10.Rindu yang menyiksa

231 15 0
                                    

'Mudah-mudahan kamu baik-baik saja'

Suara hellycopter terdengar lamat-lamat dan semakin lama semakin mendekat kearah mereka, beberapa orang nampak melambaikan tangannya dan hellycopter pun mendarat cepat disebuah padang tak jauh dari lokasi mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara hellycopter terdengar lamat-lamat dan semakin lama semakin mendekat kearah mereka, beberapa orang nampak melambaikan tangannya dan hellycopter pun mendarat cepat disebuah padang tak jauh dari lokasi mereka.

Arjuna dan timnya bergegas turun membawa sebuah tandu dan beberapa kantung jenasah. Matanya melihat kesegala arah tapi tak mendapati sang kekasih dimanapun.

"Saga kamu dan teman-teman tolong evakuasi jenasah lebih dulu aku akan memeriksa ke dalam!"

"Siapp!"

Saat itulah beberapa orang keluar dengan wajah tegangnya, mengatakan sesuatu yang  membuat jantung Arjuna bagai diremas tangan tak kasat mata.

"Tolonglah rekan kami dr.Arimbi terjepit diantara pintu dan meja dan kami butuh beberapa orang untuk menahan pintu sementara kami berusaha menolongnya mengeluarkan dari reruntuhan!"

Arjuna langsung berlari kesetanan saat nama sang kekasih disebut oleh orang itu diikuti Sagara dan lainnya.

Sesampainya ditempat kejadian hatinya mencelos saat melihat betapa tebal dan tingginya pintu itu serta beberapa reruntuhan rumah berupa kayu dan beton berhamburan disana di dalam hatinya hanya berharap sang kekasih baik-baik saja. Seakan tau isi hati rekan mereka, tim pun bergegas mengangkat pintu itu bersama-sama lalu memindahkannya bersama dengan merebahkan posisi pintu hingga tidak ada yang akan membahayakan bila ada gempa susulan sementara Arjuna sudah menemukan Arimbi yang meringkuk dengan kening, kaki dan lengan yang mengucurkan darah dibawah meja dengan kedua tangan yang melindungi kepala sementara disampingnya terlihat sesuatu tak asing baginya diambilnya dan dimasukkan kedalam kantong celananya.

Dengan sigap Arjuna mengangkat tubuh Arimbi yang bersimbah darah lalu bergegas membawanya naik kedalam helli disusul semua rekan dan para sukarelawan yang telah membawa semua korban masuk ke atas helly dan hellycopterpun segera mengudara pergi meninggalkan daerah bencana.

Didalam Arimbi yang belum tersadar segera dirawat oleh rekan Arjuna yang merupakan seorang dokter di tim mereka. Diawasi secara langsung oleh Arjuna rekannya memeriksa kondisi Arimbi, dimulai dengan menggunting lengan baju dan celana Arimbi dengan cekatan dan cepat dibersihkannya setiap luka di tubuh Arimbi kemudian menjahitnya dan yang terakhir ditutupnya luka dengan perban khusus yang nantinya akan berfungsi melindungi luka dari infeksi. 

Karena kapasitas ruang helly yang terbatas dan dengan penumpang yang padat Arjuna sengaja menempatkan Arimbi dalam dekapannya dengan selimut menutupi tubuh sang kekasih.

"Kita turunkan dulu Para sukarelawan dan para dokter di Posko sementara para korban kita bawa ke rumah sakit terdekat setelahnya kita langsung kembali ke Jakarta!"

"Siapp!"

Dokter Arga, Serda Anto, dan rekan mereka lainnya  hanya diam dan tak berbicara namun selalu memperhatikan interaksi Arjuna dengan Arimbi dan juga rekan satu timnya dan disitu mereka menyimpulkan bahwa Arjuna merupakan orang terdekat bagi Arimbi, dan mereka memilih diam dan tak berkomentar karena mereka tau saat ini mereka berhadapan dengan orang-orang terpilih dan punya kekuasaan tinggi di negeri ini apalagi setelah menyaksikan sendiri bahwa dengan mudahnya Arimbi menginstruksikan pada seseorang untuk mendatangkan hellycopter dengan segera ke lokasi.

LETTU ARJUNA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang