Ujian untuk Kebahagiaan

496 78 2
                                    

Setelah bedrest selama hampir 5 hari, Yoongi membiarkan Jin kembali pada kegiatannya. Mengurus pasien dan bekerja seperti sebelumnya. Tapi, kali ini berbeda dari sebelumnya, karena Hoseok sudah mulai menerima kehadirannya. Meski sesekali juga tetap menghindar.

Hari ini, Jin mengajak Hoseok dan juga Beberapa pasien lain bermain di taman Rumah Sakit. Konsep kali ini, Jin membuatnya seperti piknik, dengan beberapa staf rumah Sakit, Yoongi, dan juga Jimin sebagai koordinator makanan.

Jin begitu semangat hari ini, setelah ia tak bisa melakukan apapun saat ia sakit, mendapatkan izin menggelar piknik kecil-kecilan bersama penghuni Rumah Sakit adalah hal yang sangat menghiburnya. Jin bahkan semangat menggelar karpet dan juga menyiapkan makanan bersama para pasien.

" Hyojin.. jangan menggambar mulu.. susun makanannya!!" Omel Jin. Hyojin yang tadinya asyik menggambar suasana hari ini pun mendengus sebal.

Jin memang mulai bisa mengendalikan Hyojin, bahkan sekarang anak itu tak lagi pendiam. Ia jadi banyak bicara dan juga sesekali jahil pada yang lain.

Yoongi terkekeh melihat interaksi Jin bersama para pasien. Tampak seperti keluarga bahagia jika orang lain melihat itu.

" Lihat adikmu. Dia cerewet seperti bebek." Ucap Yoongi pada Hoseok yang kebetulan sedang disebelahnya.

Hoseok hanya tersenyum, ia mulai terbiasa dengan sikap Jin yang ajaib dan bisa berubah-ubah.

Hoseok memang telah hampir sepenuhnya mengingat masa lalunya, bahkan ia juga mengingat penyebab ia masuk ke penjara anak-anak 15 tahun yang lalu. Ia mendapatkan ingatan itu saat ia melihat Jin yang mengigau dan bermimpi buruk tempo hari. Ia ingat pada apa yang Jin katakan saat malam berdarah itu.

" Tolong Jinnie hyun.. tolong aku.." 

Ucapan lirih Jin saat itu membaut Hoseok mengingat semuanya, bahkan juga kenyataan ia telah membunuh orangtuanya.

Hoseok tak pernah menyangkal jika ia membunuh kedua orangtuanya, tapi itu hanyalah bukti dari pembelaan diri Hoseok pada Jin. Dan ketika ia membicarakannya pada Jin pun Jin menyebutkan hal yang sama. Tapi, satu ingatan juga menghantui Hoseok bahwa saat itu ada penyebab kenapa amarahnya tak terkendali dan juga ibunya mengamuk secara brutal.

Hoseok hanya merasa saat itu ia bukan dirinya, tapi ia dikendalikan sesuatu, dan sesuatu itulah juga yang merebut kesadaran Hoseok sepenuhnya.

Iya. Dia tak terkendali karena sesuatu yang entah apa itu.

" Hyung.. semua sudah siap. Ayo makan!!"

Lamunan Hoseok terpotong saat Jin menepuk pundak Hoseok lembut.

Hoseok hanya diam, tapi Jin menariknya dan membawa Hoseok ke kerumunan orang-orang yang lapar itu.

.

.

Disisi lain, tepatnya di mobil hitam yang terparkir di parkiran Rumah Sakit, seorang wanita seumuran Yoongi tengah menyeringai sambil memandangi kerumunan staf dan pasien yang sedang bercanda ria itu.

Matanya tertuju pas pada Jin dan Hoseok yang tengah memakan hidangan dengan lahap. Tangan yang sedari tadi memegang sebuah belati itu kini memainkan belatinya.

" Kembali bersatu huh?! Yang benar saja.." ucapnya.

Wanita itu mengambil sebatang rokok dan menyalakannya. Menyesapnya.

Ia membawa selembar foto dari dashboard mobilnya. Foto seorang dokter muda yang tampan.

Kim Seok Beom.

" Seok Beom-ie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Seok Beom-ie.. anak-anakmu dari perempuan sialan itu masih bahagia dan terlihat sangat tampan..

Tapi aku tak suka mereka.." ucap wanita itu.

Ia mengelus dan merengek manja pada foto yang ia pegang itu.

" Mereka mengingatkanku pada wanita gila sialan itu... Mengapa juga kau memilihnya. Dia hanya pasien gila. Bahkan aku lebih cantik.." ucap wanita itu.

Ia adalah mantan pacar Seok Beom sebelum ia mengenal pasiennya, Kim Eun Hae dan menikah dengannya.

Hatinya begitu hancur saat itu, pria yang sangat ia cintai akhirnya meninggalkannya. Bahkan ia begitu enteng ketika memberikan undang pernikahannya.

" Aku tak akan membiarkan apapun yang berhubungan dengan wanita sialan itu hidup. Kupastikan.. mereka akan mati. Dan aku akan memanfaatkan anak sulung mu lagi Seok Beom sayang~"

 Dan aku akan memanfaatkan anak sulung mu lagi Seok Beom sayang~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Tunggu saja.. semua keturunan wanita sialan itu akan menderita dan mati ditanganku.."

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Ryuu pakai mbak IU deh buat cerita ini.
Soalnya Ryuu lagi tergila-gila ama Hotel Del Luna. Hehe..
Baru berani nonton. Jadinya excited bgt..

Fine Psychiatric Hospital[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang