1.4K 102 5
                                    

Adegan kekerasan / perlakuan tidak sopan, tidak untuk ditiru!🙏

Selamat membaca, semoga suka!

-♡

Sedang berlangsung pelajaran Fisika di kelas XI MIPA 3, dan keempat murid yang selalu membuat guru geleng-geleng kepala dengan kelakuan mereka, baru saja datang setelah pelajaran setengah jam berlalu.

Keempatnya memang sengaja dan niat untuk telat, mereka berjamaah ke kantin, dan bersantai disana tanpa memperdulikan jika bell masuk sudah berbunyi, telinga mereka seakan enggan untuk mendengar panggilan membosankan itu.

Mereka masuk kelas pun karena terpaksa, ke gep guru lain sedang ada dikantin disaat jam pelajaran berlangsung.

"Hebat sekali kalian! Telat berjamaah!" teriak Bu Inggrit marah, sesaat melihat keempat muridnya yang baru saja datang.

"Saya ada alasan Bu kenapa saya telat!" ujar Jul dengan wajah serius.

"Apa?" tanya Bu Inggrit, malas. Paling-paling alasan menyebalkan.

"Mama Papa saya berantem Bu," Jul menunjukkan wajah sendu.

"Lalu? Hubungannya? Kamu harus menunggu mereka selesai berantem gitu?" sindir Bu Inggrit ketus. Menurutnya tidak masuk akal saja jika alasan Jul memang benar seperti itu.

"Ya iyalah Bu, orang sepatu saya satu di mama satu di papa, perang mereka Bu mana bisa saya ke sekolah kalau sepatunya aja ada di mama papa saya," gelak tawa langsung bersahutan mendengar itu.

Bu Inggrit melotot kesal pada Jul. "Jul...Jul emang murid keramat kamu! Kenapa saya punya anak murid kayak kamu," gerutu Bu Inggrit dramatis.

"Saya bagaikan murid haram Bu," Jul menyahut lebih dramatis.

"Pepatah mengatakan. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Jadi apa kami salah Bu?" Chiko membuka suara setelah meredakan tawanya akibat Jul tadi.

Bu Inggrit memijat pelipisnya. "Bukan begitu konsepnya Chiko." Rasanya semakin geram menghadapi murid seperti Jul dan Chiko.

Kelakuan Jul dan Chiko sudah sangat Bu Inggrit hapal bahkan guru-guru lain mungkin juga sudah hapal. Anak murid yang paling tengil dan pecicilan, serta menyebalkan.

"Apa Ibu lebih milih kita telat sampai pelajaran selesai daripada telat setengah jam?" Petir ikut menyahut.

"Astaga! Capek Ibu ladenin kalian! Kamu juga Zaki mau ikut-ikutan?!"

Zaki menatap datar Bu Inggrit. "Kalau capek lebih baik tidur Bu."

Bu Inggrit menghembuskan nafas lelah. "Zakiiii!" geramnya kesal.

Kemarahan Bu Inggrit semakin mengundang tawa anak kelas. "Diam semua!" teriak Bu Inggrit semakin marah.

"Bu!" panggil Petir.

"Injit-injit semut!" Petir bernyanyi dengan ceria.

"BU.INGGRIT! NAMA SAYA INGGRIT BUKAN INJIT!" teriak Bu Inggrit kesal.

"Lah salah saya apa? Orang saya lagi nyanyi Bu, nyanyi lagu daerah Bu!" Petir terkekeh, ternyata Bu Inggrit mengerti jika Petir tadi mem-pelesetkan namanya.

"GR nih Ibu!" ledek Chiko.

"Eh sekarang ada pelajaran Inggris gak?" celetuk Jul ikut-ikutan.

"Sekali lagi saya dengar ada yang pelesetin nama saya, saya hukum kalian! Dasar murid-murid kurang ajar!"

Putus atau Terus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang