05 || Bersamanya

271 51 21
                                    

Ku hargai waktu walau hanya sedetik, karena itu terasa lama jika aku bersamamu; (


"Lo sakit apa Cha?"tanya Vano yang membuat Chaca kembali menunduk.

Hening. Tak ada sahutan dari cewek itu, Vano melepaskan pegangan tangannya kemudian membuang nafasnya pelan.

"Kalo gak bisa jawab nggak papa kok,"kata Vano, Chaca mendongak.

Cewek itu menipiskan bibirnya membentuk lengkungan senyuman. "Gue hanya kecapean Va, gue baik kok,"bohong cewek berambut sebahu itu.

"Lo bohong Cha! Andai aja lo mau jujur ke gue, pasti gue bantu lo untuk sembuh. Hampir tiga tahun gue kenal lo, dan tiap hari lo pingsan. Jangan pura-pura sehat Cha, gue mohon,"batin Vano dengan menatap dalam Chaca.

Dahi Chaca mengernyit kala Vano menatapnya dengan dalam. "Lo kenapa Va? "

Vano tersadar lalu mengulum senyuman."Gue laper Cha,"elaknya dengan nyengir kuda.

Bel istirahat berbunyi dengan nyaring seantero sekolah. Semua siswa maupun siswi dengan cepat memenuhi kantin, Lily dan Diara pun kini sudah bergabung dengan Chaca dan Vano.

Dengan asal Lily mengambil es teh Vano yang belum cowok itu minum sama sekali, dengan lancang Lily langsung meneguknya jingga habis.

Vano melebarkan matanya kala melihat begitu rakusnya teman mungilnya itu.

"Hehh cebol! Minuman gue lo embat sembarangan lo! Ganti balik pokoknya!"kata Vano menatap tajam Lily.

Sementara itu, Lily malah bersendekap di dada dengan wajah santai.

"Lo mau gue balikin es teh lo? Nih, gue muntahin disini ya?"balas Lily dengan memegang gelas bekas es teh tadi. Vano yang melihat itu langsung bergedik ngeri.

"Lo cacingan Bol? Kecil-kecil rakus amat lo,"cecar Vano yang langsung mendapat hantaman es batu dari es tah tadi.

Seketika bangku mereka ramai karena aksi Lily dan Vano itu.

Chaca dan Diara hanya diam dan menjadi penonton setia atas setiap ulah dua remaja itu.

"Enak aja lo!"sentak Lily geram.

"Yaudah ganti balik es teh gue! Titik!"bantah Vano tak mau kalah.

Lily hanya menjulurkan lidahnya."Enggak!"

"Ganti!"
"Enggak!"
"Ganti nggak?"
"Enggak ganti!"balas Lily dengan menjulurkan lidahnya.

Chaca yang melihat itu mendengus jengah."Liy, jangan gitu entar lo suka ama Vano tahu rasa loh,"kata Chaca, Lily melebarkan matanya.

"Nah, kan awas lo suka sama gue! Dasar cebol!"maki Vano lagi.

Lily yang mendengar itu lantas menye-menye dengan menatap kesal Vano. "Perasaan gue ke lo itu kayak plat Jakarta, "kata Lily angkuh,"B aja, "lanjutnya yang membuat Diara dan Chaca tertawa.

"Eh, Ra, Elmo mana?"tanya Chaca dengan celingukan, Diara menautkan alisnya.

"Kenapa lo cari dia?"tanya balik Diara, Chaca menggeleng cepat.

Antara C, D dan E  [TERSEDIA DI SHOPEE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang