Chan tentu bingung dengan situasi yang ia hadapi tadi.
Bukan bingung karena ia yang tiba-tiba mendapatkan kepercayaan dari keluarga Changbin untuk mengurus cabang di London.
Tapi ia bingung darimana Changbin tahu tentang perjodohannya dengan Jisung.
"Kenapa lo ngeliatin gua begitu?" -tanya Changbin yang sadar Chan sedang memperhatikannya dengan pandangan menyelidik.
"Tau darimana?" -Chan malah bertanya balik.
"Brian hyung"
"Hah?!?!"
"Lebay anjir reaksi lo"
"Ya maap lagian kok bisa dia yang ngasih tau lo.. padahal gua sama Mark hyung disuruh tutup mulut..."
Changbin tidak merespon lebih lanjut, ia hanya melempar senyum yang tidak bisa diartikan Chan dan masuk ke kamarnya untuk beristirahat.
***
Flashback on
Setelah Changbin sampai di Korea, esoknya ia langsung mengatur jadwal untuk bertemu dengan Brian.
Bukan untuk membicarakan urusan bisnis tentunya.
"Selamat pagi Changbin-ssi, anda sudah ditunggu di dalam" -ujar sekretaris Brian yang baru saja keluar dari ruang kerja Brian.
"Terima kasih" -balas Changbin yang langsung masuk ke ruangan Brian setelahnya.
Brian yang melihat Changbin masuk langsung bangkit dari kursi kerjanya dan mengajak Changbin duduk di sofa yang berada di sudut ruang kerjanya.
"Apa kabar bin?" -tanya Brian membuka percakapan.
"Baik, hyung sendiri gimana?"
"Baik juga"
1
2
3
Hening...
"SUMPAH BIN AKWARD BANGET DAH INI" -ujar Brian sedikit berteriak dan membuat Changbin kaget.
"Kenapa teriak teriak sih hyunggg" -protes Changbin.
"Ya lo lagian anjir kenapa jadi nyerempet formal ngomong sama guanya" -ujar Brian.
"Dih yang buka topik apa kabar siapa gua tanya coba?" -Changbin tak terima disalahkan.
"Ya gua sih... yaudah ayo jangan kayak orang baru kenal" -ujar Brian akhirnya yang hanya dibalas dengan tawa oleh Changbin.
"Kalo lo ke sini cuma buat ketawa mending balik dah"
"Yaelah sensi banget sama gua hyung, lo gak kangen sama gua apa?" -tanya Changbin.
"Kangen sih, sejak lo pindah ke London gua gak punya temen ngobrol kalo lagi dateng ke acara-acara. Apalagi acara private yang isinya petinggi-petinggi seumuran orangtua kita semua" -jawab Brian jujur.
"Kebayang sih rasanya.. gua beruntung karena masih ada Chan yang nemenin"
"Nah iya.. lo bayangin aja gua ditinggal Mark... mana sekretaris gua yang sekarang udah kayak nyokap gua tingkahnya..." -curhat Brian.
"Ya kan memang udah berumur itu hyung"
"Kangen Mark gua beneran dehh"
"Kenapa gak minta dia balik?"
"Cabang di London gak ada yang urus kalo dia balik"
"Jisung?"
"Hah kenapa jadi Jisung?" -tanya Brian bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainy Day in London | Binsung
Fiksi PenggemarLondon adalah kota hujan dan seharusnya Jisung tidak melupakan fakta yang satu itu. Sayangnya ia melupakannya, padahal ia jelas-jelas benci hujan. . . . Warn! BXB - Changbin X Jisung Bahasa antara baku dan tidak (tapi kayaknya tidak baku) Typo berte...