Pada Akhirnya..

671 81 11
                                    

Melewati hari demi hari, akhirnya kunjungan keluarga pasien kembali diadakan bulan ini, semua persiapan telah di lakukan, kali ini Yoongi mengadakan pentas yang akan memperlihatkan karya-karya para pasien selama ada di Rumah Sakit Jiwa ini.

Ya, atas usulan dari Hoseok, acara bertajuk "Keluarga adalah Segalanya" ini akhirnya terselenggara. Bukan tanpa alasan Hoseok mengadakan acara ini, semua tak lain untuk Jin adiknya. Hoseok hanya ingin semua tahu jika seburuk-buruknya keluarga, itu adalah seorang yang sangat dekat dengan hatimu. Hoseok hanya terinspirasi dari Jin yang tetap menyayanginya dalam keadaan yang sangat terpuruk sekalipun.

Semua sibuk mendekor aula sederhana tempat Yoongi melakukan terapi pada pasiennya lewat lagu atau hanya sekedar bercerita.

Aula itu kini di hias sedemikian rupa untuk pentas yang akan diadakan para pasien. Jin yang melihat itu amat sangat senang, meski ia masih tak mampu bicara, Jin menunjukkan antusiasnya dengan tersenyum manis dan bergumam tak jelas saat melihat para pasien yang kini di dandani dengan cantik.

" Mereka cantik dan tampan, ya kan?" Tanya Hoseok.

Jin bergumam tak jelas, tapi Hoseok mengerti jika Jin sedang mengungkapkan rasa senangnya.

Melihat acaranya akan segera di mulai, Hoseok membawa Jin ke tempat yang telah di sediakan oleh yang lain untuk para staf dan keluarga RS. Jin duduk bersebelahan dengan kakaknya sambil menonton pertunjukkan para pasien Rumah Sakit Jiwa Fine.

.

.

" Oke.. sekarang kita sudah sampai di penghujung acara. Tapi, sebelum penutupan, kami persilahkan untuk keponakan dari direktur utama, Kim Hoseok selaku pencetus acara untuk memberikan kata perkatanya."

" Waktu dan tempat kami persilahkan~"

Jungkook turun dari mini stage setelah mempersilahkan Hoseok untuk memberikan kata penutupan bagi para tamu.

Dengan membawa Jin yang ada di kursi roda, Hoseok maju ke mini stage untuk memenuhi permintaan Yoongi untuk menggantikannya memberikan prakata perpisahan acara.

Hoseok mengambil mic dan tersenyum sambil membungkuk kan tubuhnya untuk sapaan formalnya.

" Annyeong semuanya.."

" Sebelumnya perkenal kan namaku adalah Kim Hoseok, keponakan dari pendiri Rumah Sakit Jiwa Fine ini yaitu Kim Yoongi.

Tak banyak yang ingin aku ucapkan. Hanya saja, aku sebagai seorang yang pernah mengalami apa yang putra, putri, ayah, ibu, saudara atau apapun itu. Aku juga pernah merasakan titik terendahku hingga aku juga sempat menjadi seorang pasien disini.

Aku orang yang telah membunuh orangtuaku sendiri, meski tak sepenuhnya salahku, tapi aku tetap melakukan itu. Tapi, ternyata ada yang lebih terluka juga hatinya di banding aku. Dia adalah adikku, Kim Seokjin, perawat yang kalian kenal pastinya.

Dia adalah orang terkuat yang pernah ku kenal. Dia mengurus dan juga berusaha menyembuhkan hati orang lain saat hatinya sendiri mengalami luka berat. Dia juga menerimaku apa adanya, membimbingku kembali menjadi Hoseok yang ia kenal baik, menjadi kakak lagi baginya. Dia yang membimbingku.. " Hoseok menghentikan sejenak ucapannya dan mengusak kepala Jin dengan lembut.

"....Yang kalian harus tahu, aku membuat acara ini untuk menunjukkan pada kalian jika sekalipun keluarga kalian adalah orang dengan gangguan mental atau gila sekalipun dia adalah keluarga kalian. Kalian yang menjadi keluarganya harus lebih tegar darinya. Karena lihat? Aku sembuh berkat ketulusan dari adikku..." Hoseok tersenyum pada Jin dan berjongkok disisi kursi roda yang Jin tempati.

" Jin, hyung sayang padamu... Sangat.."

Greb..

Hoseok tanpa ragu memeluk Jin. Sangat erat. Sekalipun Jin tak punya kemampuan membalas pelukannya, Hoseok tahu jika adiknya sebenarnya ingin membalas pelukannya.

" H-y-ung..."

Hoseok bahagia, Pasien mereka bahagia, Jin bahagia, Yoongi bahagia, semuanya bahagia.

Pemandangan berpelukannya Jin dengan Hoseok mengundang susana mengharu biru di aula itu, bahkan ada beberapa penjenguk yang kenal Jin ikut menangis juga melihat keadaan Jin yang saat ini.

Perawat itu.. Kesayangan semua pasien kini harus menjalani hidupnya bergantung pada Kursi rodanya. Tapi, ketahuilah, seluruh warga Rumah Sakit Jiwa Fine adalah keluarga Jin dan Hoseok, termasuk para pasien sekalipun.

Ya, semua adalah keluarga. Tanpa terkecuali.

.

.

Setelah acara selesai, para staf mengantar tamu undangan hingga ke lobi rumah sakit. Acara yang sejatinya adalah sebuah pengingat bagi semua keluarga pasien itu adalah hal terbesar yang pernah di gelar di Rumah sakit jiwa ini.

Sungguh..

Jin ikut mengantar para penjenguk ke lobi seperti yang ia biasa lakukan saat ia bekerja dulu. Senyum Jin masih sama hangatnya, hanya yang berbeda sekarang tak ada lagi sapaan hangat atau sekedar ucapan 'hati-hati di jalan'.

Saat sedang sibuk tersenyum pada semua orang, seorang wanita paruh baya menghampiri Jin dan langsung berjongkok di depan Jin. Ia menangkup wajah Jin dengan lembut, tapi ia juga mengangis entah karena apa.

" Perawat Seokjin.. terimakasih telah menjaga Hyojin dengan baik. Dia banyak kemajuan, dia bahkan mulai menyapaku.. Terimakasih nak.. terimakasih.." ucap wanita itu.

Jin menganggukkan kepalanya meski itu susah. Ia berusaha merespin ucapan ibu Hyojin. Ia berusaha.

" Ahjumma.. maaf, aku hanga ingin menyampaikan apa kiranya yang ada dalam pikiran Jin. Dia bilang, " sama-sama." Ia juga mengatakan bahwa ia menyayangi Hyojin juga."

Ibu Hyojin tersenyum dan berterimakasih pada Hoseok yang menyampaikan ucapan Jin yang mungkin tidak di mengertinya. Wanita paruh baya itu pun pamit pada Jin dan yang lainnya.

Tapi, baru saja ia akan keluar dari sana, ia berbalik dan menatap Jin serta Hoseok.

" Kalian sangat baik. Aku akan berdoa untuk kesembuhan perawat Jin." Ucapnya.

Hoseok hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

" Semoga saja doamu terkabul.. aku sangat berharap Jin kembali seperti semula.." batin Hoseok.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Hore!!! Ending ya..

Makasii buat semua pembaca setia " Fine Psychiatric Hospital" ya..
Makasii juga buat dukungan kalian selama ini hehe..

Ryuu sayang kalian semua..
Ryuu harap, kalian juga bisa berkarya ya.. Ryuu tunggu kabar dari ReaderNim..

Dadah...

Fine Psychiatric Hospital[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang