6.Sebuah peryataan

242 19 0
                                    

Arimbi baru saja keluar dari mobilnya saat seseorang menepuk bahunya, dengan reflek Arimbi segera membalik tubuhnya dan diapun segera menghela napasnya saat tahu siapa orang yang telah mengagetkan dirinya.

"Keano mengapa kamu bisa ada disini!" kata Arimbi terkejut.

"Keano mengapa kamu bisa ada disini!" kata Arimbi terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayolah Rim siapa saja bisa ada disini termasuk aku!"

"Tentu saja Kee dan aku tahu itu, pertanyaannya adalah mengapa kamu berdiri disini seakan akan menungguku dan tahu aku akan datang di jam-jam seperti ini!"

"Whau seperti biasa Arimbiku yang selalu cerdas dan to the point!"

"Untuk apa aku berbasa basi denganmu seperti tidak ada kerjaan saja!"

"Kata-katamu selalu berbisa seperti biasa tapi itu semakin membuatku menyukaimu darling!"

"Maaf tapi aku tidak lagi!"

"Berarti ada harapan kamu jatuh kembali padaku!"

"Dalam mimpimu Kee karena semenjak kejadian itu aku berjanji tak akan membuka hati untukmu!"

"Oh ya kalau bukan hatimu apakah kamu akan membuka bagian tubuhmu yang lain untukku!"

"Mulutmu terlalu kotor untuk ukuran mantan sahabat Kee!"

"Jangan lupa sayang kamu juga mantan kekasihku!"

"Sudahlah Kee kisah itu telah basi bagiku! Sekarang katakan apa maumu atau kamu minggir aku mau lewat!"

"Tidak semudah itu sayang ayolah kita telah lama tidak bertemu seperti inikah sambutan kamu!" kata pemuda itu, seseorang yang pernah menjadi orang yang spesial untuk Arimbi dimasa lalu.

"Kee hentikan! kataku!" bentak Arimbi pada pemuda sang mantan sahabat sekaligus kekasih itu yang begitu gigih menyudutkan Arimbi yang dengan sigap mendorongnya menjauh.

Arimbi telah habis kesabaran ditamparnya pemuda itu kuat hingga meninggalkan bekas merah dipipinya dan pemuda itu marah dan dengan penuh amarah diapun akan mencekal pundak Arimbi namun Arimbi yang telah bersiap segera menghindar dan sedikit memiringkan tubuhnya hingga Arimbipun terhindar dari cekalan Keanu dan kenyataan itu membuat Keanu bertambah marah hingga dia berteriak frustasi.

"Hah!!! Kenapa mencintaimu sesulit ini Arimbi! Apa kurangku dibanding pria lain hingga kamu membuat diriku seperti ini, Aku telah berusaha maksimal untuk melupakanmu Bi seperti kehendakmu dan untuk itu aku hampir gila tidakkah kau sedikit saja kasihan dan mengerti diriku! Lalu memberikan sedikit kesempatan untukku!"

Arimbi menghela nafas kembali sambil menatap sendu mantan sahabat dan kekasihnya itu.

"Kesempatan itu telah hilang sejak saat itu, ketahuilah Kee hubungan kita sebenarnya tak perlu ada karena tak ada cinta dihatiku untukmu, dulu aku mencoba mempertimbangkan hubungan kita karena aku mengira engkau tulus mencintai diriku tanpa ada banyak muslihat dibelakangnya tapi apa! disaat aku mencoba membuka hati dan perasaanku untuk menerimamu engkau malah menghianatiku dengan Dena dan sengaja memberi clue padaku agar aku datang dan memergoki kalian yang tengah bercumbu!"

LETTU ARJUNA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang