05

656 102 13
                                    

London, UK

Akhirnya setelah hampir 12 jam perjalanan dari Seoul ke London, Jisung sekarang sudah bisa meregangkan semua otot-otot ditubuhnya sambil mencari asisten ayahnya yang sudah ditugaskan untuk menjemputnya di bandara dan mengantarnya ke hotel.

"JISUNGGGG" teriak seseorang setelah Jisung keluar dari pintu kedatangan.

"Lahhhh gua pikir siapa" respon Jisung yang kaget setelah mengetahui dari mana sumber teriakan namanya berasal.

"Hai anak gila yang gak ada angin gak ada hujan minta liburan di Eropa sebulan" sapa orang tersebut setelah berhasil menghampiri Jisung.

"Gua gak gila ya Mark!!" protes Jisung.

"Hyung" balas orang bernama Mark tersebut yang tidak rela dipanggil namanya begitu saja oleh anak yang lebih muda darinya itu.

"Iya hyung iya" balas Jisung malas.

"Yaudah yuk keparkiran, siniin kopernya" ajak Mark yang langsung mendapat operan satu koper dari Jisung.

Jisung tidak asing dengan pria yang bersamanya saat ini. Mark adalah asisten ayahnya yang bertanggung jawab atas semua keperluan atau kerja sama internasional perusahaan keluarganya. Jisung juga sudah menganggap Mark seperti kakaknya sendiri karena umur Mark yang sama dengan Brian dan juga karena Mark sudah dianggap sebagai bagian dari keluarganya.

"Lo ngapain di Eropa hyung? perasaan terakhir gua taunya lo di New York" tanya Jisung yang penasaran.

"Nyari kain" jawab Mark santai.

"Ohh kalo gitu berarti gua gak usah bantuin Brian hyung nyari kain juga kan?" tanya Jisung lagi.

"Yups gak usah, lo liburan aja terus nanti kalo ada jadwal fashion week baru gua gangguin" jawab Mark.

"Eh sebelom gua lupa, sabtu ini lo ada jadwal dinner bareng sama direksi perusahaan SCB ya" ujar Mark yang baru saja teringat pesan dari atasannya.

"Hah? dinner??" Jisung kaget.

"Iya makan malem" tegas Mark.

"YANG BENER AJA ANJIRRR!!! NGAPAIN GUA DINNER SAMA MEREKA???" teriak Jisung yang seketika dilanda kepanikan.

"JANGANN TERIAK JISUNG!! SUPIRNYA KAGET ITUU!" respon Mark yang malah refleks ikut berteriak.

"LO JUGA TERIAK ANJIRRR" balas Jisung lagi.

"Yaudah diem dulu, ntar aja di hotel bahasnya" ujar Mark mengakhiri percakapan dari pada harus mendengar Jisung berteriak lagi.

Bagaimana Jisung tidak panik, selama ini Jisung tidak pernah mencampuri urusan perusahaan keluarganya walaupun pada akhirnya ia harus mempelajari semua hal tentang perusahaan keluarganya tersebut.

Tapi masalahnya, sekarang Jisung masih tidak tahu apa-apa dan sabtu ini ia harus makan malam dengan perusahan SCB yang bahkan tidak ia ketahui dengan jelas latar belakang hubungan perusahaan SCB dengan perusahaan keluarganya.

Jisung hanya ingat satu hal, Jisung hanya ingat jika kakaknya dekat dengan direksi perusahaan SCB. Dan ingatan itu tidak membatunya sama sekali.

Ia harus apa nanti jika berhadapan langsung dengan direksi perusahaan SCB?? Gimana kalau nanti direksi perusahaannya malah ngajakin dia ngobrolin masalah kerja sama?? kan dia gak tau apa-apa.

Hancur sudah... dua gelar yang Jisung miliki menjadi tidak berguna kalau begini caranya.

***

Kenalan dulu yaa hehe

photo cr. to the owner yah :)

Mark Tuan / 27thn / jangan tanya status

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark Tuan / 27thn / jangan tanya status

***

Sampai ketemu di next chapter!!!

Rainy Day in London | BinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang