1. Move on

416 26 3
                                    

Audio: Jodohku Anang hermansyah & Ashanty

Up ini untuk riaardhiya selamat membaca! Dan untuk raiders yang lain happy reading guys semoga suka!

Up ini untuk riaardhiya selamat membaca! Dan untuk raiders yang lain happy reading guys semoga suka!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5 tahun kemudian

"Arimbi!" Seseorang terdengar memanggil seorang gadis cantik yang sedang berjalan dengan tenang tanpa menghiraukan sekeliling itu meski berpuluh pasang mata memperhatikan dirinya terutama dari lawan jenisnya.

"Kamu ini dipanggil kok diam saja sih Bi bete ih!"

Arimbi yang tahu ada temannya menghalagi jalannya segera melepas ear phone yang menutup telinganya.

"Eh! Maaf lagi pakai ear phone nggak denger ada apa Sin?"

"Dicariin Dr Beni tuh!"

"Hah ngapain?" tanya Arimbi pada Sinta dengan heran sementara yang ditanya hanya mengendikkan bahunya tanda tak tahu.

"Sudah ya aku duluan bay... bay Arimbi sayang!"

"Ok hati-hati dijalan yah!" kata Arimbi yang hanya diberi acungan jempol oleh Sinta sang sahabat yang selama ini selalu mengerti gadis yang mempunyai sebutan Miss Frozen itu.

'Ada apa yah Dokter Beni memanggil perasaan laporan sudah aku beresin deh!' gumam Arimbi dalam hati namun tak urung diapun bergegas mempercepat langkahnya menyusuri koridor yang menghubungkan langsung antara paviliun 2 dan paviliun 3 tempat dokter Beni sang atasan sekaligus orang yang telah membimbingnya selama ini  sebagai dokter muda/Coass dirumah sakit ini.

"Tok! tok! tok!"

"Masuk!"

"Selamat sore dok!"

"Selamat sore maaf kalau mendadak memanggil saat jam pulang seperti ini!"

"Tidak apa-apa Dok kalau saya boleh tahu ada apa ya kok dokter memanggil saya?"

"Hem! begini Arimbi seminggu yang lalu kepala rumah sakit meminta tolong pada saya agar saya menempatkan salah satu dokter magang untuk ruang UGD karena akhir-akhir ini pasien membludak terutama dengan adanya isu virus yang akhir- akhir ini meresahkan banyak orang, dan melihat kinerjamu yang bagus maka saya merekomendasikan dirimu yang mengisi posisi itu apakah kamu berkenan Arimbi?"

"Siap! Dok! insyaallah saya akan melakukan sebaik-baiknya!"

"Syukurlah terima kasih Arimbi tadinya saya takut kamu keberatan dengan keputusan saya ini kalau begitu semua sudah beres kamu boleh pulang maaf sudah menghambat waktu pulangnya!"

"Tidak apa-apa Dok justru saya merasa senang dibutuhkan disini kalau begitu saya pamit pulang dulu dok selamat sore!"

"Selamat Sore titip salam sama ayahmu!"

"Baik dok!" kata Arimbi tersenyum pada atasannya itu yang merupakan salah satu sahabat sang Papa.

Arimbi bergegas melangkahkan kakinya menyusuri jalan pintas agar dia sampai lebih cepat di basement rumah sakit.Tak lama terlihatlah sebuah mobil Honda jazz merah membelah padatnya jalanan lbu kota di sore itu.

LETTU ARJUNA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang