, sambil mendorong pelan Hendery dan Yangyang. Tanda untuk segera pergi.

***

Di restoran hotpot. Ten dan Xiaojun sedang makan malam bersama. Sudah cukup lama, ayah dan anak itu tak makan bersama sembari berbincang. “kemarin, aku langsung pulang setelah mendengar kabar Yangyang kecelakaan. Tanpa izin dari mama. Tapi aku tak menyangka, mama akan datang kesini,” ujar Xiaojun, lalu melahap satu potong daging.

“wajar saja ia kembali, ini kampung halamannya. Lagipula, saat nenek meninggal, ia tidak bisa pulang. Jika ada waktu liburan, pastilah menggunakan kesempatan itu untuk pulang,” ujar Ten.

Xiaojun mengangguk pelan. Perkataan ayahnya memang tak salah. Tiba-tiba, terbesit di benaknya untuk menceritakan beberapa hal pada sang ayah. “pa, aku takut, bertemu dengan mama. Selama di Singapura, mama memperlakukanku lebih buruk. Selalu marah, bahkan membanting ponselku saat aku ingin menelepon dan meminta ayah untuk membawaku pulang.”

Setelah mengucapkan itu, Xiaojun hendak melanjutkan makannya lagi, tetapi tangannya ditahan oleh Ten. “maaf, aku juga tak menemuimu. Sebagai ayah, aku memang tak berguna. Sangat berbeda dengan ayah Kun. Dia bisa memasak, bisa mengoceh, dan melakukan semua pekerjaan rumah. Aihh...”

Xiaojun tersenyum samar. “aku tahu dan mengerti, kau sibuk bekerja, tak perlu minta maaf. Sekarang, melihat kau disini saja, aku sudah tenang.”

***

AYE AYE AYE!!!

FYI, BESOK PART TERAKHIRRRR YEYYY!

CERITA GAK JELAS INI AKAN BERAKHIR HIKS!

THANK YOU FOR READING!

I LOVEEEEE YOUUUU!!!

Family | WayV ( ✔ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang