1.2K 102 15
                                    

hi luv, aku balik lagii!

kalian readers/author/readers+author?

spam love hijau yuu luv!💚💚💚

selamat membaca luv, semoga suka!

-♡

Audrey menaruh jus yang baru saja dia buat tadi dimeja, lalu ikut duduk berhadapan dengan Andre---sahabat lamanya yang baru saja tiba di Indonesia.

Andre menatap Audrey penuh heran. "Ini serius Audrey cewek tomboy yang dulu suka manjat pohon sama gue 'kan? Aneh banget, tumben baik hati kasih gue minum saat bertamu."

Audrey merotasikan matanya malas. "Jangan merasa terhormat, gue hanya sedang baik hati memberi minum pada hewan liar, alias buaya." sinis Audrey.

Andre tertawa keras. "Buaya? Kenapa harus buaya elah?" decaknya setelahnya.

Audrey mendelik. "Jadi mau apa? Cowok yang banyak ceweknya, namanya buaya 'kan?"

Andre menghela nafas pelan, wajahnya menatap Audrey serius. "Gue heran sama betina. Menurut penelitian, buaya itu hewan yang paling setia, bahkan hanya nikah satu kali. Kenapa cowok yang banyak cewek disebutnya buaya? Kasian buaya, dinistain mulu." panjang lebar Andre mengatakannya dengan begitu dramatis.

Audrey cengo. "Hah serius?! Kalau kayak gitu, gue jadi merasa bersalah sama buaya. Oke ganti, lo bukan buaya. Lo monyet aja, gimana?"

Andre mendengus. "Gak lebih baik dari buaya. Lebih baik lo akuin gue sebagai manusia Drey, itu jauh lebih baik manusiawi."

Audrey tertawa puas melihat wajah masam Andre.

Audrey dengan Andre memang sudah lama bersahabat, bisa dibilang sejak TK. Tapi harus berpisah saat SMA karena Andre harus pindah ke Amsterdam.

Andre tertawa tiba-tiba saat mengingat kejadian lucu. Dia menatap wajah Audrey yang kini penasaran karena Andre yang tiba-tiba tertawa. "Lo inget waktu gue cium pipi anak kelas sebelah terus dia teriak takut hamil?"

Mendengar itu sontak Audrey ikut tertawa keras, keduanya tertawa mengingat hal konyol yang pernah Andre lakukan saat SMP. Saat itu, Andre dan Audrey kelas satu SMP. Saat hendak ke kantin, melewati kelas sebelah, ada seorang gadis yang menangis entah karena apa, yang jelas karena Andre malas mendengar suara tangisan cempreng itu alhasil dia mencium pipi anak cewek itu. Dan ya! Alih-alih tangisannya terhenti, justru malah semakin kuat berteriak karena katanya dia takut hamil sehabis dicium pipinya oleh Andre.

"Goblok banget sih!" Audrey menyentuh perutnya yang terasa kram saking lamanya tertawa.

Tawa mereka harus terhenti saat deringan ponsel Audrey memenuhi ruangan rumah Audrey. Melihat ada panggilan dari Petir, Audrey segera mengangkatnya.

"Kenapa?" tanya Audrey to the point.

"Kangennn...kamu dimana?"

"Dirumah."

Uhukk uhukkk. Andre terbatuk, keselek karena dengan rakus memakan cemilan yang ada dimeja milik Audrey.

Putus atau Terus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang