PLAK...
"Dasar anak tak tau di Untung, kamu mencelakai Kakak mu sendiri sampai dia koma ha.." Teriakan wanita paruh baya kepada gadis kecil yang sedang menangis karena telah di tampar oleh wanita paruh baya yang tak lain adalah ibunya sendiri.
" Hiks.. B-bukan a-ku.." ucapan gadis kecil itu terpotong oleh tamparan dari sang Daddy
Plak..
"Masih mau mengelak ha, sudah jelas pisau dan pistol itu berada di tangan mu gadis sialan." Ucapan yang begitu kencang membuat gadis kecil itu makin ketakutan, badan bergetar menandakan ia begitu ketakutan. Baru kali ini dia di bentak oleh sang Daddy.
"Tapi aku tak.." ucapan nya terpotong lagi, sekarang bukan suara sang ayah lagi yang terdengar, melainkan suara kakak sulung nya.
"Kau pembunuh, kau membunuh adik ku. Aku tak Sudi menganggap kau adik ku lagi." Ujar sang kakak kepada adik kecilnya.
"Pergi kau dari sini." Sang ibu kembali bersuara.
"Tidak mom, aku buk.." untuk ketiga ucapan nya terpotong.
"Pergi kau dari sini dan jangan kau pakai marga Caesar lagi aku tak Sudi menganggap kau anak ku."
DEG, bagai di sambar petir di siang bolong, ucapan sang Daddy begitu menyakitkan hati kecilnya. Sedangkan kakak kembarnya hanya diam menonton pertengkaran keluarganya."Baiklah, aku akan pergi dan tak akan memakai marga Caesar lagi. Jika kalian tau kebenaran nya jangan harap aku akan kembali kepada kalian." Ujarnya begitu lantang tak ada yang isakan lagi yang terdengar dari bibir mungil nya. Ia begitu nya sebab tak ada yang mau mendengarkan penjelasannya.
"Maaf, adek harus pergi cepat sadar adek pamit ya. Adek akan datang lagi suatu saat untuk membalas kan perbuatan mereka pada kakak, itu janji adek." Gumam nya pelan, Dengan kaki mungilnya ia berjalan dengan perlahan meninggalkan keluarganya. Keluarga? Masih pantaskah disebut sebagai keluarga?.
"Tunggu." Teriakan ke dua kakak kembarnya yang sedari awal diam membisu. Dengan perlahan sang adik kecil membalikkan badannya.
"Ada apa boy?" Suara sang mommy dan Daddy menjawab dengan kompak.
"Jika kalian mengusir adik kecil kami, kami juga akan ikut pergi bersama nya." suara kakak kembarnya menjawab dengan tegas.
"Kalian tidak bisa ikut dengan anak sialan itu!!" Teriakan sang mommy yang marah.
"Aku tak perduli, kami akan tetap ikut dengan adik kecil kami." Ujar sang kakak kembarnya dengan kompak.
"Silahkan, jika itu mau kalian. Pergi jangan pernah memakai marga Caesar lagi." Sang Daddy terlihat sangat marah terbukti dari urat-urat leher dan tangannya yang keluar.
"Baiklah, kami tak akan memakai marga Caesar lagi. Ayok dek kita pergi dari keluarga bodoh ini." Ujar serta ajak nya kepada kedua adik kembarnya.
"Kalian akan menyesal, telah meninggalkan keluarga kalian demi gadis sialan itu." Bukan, itu bukan suara sang Daddy atau mommy nya, melainkan sang kakak sulung yang kembali bersuara setelah terdiam beberapa saat. Si kembar yang mendengar suara kakak sulung nya tak berniat membalas ucapannya.
TBC .
Gimana prolog nya??..
Maaf ya kalau kurang asik, cerita pertama soalnya...kalau ada kesamaan dengan cerita lain mohon maaf ya...ini murni dari pemikiran Aku sendiri...Jangan lupa vote nya👉👈💜..
Selamat membaca ❣️😊✨
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD GIRL AND BAD GIRL
General FictionJangan lupa follow sebelum membaca:')😘🎉 💜HAPPY READING💜 "Kamu pembunuh." Seru seorang wanita paruh baya pada seorang gadis yang berdiri di depan nya. "Kenapa, kenapa? Kamu bukan seperti dulu lagi, kenapa?" Tanya ia lagi sedangkan yan...