Chapter ini masih lanjutan yang kemarin ya guys karena tuh chapter kepanjangan kayak rel jadinya aye sambung deh dimari, jadi met baca guys jangan lupa kasih bintang ye gratis kagak pake bayar...
"Bruakh!"
"Eh! Abang!"
"Sinta masuk mobil! Shy tugasmu untuk menjaganya!"
"Siapp!!!"
"Arimbi kemarilah!biarkan kami saja yang akan mengurus mereka!" kata Sena pada Arimbi.
"Tapi Mas!"
"Menurutlah!"
"Baik Mas!" kata Arimbi pada sang kakak ipar.
"Ayo teman-teman kita hadapi mereka hitung-hitung olah raga!"
"Siapp!!!"
"Ayo kalian majulah bersama jangan beraninya hanya sama perempuan saja!"
"Cih! sombong! Ayo kita habisi mereka!"
Dan perkelahian yang sengitpun terjadi dan bisa diprediksi dalam waktu singkat mereka sudah terkapar tak berdaya dengan tubuh memar di sekujur tubuh.
Saga mendekati salah satu orang yang merupakan pimpinan kelompok begal itu.
"Siapa yang menyuruh kalian mencegat kami! karena untuk membegal dua orang gadis tidak membutuhkan orang sebanyak ini, ini berarti kalian sengaja menahan kami!"
"Uhuk! Uhuk! Pimpinan kami memerintahkan jikalau ada sejumlah orang yang kami curigai masuk ke wilayah ini maka menjadi tugas kami untuk menghentikannya!"
"Hm sudah kuduga ayo semua kembali ke mobil!"
"Siapp!!!"
"Sersan Sena kamu dan aku akan mendampingi mereka berdua!"
"Siapp!!!"
Mereka pun meneruskan kembali perjalanan yang tertunda dengan Saga dan Sena yang kini berada dalam satu mobil dengan Sinta dan Arimbi.
"Apakah kalian tahu kami ikuti!" tanya Arimbi pada Saga.
"Menurutmu?"
"Kalau tahu gitu kita ngikut kalian saja tadi biar Arimbi nggak usah capek-capek bawa mobil!"
"Apa kamu kira mereka akan mengijinkan, yang ada saat ini aku disuruh bobo manis!" kata Arimbi sambil mengerucutkan bibirnya.
"Nah itu tahu! Tapi berhubung kamu sudah disini mau bagaimana lagi, sebagai gantinya kamu harus menurut pada kami atau misi kami akan gagal dan kepala kami yang menjadi taruhannya!"
"Apa Papa sekejam itu sampai mengorbankan kepala kalian jika misi kalian gagal?"
"Sudahlah itu tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam kepalamu sudah ayo berangkat!"
Perjalanan kembali hening Sena terlihat bersedekap sambil memejamkan mata sedangkan Arimbi menyandarkan kepala pada sisi mobil sambil melihat pemandangan diluar mobil. Sementara itu Saga mengendarai mobil dalam diam dengan Sinta yang sesekali melihat kearahnya.
Sinta mengerti saat ini kekasihnya itu sedang marah karena keberadaannya dan Arimbi yang nekat membuntuti mereka ke Bandung. Perasaan Sinta tak menentu, apa hatinya yang bahagia ini berbanding terbalik dengan perasaan Saga saat ini karena sedari mereka masuk ke dalam mobil tadi laki-laki itu hanya terdiam membisu. Sinta menghela nafas akhirnya dia menyerah dilarikannya pandangannya keluar jendela guna mengalihkan kegundahan hatinya namun bila dilihat dengan teliti maka orang akan melihat mata gadis cantik itu kini tengah berkaca-kaca.
Arimbi mengernyit heran kemana suara riang dan nada menggoda sahabatnya itu, tak biasanya dia terdiam seperti ini lalu tanpa sengaja Arimbi melihat wajah sahabatnya itu dari pantulan spion mobil dan Arimbi terkejut melihat mata sahabatnya yang berkaca-kaca dan hampir menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
LETTU ARJUNA (END)
RomanceCinta pertama yang kandas saat sang pujaan hati pergi tanpa kepastian namun sang wanita dengan bodohnya percaya bahwa pria itu adalah jodohnya karena dalam hatinya dia percaya apa yang telah digariskan oleh Yang maha kuasa takkan mampu dipisahkan ol...