11.|| Bimbang

210 33 4
                                    

Terkadang mata hanya memperlihatkan, bukan menjelaskan.

"CHACA! LO KOK DIEM AJA SIH!"kesal Lily dengan menatap Chaca dengan jengah. Chaca yang sedari tadi menyembunyikan kepalanya di meja kini mendongak, lalu menatap datar Lily. Chaca lelah.

Mereka berdua kini sedang duduk di meja Chaca, pasalnya Diara sedang pergi ke kantin dengan Vava alias Vano. Jika ditanya mengapa Lily dan Chaca tak ikut maka jawaban Chaca pasti 'malas'. Baik Lily maupun Diara paham akan alasan itu, yang tak lain Chaca menghindari tatapan jijik dari penghuni kantin. Sekotor itukah dirinya? Dan, untuk hari ini Lily setia menemani cewek berambut sebahu itu.

Lily yang begitu cerewet tak betah duduk dengan Chaca yang sedari tadi hanya menenggelamkan kepala antara lipatan tangannya. Lily mengerucutkan bibirnya melihat ekspresi yang ditunjukkan Chaca, matanya beralih menatap kelasnya yang hanya tersisa enam orang termasuk dirinya dan Chaca.

Lily mendesah pelan, lalu mengguncang pelan bahu Chaca. "Cha, lo lagi baik-baik aja kan?"

"Gue baik Liy," jawab Chaca masih dalam posisi tadi, Lily mangut-mangut. Dari pada ia bosan lebih baik ia memainkan ponselnya.

Saat ia sedang membuka aplikasi instagram, matanya melebar melihat posting an yang diunggah disalah satu akun 'lambe turah Cakrawala' yang diikutinya. Biasanya akun itu akan memposting seputar berita terkini yang ada di SMA Cakrawala 1. Cewek itu ternganga dengan nafas tercekat. Ia menoleh ke arah Chaca, lalu menatap kembali ponselnya.

"Cha! Cha!"katanya heboh dengan menggoyangkan bahu Chaca tak sabaran. Akhirnya Chaca menegakkan kepalanya dengan alis bertaut.

"Ini Elmo sama lo kan?"Chaca mengeryit tak paham.

Menyadari reaksi Chaca, Lily memberikan ponselnya. Chaca terdiam akan foto dari instastory itu. Kapan cowok itu mengambil gambarnya? Chaca tahu meskipun foto itu hanya gambar sepatunya dan juga sepatu Elmo.

"Ah, mana mungkin! Lo kok bisa bilang gitu sih Liy?"elak Chaca dengan gugup.

Mata Lily memicing tajam. "Jan boong lo! Sepatu model kek gini hanya punya Chaca seorang! Ya, lo liat aja di sepatu itu ada ukiran nama 'Chaca kyuud'. Siapa lagi kalo bukan lo, hah?"sanggah Lily, Chaca semakin kicep.

"Nih, ya gue hafal Cha! Semua barang milik lo itu pasti ada tulisan nama lo, "kekeh Lily, Chaca nyengir kuda.

"Kampret bener lo Cha. Main gercep juga ya,"gumam Lily, tapi Chaca bisa mendengarnya dengan jelas.

Chaca memegang lengan Lily. "Lily, yang cantik lo jangan kasih tahu Diara ya, tentang foto itu,"ucapnya dengan wajah melas.

"Kenapa?"

"Pokoknya jangan ya, " pinta Chaca melas serta raut meyakinkan.

Lily seakan tersihir akan kata-kata dan mengangguk patuh.

Setelahnya Diara, Vano dan Dimas memasuki kelas dengan membawa makanan mereka masing-masing. Ketiga orang itu tanpa aba-aba lantas mengambil duduk di sekeliling Chaca dan Lily.

Mata Lily menatap lapar roti coklat ditangan Dimas. Cewek itu sampai menjilat bibir bawahnya.

"Mas, bagi dong, "ujar Lily melas, Dimas yang sedang membuka bungkus roti itu berhenti dan menatap Lily sekilas.

Antara C, D dan E  [TERSEDIA DI SHOPEE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang