12

595 86 7
                                    

Esoknya setelah acara makan malam yang sempat membuat Jisung salah tingkah akibat sikap Changbin padanya, satu harian penuh Jisung malah sibuk bercerita pada Brian dan Felix melalui sambungan telepon.

Secara terpisah tentunya.

Brian bilang Mark dan Chan memang cukup dekat seperti saudara kandung, makanya mereka sering menghabiskan waktu berdua.

Mungkin untuk berbagi rasa jenuh akibat pekerjaan mereka, karena mereka sama-sama asisten direksi perusahaan yang sebenarnya lebih tersiksa dari pada direksi perusahaan.

Lalu untuk sikap Changbin pada Jisung, menurut Brian memang Changbin seperti itu. Baik dan bermulut manis.

Tenang, semua ucapan yang keluar dari mulut Changbin tulus kok, gak fake.

Beda dengan respon Felix yang hanya sibuk teriak-teriak hingga membuat Jisung beberapa kali harus menjauhkan ponsel yang ia pegang dari telinganya.

"SIAPA? CHANGBIN?"

"JADI CHANGBIN GANTENG SUNG??"

"GANTENGAN DIA APA SEUNGMIN??"

"EH SEUNGMIN MAH SEME IMUT"

"KALO GANTENG DEKETIN SUNG"

"DEMI APA MUKA LO MERAH GARA-GARA CHANGBIN?!?!"

"DIA BILANG LO LUCU???"

"WOII SUMPAH PACARIN SUNG GEMESSS"

Begitulah kurang lebih ocehan Felix selama menanggapi cerita Jisung.

Jisung tidak mau ambil pusing, yang jelas fakta jika Changbin berhasil menarik perhatiaanya itu benar.

Tapi kalau ditanya Jisung berniat untuk mendekati Changbin atau tidak, jawabannya tentu tidak.

Jisung tidak ingin bermimpi ketinggian dengan mendambakan sosok Seo Changbin untuk sekedar menjadi kekasihnya.

***

Beralih ke Changbin...

Setelah mengantar Jisung pulang Changbin tentunya bergabung dengan Chan dan Mark di salah satu bar sederhana yang tidak terlalu ramai.

Tentunya bar yang sering didatangi oleh Changbin dan Chan hanya untuk sekedar melepas penat.

Tentunya bar yang sering didatangi oleh Changbin dan Chan hanya untuk sekedar melepas penat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*anggep aja suasana bar-nya malem yak hehe*

Tidak banyak yang dibicarakan oleh Changbin, Chan, dan Mark. Hanya sebatas bertukar umpatan karena pekerjaan yang menumpuk lalu setelahnya mereka membahas Jisung.

Iya Jisung.

Entah kerasukan apa, Chan sejak pertama kali melihat Jisung rasanya ingin segera menjodohkan Jisung dengan Changbin.

Mungkin pengaruh Chan yang sudah lelah melihat sahabatnya itu tidak pernah berusaha mencari pacar sama sekali.

Sedangkan orang tua Changbin sudah berkali-kali menyuruh Chan mencarikan Changbin calon pasangan hidup.

Flashback on

"Bin udah deketin Jisung aja sumpah. Gua tau dia tipe lo banget" -ujar Chan.

"Lo udah ngomong itu seratus kali chan" -respon Changbin.

"Iya bener dia emang tipe gua tapi gua gak ada niatan buat deketin" -lanjutnya lagi.

"Kenapa bin? Trauma masa lalu?" -kali ini Mark yang bertanya.

"Anjirr yakali.. cuma gak mau aja gua hyung, dan gaada hubungannya sama masa lalu kok. Gua gak peduli kalo dulu gua pernah dengan begonya bucin sama orang dan malah berujung dimainin. Toh sekarang gua udah gak bego" -jawab Changbin santai.

"Lo gak cape apa jomblo mulu?" -tanya Chan.

"Ngaca woii"

"Yee gua mah punya gebetan bin"

"Lo gak tertarik sama sekali sama Jisung?" -tanya Mark lagi.

"Tertarik, sedikit. Anaknya lucu ternyata" -jawab Changbin memberikan pendapat jujurnya tentang Jisung.

"NAH YAUDAH SIH DEKETIN DULU! Cape nih gua ditanyain sama nyokap lo mulu, katanya mana calonnya Changbin? Changbin kapan mau nikah ya chan? gitu.. malah gua jadi ikut-ikutan nyariin lo pacar" -respon Chan panjang lembar.

"Anjir nyokap gua nanyain kapan gua mau nikah??" -tanya Changbin yang tidak pernah mendengar cerita ini sebelumnya.

"Iye"

"Udah gila... Mark hyung aja belom nikah masa gua disuruh nikah?? dia dulu lah" -protes Changbin yang tidak terima.

"Yee bocah, suruh noh Brian nikah duluan biar abis itu lo baru bisa nikahin adeknya" -respon Mark sambil memukul pelan kepala Changbin.

"NAH SETUJU" -sahut Chan.

"Yee kenapa jadi gua nikah sama adeknya Brian hyung" -ujar Changbin.

"Karena cocok.... iya gak Mark?" -Chan memastikan argumennya benar pada Mark

"Bisa dicocok-cocokin lah" -balas Mark sambil mengangguk penuh arti.

"Bodo ah.. gak mau mikirin dan jangan nyuruh gua deketin Jisung. Gua belom mau pacaran apalagi nikah" -respon Changbin yang masih tetap kekeuh pada pendiriannya.

"LO UDAH TUA WOII" -balas Chan dan Mark bersamaan.

"NGACA ANJIR TUA-AN SIAPA" -ujar Changbin yang ikut ngegas.

"Tua-an Mark" -balas Chan pelan namun terdengar jelas di telangi Mark.

"Bangke" -umpat Mark yang menghadiahi Chan dengan pukulan ringan.

Flashback off

***

Sampai ketemu di next chapter!!!

Rainy Day in London | BinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang