Pangeran Zombie

517 81 9
                                    

" Cepat turunkan anak itu!! Lalu bawa kedalam.."

Beberapa orang berbadan kekar membawa Jin yang masih tak sadarkan diri kesebuah rumah tua. Rumah bergaya eropa itu adalah rumah yang di berikan Seok Beom pada Do Hui sebelum mereka putus dan hilang kontak.

Do Hui mengikuti dua orang yang membawa Jin ke dalam rumah itu, ia kagum untuk beberapa saat. Rumah ini masih saja sama seperti saat pertama dulu. Indah, walaupun rumput liar telah memenuhi pekarangannya.

Do Hui tak menyadari jika sedari tadi ia di buntuti oleh seseorang, ya Hoseok masih membuntuti Do Hui untuk menyelamatkan adiknya.

" Letakkan di kasur. Dan ingat!! Jaga dia." Ucap Do Hui.

Hoseok hanya diam memperhatikan sang adik yang kini terbaring di ranjang tua yang lumayan usang. Ia tak bisa apa-apa selain memantau sekarang. Belum tepat rasanya mengingat pamannya bilang ia tak boleh gegabah.

Dua orang yang tadi membawa Jin kini tengah membenarkan posisi berbaring Jin. Namun, mereka juga menyuntikkan sesuatu pada Jin yang Hoseok pun tak tahu apa itu.

Hoseok bingung. Harus apa ia sekarang, ia tahu pasti jika Jin dalam bahaya, tapi Hoseok masih belum bisa berbuat apa-apa sekarang.

" Kumohon selamatkan adikku.."

Hoseok menangkupkan kedua tangannya. Yang bisa ia lakukan hanyalah berdoa, ia hanya ingin adiknya selamat. Hanya itu.

.

.

" Ken.. berapa lama lagi kita sampai?" Tanya Yoongi pada sahabat karibnya yang seorang jendral kepolisian.

" Masih jauh Yoon. Sepertinya penculik keponakanmu membawanya ke hutan di desa Hahoe.." ucap Ken sambil memperhatikan lokasi di mobilnya.

Yoongi menghembuskan nafasnya berat. Ia tak menyangka jika masa lalu kakaknya akan menghantui dua keponakannya juga. Padahal baru saja mereka bisa berkumpul lagi, tapi kenyataan selalu menampar sebuah angan. Kesulitan dan kepedihan seolah selalu usil mengganggu kebahagiaan yang berlangsung.

Drrrttt...

Sebuah notifikasi chat membuat Yoongi mengalihkan atensinya pada nomor tak di kenal yang mengirimkan sebuah gambar padanya.

Ini adalah suntikan yang akan membawa keponakanmu pada kematian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini adalah suntikan yang akan membawa keponakanmu pada kematian.. Kim Yoongi.

Yoongi membulatkan matanya saat ia mendapatkan pesan itu. Ia tahu benar kalau cairan itu adalah zat berbahaya. Dan ia akan menyuntikkannya pada Jin yang bahkan ada diambang kematian? Persetan. Ini gawat.

" Ken.. cepatlah.. dan kirim bala bantuan. Keponakanku dalam bahaya besar."

Ken hanya menancap gas mobilnya dan menuruti Yoongi sahabatnya. Ia tahu kalau kasus ini adalah kasus yang lumayan berat karena nyawa taruhannya.

Ken menelfon pada anggotanya lewat sambungan mobilnya.

" Halo.. kau kirim beberapa anggota. Aku butuh beberapa untuk penangkapan tersangka pelaku penculikan dan pembunuhan berencana." Ucap Ken.

.

.

Hoseok sudah tak mampu lagi menahan amarahnya saat ia melihat Jin yang kesulitan bernafas sesudah menerima sebuah suntikan di tubuhnya.

Amarah Hoseok belum bisa ia kendalikan, lalu di tambah lagi dengan pemandangan saudaranya yang kini diujung kematian tak bisa membuat Hoseok diam saja.

Ia mencari sesuatu untuk ia gunakan senjata. Dan pandangannya tertuju pada kapak tua berkarat yang tergeletak di rerumputan. Dengan cepat ia berlari dan membawa kapak itu bersamanya.

BRAK!!!

" BERHENTI MENYAKITI ADIKKU KEPARAT GILA!!!"

DUAGHH..

BRAK..

Dua orang yang tadi membawa Jin kini terkapar di lantai dengan luka menganga dari kapak berkarat yang Hoseok ayunkan. Entah mengapa, Hoseok selalu mendapatkan kekuatan jika menyangkut adik kesayangannya itu. Bahkan saat 15 tahun yang lalu juga.

Hoseok ingat.

Ia membunuh kedua orangtuanya karena emosi yang semula tak bisa ia tahan, lalu saat melihat Jin yang menangis di pojok ruangan akibat orangtua mereka meninggal, Hoseok tanpa sadar mengambil pisau dapur dan menusuk kedua orangtuanya yang sudah tak bernyawa.

Iya. Bukan Hoseok yang membunuh keduanya. Ia hanya menusuk dua orang mayat yang sudah terbujur kaku.

Lalu, siapa yang membunuh kedua orangtuanya?

Ingatan Hoseok berputar bagai kaset tua yang tak jelas. Mereka membuat Hoseok pusing.

Tap..

Tap..

Tap..

" Datang juga budakku yang satu ini." Ucap seorang wanita.

Mata Hoseok membulat sempurna melihat wanita ini. Wanita ini...

Adalah orang yang membunuh kedua orangtuanya.

"K—kau??!"

Hoseok ingat sekarang. Ia ingat semuanya.

Wanita ini...

" Apa kabarmu sekarang, PANGERAN ZOMBIE-ku..?"

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Lupakan. Ryuu lagi pusing nih ama jadwal yang berantakan.

Tapi.. sesuai janji mah Ryuu pasti Up tiap hari.. hehe..
Selamat membaca yaa..

Fine Psychiatric Hospital[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang