Hallo mesumers Di cerita S2 ini ceritanya ga akan panjang-panjang, hanya 900-1000 kata aja, ga kaya S1 yang sampai 2000 kata.
Kalian juga jangan kabur ya, awas lho harus selesaikan baca cerita ini, soalnya aga beda dari S1.heheCus ke cerita ya...
Semoga akhir tahun udah 400 followers. Aamiin 🙏Lim duduk termenung meratapi kehidupannya yang kini tak sebahagia dulu, hatinya hancur, hidupnya hancur dan ia tak memiliki semangat hidup lagi.
Ingin rasanya Lim mengulang waktu dan memperbaiki semuanya, namun berulang kali Jennie menolak dengan alasan yang sama."Bersamamu hanya membuang waktuku saja"
Sakit rasanya dengan semua penolakan yang ia dapatkan, ia mengakui kesalahannya, namun sama sekali Jennie tak memberikan kesempatan, semudah itukah Jennie melupakan Lim? Melupakan lelaki yang sudah bertahun-tahun hidup bersamanya dan memberikan seorang putra tampan?
Sudah 2 tahun sejak perpisahannya dengan Jennie, semua tak pernah berubah. Jennie masih membencinya bahkan masih sering menghalangi pertemuan anatara Lim dan Lucas, ayah dan anak itu sangat sulit bertemu sampai mereka harus diam-diam mengatur waktu hanya untuk bertemu meski itu sebentar.
Lucas sudah berusia 7 tahun, saat orang tuanya berpisah ia berumur 5 tahun, sedih dan hancur itulah yang Lucas rasakan saat kehidupannya tak lagi sama, sang ibu selalu memisahkan dirinya dengan sang ayah, namun rasa sayangnya pada sang ayah tak pernah luntur sedikitpun.
Terpaut 10 tahun usia antara Jennie dan Lim menyebabkan mereka sering cekcok dan tak akur, sampai akhirnya Jennie menyerah dan memilih berpisah, Lim mencoba menahan Jennie agar tak mengambil keputusan secara gegabah, namun rasanya kesabaran Jennie sudah habis.
Lim terlalu malas untuk menjadi seorang suami dan ayah, yang ia lakukan hanya bermain game, kumpul bersama teman dan tidur, di usianya Lim memang sedang dalam fase bersenang-senang, mungkin ia menikah terlalu muda, semua itu terjadi karna kecelakaan yang mereka dapatkan yaitu Jennie hamil di luar nikah.
Lim hanya mengandalkan uang dari orang tuanya saja, tak pernah berniat untuk bekerja, padahal awal mereka menikah Lim sudah bekerja dan berubah menjadi sedikit dewasa, namun semua berubah saat Lim memauski bangku perkuliahan, ia lebih sering nongkrong dengan teman-temannya dibanding bekerja atau diam di rumah. Itulah sebab Jennie akhirnya menyerah dan memilih untuk berpisah.
Flashback...
Sudah jam 10 malam Lim belum juga pulang, di telpon tak diangkat bahkan pesan Jennie sejak siang pun tak ada yang Lim balas satupun, Jennie kesal karna Lim selalu seperti ini, kemarin-kemarin Jennie masih sabar namun kini kesabarannya sudah diujung batas, anaknya sakit memanggil-manggil terus dirinya, namun semua tak ada yang Mengetahui di mana Lim.
Seulgi, Wendy dan Jisoo sudah mencari ke semua tempat tongkrongan mereka, namun semua nihil Lim tak ada di sana.
Akhirnya tanpa menunggu Lim lagi Jennie pergi ke Rumah sakit dengan Seulgi, Lucas sakit panas dan badannya semakin panas saat dirinya tau sang ayah tak kunjung pulang.
"Ma, mana papa.. aku mau ketemu papa." Tanya Lucas dengan isakan tangisnya.
"Sabar ya sayang, papa lagi kerja dulu nanti papa ke sini." Jawab Jennie yang terpaksa harus berbohong.
Akhirnya Lucas bisa tenang karna ia sudah mulai mengantuk. Jennie menangis sendiri melihat anaknya sakit sedangkan sang suami entah di mana, ia sangat marah dengan sikap Lim yang kekanak-kanakan ini.
Brak....
Pintu ruangan Lim terbuka dan munculah Lim dengan keringat yang membasahi badannya."Baby kamu kenapa? Sayang Dd kenapa?" Tanya Lim panik.
Jennie hanya diam dan menatap tajam pada sang suami, ingin sekali rasanya memaki suaminya namun harus ia tahan.
"Sayang kenapa si Baby?" Tanya Lim lagi yang kini duduk di samping Jennie.
"Ayo kita berpisah." Bukannya menjawab Jennie justru malah meminta berpisah.
"Maksud kamu apa?" Tanya Lim heran.
"Aku cape Lim punya suami kaya kamu, kamu terlalu kekanak-kanakan, terlalu mementingkan keinginan kamu untuk main, kamu ga pernah ada untuk aku dan Lucas. Hidup bersama kamu selama ini hanya buang-buang waktu!" Jennie semakin menjadi-jadi, ia bahkan berhasil membentak suaminya itu.
"Sayang please ralat ucapan kamu, aku minta maaf kalau aku banyak salah, tapi tolong kita jangan pisah ya, aku janji ga akan ulangi lagi kesalahan aku." Ucap Lim memohon namun Jennie tak peduli.
"Silahkan pergi, jangan pernah ganggu aku dan Lucas lagi. Biar nanti pengacara yang mengurus perceraian kita." Jennie justru mengusir Lim dengan teganya.
Lim hanya menundukan kepalanya, sakit rasanya harus kehilangan orang yang sangat ia cintai di dunia ini,
"Jika itu mau kamu, tapi tolong jangan pisahkan aku dengan Lucas." Pinta Lim setelah itu ia pergi dari ruangan Lucas.
Flashback off
***
Lim kini bukan anak yang ceria lagi, ia lebih banyak melamun semenjak perpisahan orang tuanya, sulitnya bertemu dengan sang papa membuat Lucas semakin menjadi anak pemurung, ingin rasanya kabur dan menemui papanya, namun Lucas tak tau di mana papanya tinggal.
"Sepupuku yang paling ganteng kenapa ngelamun aja sih?" Tanya Seulgi yang tiba-tiba datang.
"Ka, Aku mau ketemu papa, apa kaka masih bermain dengan papa?" Tanya Lucas pada Seulgi.
"Papa lagi sibuk kerja, nanti kalau ga sibuk kaka anter Lucas ketemu papa ya." Jawab Seulgi, sebenarnya ia tak tega dengan keadaan sepupunya ini.
"Papa baik-baik aja kan Ka?" Tanya Lucas lagi.
"Papa baik-baik aja ko." Jawab Seulgi dengan mengelus kepala Lucas.
"Anak lu punya firasat tentang lu Lim, gue harap semua akan baik-baik aja." Batin Seulgi dengan senyuman yang ia paksakan.
"Mama...." Teriak Lucas saat Jennie datang.
"Hey sayang." Jawab Jennie lalu memeluk tubuh kurus anaknya itu.
Mungkin Jennie tak menyadari jika berat badan anaknya semakin menurun semenjak ia berpisah dengan Lim.
"Hay ganteng apa kabar?" Sapa seseorang pada Lucas.
Lucas hanya melirik dan tak menjawab, ia sangat benci lelaki itu, lelaki yang sudah merebut mamanya dari sang papa, itu yang ada dalam pikiran Lucas.
"Sayang itu om Suga tanya kabar kamu, jawab dong." Ucap Jennie dengan mengelus kepala anaknya.
"Lucas ga suka orang yang deketin mama dan rebut mama dari papa." Jawab Lucas lalu ia pergi meninggalkan mamanya.
Seulgi hanya menatap datar pada sang tante, ia marah namun itu keputusan sang tante yang lebih memilih mencari lelaki lain dibandingkan kembali dengan Lim, Jennie dengan keegoisannya tak pernah mau mendengarkan penjelasan Lim, jika saja Jennie sudi mendengarkan mungkin semua tak akan begini jadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berondong Mesum (Jenlisa)
RomantiekMenceritakan Seorang Berondong yang mesum sesuai judulnya, ya apa lagi kan. Buat lebih jelasnya langsung aja baca ceritanya. 😀 Ga banyak naena ko, cuma emang sedikit mesum aja, maklum anak-anak. Pernah #Rank 1 Jennie 🤣