PART 10💜✨

1.2K 93 2
                                    

"Kerja." Jawab Vina dengan cuek, vino dan daffa yang mendengar nya pun sontak tertawa.

"Udah ayok berangkat." Lerai vino dan di angguki oleh adek-adek nya.

******

💜 HAPPY READING 💜
-
-
-

Mereka langsung membelah jalan menuju sekolah. Saat sampai di area sekolah mereka langsung parkirin motor mereka masing-masing.

"Yah, gue menang." Seru Vina ketika selesai melepaskan helm nya.

"Anjir, ngebut banget Lo kak." Ujar daffi pada sang kakak.

"Mulut Lo mau gue jahit?" Vina melotot tajam ke arah daffi.

"Peace kak." Jawab daffi dengan cengengesan.

"Jadi yang kalah harus traktir." Seru vano dengan semangat.

"Lah, gak bisa gitu dong." Sahut vino dengan cepat.

"Ya bisa lah." Vano menjawab dengan enteng.

"Kan gak ada perjanjian nya tadi." Geram vino, kerena ia yang terakhir sampai.

"Udah sih, tinggal traktir gak bakal bikin lo bangkrut." Ketus vina, sedangkan Vino menghela nafas pasrah tak hayal ia pun mengangguk.

"Yes makan gratis." Seru vano dan daffi dengan kompak. Sedangkan yang lain hanya menatap datar ke arah mereka.

"Ya udah, gue ke ruangan kepsek duku." Pamit Vina dan di angguki oleh yang lain.

"Gue juga." Ucap Daffa lalu berjalan ke gedung SMP tepat di samping SMA GIHS dan di ikuti oleh daffi.

VINA POV.

Ah, gue baru saja tiba di sekolah baru ku, yang tak lain adalah sekolah milik gue sendiri. Kedatangan gue seakan-akan menggemparkan warga sekolah. Lihatlah sekarang mereka banyak menatap gue dengan berbagai tatapan, sinis, kagum, dan sebaiknya. Bisik-bisik terdengar.

Itu yang katanya anak baru ya?

Anjir cantik banget!!!

Kok dia bisa bareng vino dkk ya?

Cabe aja belagu!!

Tau tuh cantikan juga gue kemana-mana.

Muka lu mah kayak pantat panci, bisa jalan lagi, Plut hidup pula!!.

Dan masih banyak lagi, tapi tak gue hirau kan sama sekali. Gue terus berjalan hingga gue sampai di depan ruangan kepsek.

Brakk.....

Gue nendang pintu dan menyelonong masuk. Kelakuan gue sontak pemilik ruangan geram.

"Apa kau tak punya sopan san--." Perkataan nya terputus ketika berbalik badan dan melihat wajah dingin ku.

"Eh, heheh baby kau kapan pulang dari London?" Tanya nya dengan menggaruk tengkuknya yang gue yakini tak gatal sama sekali.

GOOD GIRL AND BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang