Arimbi terbangun dengan tubuh yang terasa ngilu hingga ke tulang. Selain itu dia merasa tubuhnya sedikit demam. Ditolehkannya kepalanya kesamping dimana dia melihat Arjuna sedang tidur menghadap ke arahnya sambil tetap menggenggam tangannya.
Arimbi ingin sekali membelai wajah kekasihnya itu namun kala dia akan mengangkat tangannya Arimbi meringis dia merasakan kesakitan yang sangat menyengat menyentuh persendiannya akibat luka yang ada dipundaknya, saat itulah Arjuna membuka mata karena mendengar rintihan Arimbi hingga menyebabkan laki-laki itu terbangun seketika."Apakah masih sakit?" tanya Arjuna khawatir, dan Arimbi yang sambil masih meringispun menjawab.
"Masih abang dan menurutku ngilunya bukan hanya dari luka tapi karena kemarin aku membanting salah satu laki-laki tinggi besar yang disuruh mantan pacar abang itu memperkosa aku! Mungkin karena terlalu memaksakan diri jadi akibatnya begini tapi selain itu disini dipinggang ini juga ngilu sekali kemarin mereka melemparku hingga pinggangku terantuk meja dengan keras!" Adu Arimbi dengan mata berkaca-kaca menahan sakit dia tak tahu dalam diamnya Arjuna mengepalkan tangannya erat menahan amarah ingin rasanya dia membalas sakit hatinya pada orang-orang itu karena telah berani menyentuh miliknya siapapun itu termasuk Aleysia.
Arjuna tak ingin mendengar apapun lagi tentang perbuatan orang-orang jahat itu pada kekasihnya meski itu dari bibir Arimbi sekalipun maka jalan satu-satunya adalah dengan memeluk Arimbi lembut agar kekasihnya itu berhenti berbicara tentang perlakuan orang-orang biadab tak berperasaan itu.
"Sssh! sabarlah sayang coba nanti aku akan hubungi Jack agar dia kemari untuk membawa salep untuk mengobati memar dan obat anti nyeri agar kamu tidak kesakitan lagi ok!" kata Arjuna lembut sambil membelai sayang rambut Arimbi, Arimbipun mengangguk pelan.
Saat itulah bel berbunyi Arjunapun bangkit lalu turun untuk membuka pintu. Saat pintu terbuka muncullah Sinta yang membawa bungkusan besar makanan sementara dibelakangnya ada Sagara dengan tatapan dinginnya.
"Masuklah kalian aku akan mandi sebentar!" lalu diapun berlalu namun tak lama dia kembali menemui mereka lagi.
"Ehm dr.Sinta bisakah aku minta tolong agar kamu membantu Arimbi untuk membersihkan diri!"
"Oh tentu saja boleh aku akan melakukannya dengan senang hati!"
"Trima kasih sekarang dia ada di kamar yang disisi kiri!"
"Sama-sama!"
Arjuna melangkah memasuki kamar tamu untuk mandi. Sementara Sinta menoleh kearah Sagara untuk berpamitan pada kekasihnya itu untuk membantu Arimbi dan Sagara tersenyum menganggukkan kepalanya.
Sesampainya Sinta dikamar dia melihat Arimbi tengah terduduk sambil bersandar pada bantal yang sengaja disusun dibelakang punggungnya oleh Arjuna untuk membuatnya nyaman.
"Halo cantik bagaimana perasaan kamu pagi hari ini?"
"Buruk teramat buruk apalagi dengan ngilu disekujur tubuh ini! rasanya aku ingin menangis saja kalau tidak ingat itu akan sangat memalukan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LETTU ARJUNA (END)
RomansaCinta pertama yang kandas saat sang pujaan hati pergi tanpa kepastian namun sang wanita dengan bodohnya percaya bahwa pria itu adalah jodohnya karena dalam hatinya dia percaya apa yang telah digariskan oleh Yang maha kuasa takkan mampu dipisahkan ol...