08 || Kepedulian Vava

223 42 6
                                    

Apa benar jika  aku peduli  padamu itu rasa suka? 

Hari ini berjalan seperti biasa, kembali ke sekolah dengan semangat belajar. Mengejar apa yang seharusnya dikejar seperti prestasi dan ilmu. Bukan hal tabu jika seseorang mau berusaha menggapai apa yang ia mau. Tepat pada hari ini SMA Cakrawala 1 menjadi hari lain dari hari biasanya. Entah mengapa suasana di sekolah hari ini menjadi sangat ramai. Ya, sekolah itu kedatangan bazar buku dari luar sekolah. Semacam acara pameran khusus untuk memperkenalkan berbagai buku dari perpustakaan pusat.

Bertempat di aula, semua sudah berjejer dengan rapi. Para siswa sudah berkumpul dengan diberi satu kupon untuk masing-masing siswa.

Kelima siswa itu berjalan bersama menuju aula. Dua orang cowok dan tiga orang cewek. Vano dan Dimas ikut bergabung bersama Diara, Chaca dan Lily. Kelimanya berjalan dengan santai sesekali melirik buku-buku yang berjejer rapi.

"Wahh bagus nih, buku keren lagi sampulnya,"kata Chaca seraya membolak-balik salah satu buku itu.

"Kalo mau ambil aja Cha,"celetuk Vano, semua mengangguk. Chaca bimbang, di satu sisi ia teringin mengambil buku itu, tapi disisi lain ia harus membeli buku tentang sains.

Ia menatap tangannya yang memegang satu kupon. Kemudian menghela nafasnya pelan, lalu mengembalikan buku itu. "Nggak jadi deh, gue cuma ada satu kupon. Ntar kalo gue beli itu gue gak bisa beli buku sains,"katanya.

Vano menyodorkan kupon miliknya. "Nih, ambil aja buat beli buku itu,"ujarnya, Chaca menggeleng tak setuju.

"Itu punya lo Va, gue nggak mau. Lagian lo belum ambil apapun kan?"jawab Chaca tak enak hati.

Vano menggeleng lalu terkekeh kecil. "Gue nggak pengen buku Cha. Buat lo aja,"katanya, dengan ragu Chaca mengambil kupon milik Vava.

"Vano hanya ingin Chaca tertawa bahagia."Bukan itu bukan suara Vano, melainkan suara Dimas yang tiba-tiba menyahut.

"HARTA, TAHTA, CHACA,"ujar Dimas lagi dengan menyunggar rambutnya kebelakang sok ganteng. Chaca hanya terkekeh ringan serta Vano yang mendelik akan ucapan ngawur dari Dimas.

Lain halnya dengan Lily dan Diara yang masih sibuk memilah-milah buku keinginan mereka.

Chaca tersenyum tipis. "Makasih Va, ntar gue ganti pake uang aja ya?"Vano lantas menggeleng cepat.

"Nggak usah Cha, buat lo. Anggep aja itu dari gue yang beli buat lo,"balas cowok itu.

Dimas yang mendengar itu lantas bersorak dan bersiul heboh.

"PIWITT PIWITT."
"ASEKK PEPET TROSS!"

Lily yang mendengar itu lantas menatap tajam kearah cowok itu."Berisik anjir!"sentak nya galak.

Dimas langsung diam tak berkutik mendengar penuturan galak dari cewek mungil itu. Sadis!

Setelah Chaca mendapatkan buku itu, kelima orang tadi kembali mengitari aula untuk mencari buku-buku lainnya. Tak sengaja mereka bertemu dengan Elmo sang ketua PMR itu.

Terlihat sekali raut wajah Diara sangat antusias, berbeda dengan Lily, Chaca, Vano dan Dimas. Lily yang menatap malas, Chaca yang menunduk menahan detak jantungnya, Vano yang menatap dengan aura permusuhan dan Dimas yang biasa saja.

Antara C, D dan E  [TERSEDIA DI SHOPEE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang