London adalah kota hujan dan seharusnya Jisung tidak melupakan fakta yang satu itu.
Sayangnya ia melupakannya, padahal ia jelas-jelas benci hujan.
.
.
.
Warn!
BXB - Changbin X Jisung
Bahasa antara baku dan tidak (tapi kayaknya tidak baku)
Typo berte...
Waktu Jisung bilang mau ke museum, maksudnya adalah dia mau ke galeri nasional London.
Tapi Changbin malah membawa Jisung ke science museum...
"Hyungg gapapa gak usah puter balik ayo kita masuk dulu ke sana, udah terlanjur sampe sini hehe" -ujar Jisung yang antusias menunjuk gedung di depannya dari dalam mobil.
"Maaf ya sung, aku gak kepikiran kalo yang kamu maksud tuh galeri nasional"
"Ihhh hyung udah sungie bilang gausah minta maaf terus.. kan abis dari sini masih bisa ke galeri nasional, yuk kita turunnn!!" -ajak Jisung antusias.
Changbin hanya bisa menuruti yang lebih muda.
Kenapa juga dia ngajak Jisung ke science museum.. masa jadinya study tour sih...
Salah Changbin tidak memastikan terlebih dahulu sebelum berangkat tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Changbin pikir Jisung tidak akan menikmati kegiatan jalan-jalan mereka di science museum ini, tapi ternyata yang lebih muda terlihat sangat antusias berkeliling di setiap lantai museum sambil sesekali mencoba prototype alat-alat yang ada di dalam museum tersebut.
Changbin benar-benar seperti sedang mengajak adik kecilnya study tour.
"Hyungg ayoo sungie bosen hehe" -ujar Jisung setelah puas mengelilingi museum tiga lantai tersebut.
"Lucu banget sih sung, kamu kayak anak kecil yang lagi diajak study tour sama orangtuanya tau gak, pas bosen minta pulang" -balas Changbin sambil mengacak pelan rambut Jisung.
"Hyungg rambut sungie jadi berantakan tau" -protes yang lebih muda.
"Hahaha maaf sayang" -ujar Changbin yang langsung merapihkan rambut yang lebih muda.
"Yaudah yuk kita ke galeri nasional sekarang" -ajak Changbin yang dihadiahi anggukan antusias dari Jisung.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The National Gallery London
Jisung tidak tahu apa menariknya lukisan-lukisan yang terpajang dengan apik di setiap ruangan galeri nasional, hanya saja ia penasaran tentang cerita-cerita dibalik lukisan itu.
Changbin dengan senang hati mencarikan jasa tour guide agar keinginan Jisung untuk mengetahui kisah-kisah lukisan tersebut terpenuhi.
Hampir 1 jam mereka berada di dalam galeri sambil mendengarkan tour guide yang menemani mereka bercerita.
Jisung sendiri sangat antusias mendengarkan setiap cerita yang masuk ke telinganya, sementara Changbin malah sebaliknya.
Jika tidak ada Jisung mungkin Changbin tidak akan pernah menggunakan jasa tour guide untuk menemaninya berkeliling di galeri nasional ini.
Setelah selesai berkeliling, tour guide yang menemani mereka mengantar mereka hingga pintu keluar galeri.
Belum sempat tour guide tersebut mengucapkan salam perpisahan dengan Changbin dan Jisung, London kembali diguyur hujan dengan suara gemuruh dan petir yang bersautan di langit.
Changbin refleks memeluk Jisung yang kaget dan membawanya masuk kembali ke dalam museum.
Tour guide yang masih bersama mereka tadi pun bingung melihat pemandangan yang ada di hadapannya jadi ia memilih untuk kembali ke dalam museum dan mengikuti mereka.
"Sungie tenang ya, udah gak kedengeran kan hujannya" -ujar Changbin yang masih setia memeluk Jisung dan mengusap-usap punggung yang lebih muda.
Jisung hanya diam dan mengeratkan pelukannya pada Changbin, ia hanya ingin memeluk Changbin sampai rasa cemasnya berkurang.
"Maaf, apa ada yang bisa saya bantu lagi?" -tanya tour guide yang menemani mereka sejak awal, panggil saja Athena.
"Ah, tidak ada terima kasih. Kami hanya perlu menunggu di dalam sampai hujan reda" -jawab Changbin.
"Sepertinya temanmu tidak baik-baik saja, mau ku antar ke ruang kesehatan?" -tanya Athena yang melihat tubuh Jisung mengigil di dalam pelukan Changbin.
"Ti-tidak per-lu... terima kasih, aku hanya tidak bersahabat dengan hujan. Aku baik-baik saja" -jawab Jisung yang berusaha mengatur nafasnya agar ia lebih tenang.
"Ahh, bolehkah aku menceritakan sesuatu padamu? mengenai hujan di London" -tanya Athena lagi dengan hati-hati.
"Uhh tentu" -jawab Jisung yang memang dasarnya sangat suka mendengarkan orang bercerita.
'Sumpah semoga gua gak keliatan ngantuk kali ini' -batin Changbin yang benar-benar tidak bisa lagi mendengarkan dongeng panjang dari Athena.
Athena mengajak Jisung dan Changbin untuk duduk disalah satu ruangan yang terdapat banyak lukisan malaikat di dindingnya sebelum akhirnya ia mulai bercerita.
"Ada banyak kisah malaikat di London dan banyak orang yang menceritakan kisahnya melalui lukisan yang mereka buat. Ada satu cerita tentang malaikat dan hujan yang cukup terkenal di London"
"Katanya banyak malaikat yang turun ke bumi ketika hujan membasahi kota London. Ada yang bilang mereka datang untuk menemani manusia yang sedang sedih, bingung dan kehilangan arah. Ada juga yang bilang mereka datang sebagai perantara agar manusia bisa berbuat hal baik. Dan terakhir ada juga yang bilang mereka datang untuk membantu manusia mencari pasangannya. Makanya kadang hujan di London terkesan romantis"
"Aku tidak tahu apa yang membuat mu tidak bersahabat dengan hujan, tapi aku rasa kau bisa membuat kenangan indah dengan hujan di sini. Aku rasa kau harus menemukan malaikat mu sendiri. Aku bisa memberikan mu payung jika kau ingin keluar, mengukir kenangan indah dan mencari malaikat mu di luar sana"
"Langit kota London yang dibasahi hujan pada saat sore hari sangat indah. Sebaiknya kau keluar dan berjalan-jalan dengan payung ditanganmu"
Setelah selesai bercerita, Athena mengajak Changbin dan Jisung untuk ikut bersamanya ke pintu masuk galeri. Ia memberikan payung berwarna merah pada Changbin sedangkan Jisung masih sibuk memandang cemas ke luar galeri.
"Terima kasih, akan ku kembalikan nanti" -ujar Changbin.
"Tidak perlu" -balas Athena yang mengundang tatapan bingung dari Changbin.
"Kenapa?" -tanya Changbin.
Athena tidak menjawab.
Ia mendekatkan kepalanya ke telingan Changbin dan membisikan kalimat yang jelas membuat Changbin semakin bingung sebelum akhirnya meninggalkan Changbin dan Jisung di depan galeri nasional.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kau sudah sering bertemu dengan malaikat mu bukan? malaikat, hujan, dan payung merah. Kau tau harus apa setelah ini"