27

6.8K 569 46
                                    

Lim sempat ingin menolak tapi hasrat yang menggebu membuatnya tak tahan lagi, ia langsung mencium bibir ranum istrinya itu, menghisap dengan gemas bibir bawah Jennie dan melumatnya, Jennie tak kalah bernafsu, ia membalas setiap lumatan yang Lim lakukan, bibirnya bergumpul dengan sensasi yang luar biasa membakar hasrat mereka. jennie menarik penis Lim yang hanya berbalutkan Cd saja, ia keluarkan lalu mengocoknya supaya berdiri, tak lama penis Lim bangun dengan sempurna, Lim pun mulai melucuti kancing baju Jennie.

Tok..tok....tok

"Tante ini Ugi, ada si monyet ga sini suruh keluar." Teriak seseorang yang benar-benar membuat sepasang suami istri itu kesal. Saat Jennie akan menjawab Lim menahannya, tapi Jennienmenggeleng ia tetap bangun dan merapihkan pakaiannya, Lim ia suruh pergi ke kamar mandi.

"Ada apa Gi? Lim lagi mandi." Tanya Jennie pada Seulgi.

"Ugi datang sama temen-temen biasa, mau nyontek tugas ." Jawab Seulgi santai, fix Jennie pengen jambak Seulgi, mau nyontek ngapain jauh-jauh ke sini kan bisa besok.

"Ya udah tunggu di bawah, Lim masih mandi, nanti nyusul." Jennie mengusir Seulgi secara tak langsung, ia ingin melihat suaminya sedang apa.

Jennie masuk ke kamar mandi, ia melihat Lim sedang bermain solo. "Nanti sayang bisa kita lanjut lagi, sekarang temuin dulu mereka." jennie mencoba menenangkan Lim yang nampak sangat kesal.

"Sini bantuin aku, udah nikah main solo dosa." Tanpa menolak Jennie langsung berjongkok di depan penis Lim, memasukan penis Lim ke dalam mulutnya, keluar masuk secara sensual dari mulut Jennie membuat Lim sangat menikmati permainan istrinya, ia mendesar nikmat, istrinya memang pintar dan ia sangat bahagia karna hasratnya selalu terpenuhi. Akhirnya Lim orgasme dan membersihkan penisnya.

Lim turun dengan Jennie, tangan Jennie yang terus bergelayut pada tangan Lim dengan manja, ketiga sahabatnya menatap aneh dengan Jennie, macan betina itu sungguh berubah saat ini menjadi kucing yang manis. Lim duduk di kursi yang bersebrangan dengan sahabatnya itu, Jennie langsung bergelayut manja menelusupkan wajahnya ke caruk leher Lim dan pelukannya tak lepas dari perut kekar Lim yang sangat seksi itu.

"Ada apa kalian ke sini?" Tanya Lim to the poin.

"Ayo ngerjain tugas pak Basri, besok kan dikumpulin." Jawab Seulgi yang tatapannya tak lepas dari sang tante.

"ya udah, gue ambil buku dulu." Jawab Lim lalu ia meminta izin pada Jennie

"By bangun dulu aku mau ambil buku." Izin Lim namun Jennie malah mengeratkan pelukannya.

"Seulgi! Jangan nyuruh-nyuruh Lim, gangguin aja sih." Jennie malah membentak Seulgi bukannya menjawab ucapan Lim. Seulgi dan kedua sahabatnya kaget karna tingkah Jennie sungguh kekanak-kanakan, sedangkan Lim tak bisa melakukan apapun selain diam di tempat dari pada istrinya ngamuk.

"Tante, jijik tau kaya bocah banget, inget umur napa udah tua juga, kangen sih kangen sama Lim tapi ga nemplok mulu kaya bocah." Ucap Seulgi tak tau kalau tantenya itu sensitif, Jennie langsung menangis mendengar keponakannya bicara sekasar itu, menurut Jennie itu sangat kasar dan menyakitkan. Lim menatap Seulgi tajam supaya mulut sialannya itu bisa diam.

"Iya sayang udah jangan nangis, aku ga kemana-mana ko, atau mau ikut aku ke kamar? Aku gendong ya." Lim menenangkan Jennie, berharap istrinya berhenti menangis. Jennie menganggukann kepalanya tanda ia setuju untuk digendong, Lim menggendong Jennie di bagian depan seperti anak koala, saat melewati Seulgi tangan Lim memukul kepala Seulgi karna kesal.

"Gi tante lu kesurupan apa? Jijik anjir manja banget." Ucap Wendy dan diangguki Jisoo, mereka masih tak menyangka dengan perubahan Jennie itu, mereka belum mengerti kalau itu adalah bawaan dari si jabang bayi.

"Kaga tau gue, dia kan dewasa banget lah kenapa sekarang malah kaya bocah sih." Seulgi pun kebingungan sama seperti yang lainnya.

Lim sudah 20 menit belum keluar kamar, curut 3 itu sudah sangat kesal menunggu Lim, tapi tak lama Lim turun sendiri tanpa Jennie.

"Lama banget anjir, kemana orok elu?" Tanya Jisoo kesal.

"Sorry gaes, Jennie manja banget gue aja kewalahan, kata mamih dan liat di Youtube emang wajar buat yang lagi hamil." Jelas Lim pada ketiga sahabatnya itu.

Akhirnya mereka bertiga paham dengan situasi Jennie saat ini, meskipun jijik dan lucu melihatnya. lim pun menceritakan saat di sekolah Jennie terus merengek untuk Lim cepat pulang. Ah ibu hamil memang lucu ya.

Mereka berempat fokus mengerjakan tugas, ah maaf bukan berempat tapi Lim sendiri sedangkan yang tiga cuma menyalin tugas yang Lim kerjakan.

"Sayang...." Teriak Jennie dari kamarnya.
Dan dengan serempak keempat curut menghembuskan nafasnya.

"Iya baby " Jawab Lim dengan teriakannya juga.

"Kamu ada kan? Ga kemana-mana kan? Ga macem-macem kan?" Teriak Jennie lagi.

Lim menggelengkan kepalanya. "Aku ada baby, ngerjain tugas. Kamu bobo lagi aja." Lim pun berteriak llagi

"Ini rumah apa hutan ya, teriak-teriak kaya tarzan " ucap Wendy kesal.

"Jangan macem-macem ya, kalau si Seulgi ngomongin cewek pukul aja, oia si Jisoo juga jangan di dengerin." Ucap Jennie lagi di kamarnya.

"Lah ko gue? Bini lu kenapa sih nyet?" Tanya Jisoo bingung. Lim sejujurnya malu namun ia coba mengerti.

"Sayang ko diem aja?" Teriak Jennie lagi

"Iya baby aku janji ga macem-macem, udah ya nanti tenggorokannya sakit." Jawab Lim menenangkan Jennie.

Akhirnya Wendy, Seulgi dan Jisoo tertawa namun mereka tahan supaya suaranya tak terdengar Jennie. "Irene kalau hamil gitu ga ya? Ribet aing nanti kalau kaya tante " ucapSeulgi menerawang membayangkan kalau dirinya menikah dengan Irene.

Akhirnya mereka melanjutkan lagi tugasnya, setelah setengah jam akhirnya selesai dan Lim langsung mengusir sahabatnya itu, ia takut Jennie bertingkah lagi, mau di simpan di mana wajah gantengnya itu.

Lim naik ke atas, ia langsung menghampiri istrinya yang sedang menonton drama korea kesukaannya.
Lim langsung memeluk Jennie "baby lanjut yang tadi yu." Bisik Lim yang sudah tak sabar untuk bercinta dengan istrinya.

"Ga ah sayang, aku lagi nonton drama favorit aku." Tolak Jennie dan itu membuat Lim kesel. "Udah sana ah ngapain di sini sih?" Tanya Jennie risih karna Lim yang manja padanya.

Sumpah Lim ingin menjambak rambut Jennie supaya dia balik lagi jadi Jennie yang dewasa seperti sebelumnya, tapi semua itu tak mungkin karna itu termasuk KDRT. "Lim mandi deh sana, bau keringet tau kamu!" Ucap Jennie lagi sambil menutup hidungnya . Tanpa banyak omong Lim pergi keluar ia takut emosi dengan perubahan mood Jennie itu, ia lebih memilih pergi ke ruang Gym untuk membuat otot-ototnya semakin kuat.

Di ruang Gym Lim menelpon lagi mamihnya, ia menceritakan semua tingkah Jennie dan itu berhasil membuat sang mamih tertawa puas di sebrang sana. Akhir-akhir ini hubungan mereka jauh lebih baik, setiap hari ada saja mereka saling memberikan kabar, padahal biasanya bisa berbulan-bulan tak berkomunikasi. Pernikahan Lim dengan Jennie memang membawa berkah tersendiri untuk keluarga ini, keluarga yang sempat jauh kini dipersatukan kembali oleh Jennie, walaupun tanpa disengaja , karna Lim yang selalu bercerita tentang istrinya itu.

Berondong Mesum (Jenlisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang