Orang Asing Untuk Diri Sendiri

600 87 3
                                    

Terbangun pada jam setengah tujuh pagi, Jin sudah terbiasa akan rutinitasnya menyambangi bagian balkon asramanya. Ya, balkon kamar asramanya menghadap langsung ke pantai dan membuat Jin selalu ingin menghabiskan waktu di sana.

" Aahh.. aku selalu merasakan aroma eomma disini.." gumam Jin.

Ia merentangkan tangannya dan memejamkan matanya menikmati hembusan angin pagi yang menerpanya.

Ia terlalu terlarut dalam kesenangannya tanpa memperdulikan jika kini Taehyung tengah menatap dirinya.

" Apa begini rasanya sendirian dan mengagumi ciptaan tuhan?" Tanya Taehyung memecah keheningan.

Sontak Jin menghentikan acaranya menghirup udara pagi dengan dramatis.

" Hyung.. ada apa?" Jin bertanya pada Taehyung.

Taehyung menghela nafasnya dan menatap serius kearah Jin.

" Hyojin memberikan ku peringatan tentangmu Jin.. dia bilang hati-hati pada senyum menipumu itu." Ucap Taehyung.

Seketika raut wajah Jin menjadi serius, sebelumnya tak pernah ada yang meragukan senyumannya selain Yoongi. Bahkan selama 3 tahun bersama 2 dokter, Jin bisa menipu mereka. Dengan telak.

" Kau tahu kalau Hyojin itu tak pernah membuat gaduh. Tapi, saat kemarin kau tak ada, dia terus menerus mengatakan hal ini padaku. Ada apa sebenarnya?" tanya Taehyung.

Banyak bagian dari teman seasramanya yang ia tak mengerti. Anak itu sering sekali menyendiri dan bisa berinteraksi dengan baik pada pasien padahal pasien juga sering mengeluhkan Jin pada dirinya dan juga Namjoon.

Katakanlah Jin adalah perawat kesukaan mereka, dan itu membuat para pasien sering meminta dirinya agar mampu membuat Jin tersenyum, padahal Jin memang selalu melakukan itu.

" Hyung.. Hyojin hanya salah satu dari mereka yang selalu meminta bantuan mu untuk membuatku bahagia, iyakan? Jangan dengarkan mereka. Aku baik-baik saja." Ucap Jin.

Meski dengan rasa penasaran yang masih ada, Taehyung lumayan bisa bernafas lega saat ia melihat senyuman khas Jin. Ya, apa yang mesti di khawatirkan? Jin baik-baik saja, dan akan selalu begitu 'kan?

" Hyung percaya. Kalau begitu ayo siap-siap. Nanti terlambat."

.

.

" Jadi, apa yang mau kau bicarakan?" Tanya Jin pada Hyojin yang sudah ada di hadapannya.

Mereka sedang berada di taman rumah sakit sekarang.

Hyojin melepaskan dekapannya pada buku sketsa yang selalu dibawanya kemanapun itu.

Sret..

Hyojin menyobek satu lembar kertas dan memberikannya pada Jin. Dalam kertas itu, ada sketsanya yang sedang menangis dengan topeng senyum di tangannya.

" Jangan terlalu banyak berdusta. Nanti kau akan lupa caranya bahagia." Ucap Hyojin.

" hyung.. jangan jadi orang asing untuk dirimu sendiri.." kini hyojin menatap Jin dengan ekspresi yang entah apalah itu.

Jin hanya diam. Baginya topeng yang telah terbuka adalah hal yang buruk dan menyebalkan.

" Kau tak usah memikirkan aku. Aku bahagia dengan hal ini." Ucap Jin sembari berlalu pergi meninggalkan Hyojin. Tak ada yang mau ia dengar atau bicarakan lagi, baginya, satu hal saja sudah cukup.

Hyojin benar,
" Hanya orang terluka yang tahu luka dari orang lain."

Mereka semua tahu karena mereka juga sama. Sama-sama terluka.

.

.

Yoongi kini sedang menatap foto keluarganya 15 tahun lalu. Ada kakaknya, kakak iparnya, Jin, dan Hoseok. Saat itu, semuanya masih baik-baik saja. Bahkan Jin tumbuh dengan baik walaupun tanpa kasih sayang seorang ibu.

Masih Yoongi ingat dengan jelas bagaimana kakaknya mempertahankan Jin hingga akhir.

Saat itu Jin akan di bunuh oleh ibunya sendiri karena tak sengaja mengajarkan Hoseok cara mengobati seekor kelinci yang terluka. Hanya itu.

Namun, ternyata selama bertahun tahun kakaknya menikahi seorang psikopat gila. Dan sialnya lagi, Hoseok sempat hampir menjadi seperti ibunya.

Sungguh, Yoongi saat itu tak percaya pada apa yang terjadi di keluarganya, terutama Jin yang paling mendapatkan dampak gila dari kekacauan keluarganya.

Jin depresi berat selama bertahun-tahun, dan baru sembuh pada 6 tahun setelah kejadian itu. Meski masih berbekas, setidaknya Jin tak melakukan percobaan bunuh diri atau berbuat hal berbahaya lainnya.

" Samchon akan menyelamatkanmu Jin.. akan selalu ada untukmu." Gumam Yoongi sambil mengelus pelan figura foto keluarganya.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Gaje berat tau nggak sih..
Aku nggak pengalaman sama ini, makanya kalo nggak ngefeel maaf yak..

Ryuu sayang kalean..
♥️♥️♥️

Fine Psychiatric Hospital[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang