PART 1 ✨💜

1.9K 136 0
                                    

   Siang sudah berganti malam, kini tugas sang Surya digantikan oleh sang rembulan untuk menerangi bumi yang di padati oleh manusia-manusia yang berlalu lalang.

"Kakak aku lapar." Adu seorang gadis kecil kepada kedua kakak kembarnya, perkataan nya sontak mengalihkan perhatian kedua kakak nya yang sedang membersihkan tempat untuk mereka tidur malam ini.

"Tapi kakak tidak punya uang." Sahut kakak tertua nya, dengan kepala tertunduk karena tak sanggup melihat wajah kelaparan adik kecilnya.

"Adek lapar ya? Hmm, tunggu sebentar ya." Sahut kakak nya panggil saja Ano, kembarnya keduanya. Perkataan nya langsung di angguki adik kecilnya.

"Ano mau kemana? Ini udah malam." Pertanyaan dari kakak kepada adik pertamanya.

"Ano pergi sebentar, kak Ino tunggu di sini sama adek ana ya." Dan Ano pun langsung berlalu keluar, entah apa yang dilakukannya di luaran sana.

20 menit kemudian

Ano kembali dengan menenteng plastik yang berisi makanan untuk dirinya, adik, dan kakaknya.

"Ini adek makan dulu ya, kak Ino juga makan ya." Suruh Ano kepada adik dan kakaknya.

"Makasih kakak." Sahut sang adik, tak lupa juga sebuah kecupan Ano dapatkan di pipi kirinya.

"Iya, sama-sama." Ano membalas kecupan di pipi kanan ana.
Sedangkan kakaknya Ino hanya diam saja dari tadi. Ano melihat kakaknya yang hanya diam pun heran.

"Kak Ino kenapa? Kok gak makan." Ano pun bertanya kepada sang kakak.

"Ano dapat dari mana semua makan ini? Jangan bil..." Pertanyaan nya langsung di potong oleh Ano, karena tau apa yang ingin kakaknya tanya kan.

"Kak, Ano gak mungkin makanan hasil begituan pada ana." Jawab Ano dan di balas wajah kebingungan oleh Ino.

"Lalu?." Ino kembali mengajukan   pertanyaan kepada adik nya karena belum puas mendengar penjelasan adik nya.

"Ano tadi pergi ke toko jam, buat jual jam jangan Ano untuk beli makanan." Jelas Ano dan di angguki oleh Ino.

"Maaf ya." Itu suara ana yang dari tadi hanya diam mendengarkan kakak nya berbicara.

"Hei, maaf buat apaan? Adek gak ada salah sama kakak." Ano berjalan ke arah ana dan langsung memeluk nya dan Ino pun ikut memeluk tubuh kedua adik nya.

"Gara gara ana kak Ano sampai ngejual Jan tangan kesayangan kakak." Dan air mata pun turun dari mata bulat ana.

"Gak papa, jam gak penting bagi kakak, yang terpenting sekarang adalah kita terus bersama." Ano pun ikut menangis dan mengeratkan pelukan adik kecil nya.

"Apa pun yang terjadi kita harus semangat, kita harus buktikan kepada mereka bahwa kita bisa tanpa harta mereka." Gumam kakak tertuanya yang tak lain adalah ino, dan di angguki oleh kedua adik nya.

Malam semakin larut dan mereka bertiga memutuskan untuk tidur supaya besok tidak bangun kesiangan.

SKIP

Cahaya bulan kini tergantikan oleh sinar matahari, burung-burung  pun berkicau saling sahut menyahut, tak lupa juga ayam ikut berkokok menandakan malam sudah berganti pagi.

Pagi ini Ino dan kedua adik nya sedang berkerja. Ino yang sedang menjual koran-koran nya di pinggiran jalan, Ano yang sedang mengamen di lampu merah, dan di kecil ana yang sibuk menawarkan bunga-bunga nya kepada orang-orang yang berlalu lalang dan di mobil atau motor yang di berhenti di lampu merah.

"Bunga nya Bu." Tawar ana kepada mobil berwarna hitam yang sedang berhenti di lampu merah, tak lama seorang wanita paruh baya membuka jendela mobil nya.

"Berapa ya dek?." Ibu itu sedang sibuk mencari sesuatu di dalam tas nya, belum sempat ana menjawab ibu itu kembali bersuara.

"Oh, my God, kau manis sekali sayang." Ana hanya tersenyum kecil.

"Ah ya, berapa?" Tanya ibu itu lagi yang sempat diam diam karena melihat senyum kecil ana.

"20 ribu." Jawab ana, lalu ibu itu memberikan uang 50 ribu.

"Aku tak punya kembaliannya." Ujar ana setelah menghitung uang yang ada di tangan nya ternyata hanya ada 15 ribu.

"Tak apa, kembalinya ambil saja." Jawab nya dan di balas senyuman oleh ana tak lupa ucapan terima kasih.
Tak lama lampu pun berubah menjadi hijau.

"Tante pergi dulu ya, sampai jumpa lagi." Pamit nya kepada ana.

"Iya." Jawab ana dan mobil itu pun hilang dari penglihatan ana.

SKIP

Di dalam mobil

"Cantik banget dia ya dad." Celetuk ibu tadi Kepada suaminya, yang hanya diam sendari tadi.

"Siapa?" Pertanyaan sang suami di balas decakan malas oleh istri nya.

"Ck, itu anak tadi nawarin bunga loh dad." Jawab Isti nya dengan malas.

"Iya, cantik banget kayak kamu." Gombal sang suami sedang kan istri nya memutar bola mata nya dengan malas.

"Idih apaan sih dad, ingat umur." Dan terdengar suara kekehan yang khas dari sang suami.

"Becanda doang mom." Dan setelah nya keheningan pun melanda.

"Anak semanis dan secantik itu, kenapa bisa seperti itu ya." Gumam sang istri, dan suaranya terdengar oleh suaminya.

"Tidak ada yang tahu nasib dan takdir mom." Suaminya membalas gumaman istri nya.

"Semoga mom ketemu dia lagi ya dad." Ujar istrinya dan di balas anggukan oleh sang suami.
Dan keheningan pun melanda pasangan suami istri itu.

INO POV

Hari sudah semakin gelap, aku pun mengajak adik ku untuk pulang.

"Ayo kita pulang, hari sudah semakin gelap." Ajak ku kepada kedua adik ku dan di anggukan oleh keduanya.

Setibanya kami di tempat yang kami jadikan rumah untuk saat ini.

"Berapa uang yang kalian dapat." Celetuk Ano setelah kami duduk.

"Aku hanya dapat segini." Sahut adik kecilku seraya mengeluarkan uang dari kantong celana nya.

"Aku hanya segini." Jawab ku sambil menyerahkan uang nya kepada Ano untuk di hitung.

"Ayo kita hitung sama-sama."  Ajak dengan antusias dan di angguki antusias pula oleh ana, Aku hanya mengangguk. Kami pun menghitung uang hasil kerja kita hari ini.

"Yah, cuma dapat 150 ribu." Ujar ana dengan wajah melemas.

"Hei, jangan gitu dong kita harus terus semangat." Aku pun memeluk tubuh mungil ana.

"Iya, adek jangan ngeluh gitu dong." Jawab Ano dan aku menarik Ano untuk masuk ke dalam pelukan aku dan ana. Aku pun memeluk kedua adik ku dengan erat.

"Udah ya, adek-adek kakak sekarang tidur udah malam." Lalu aku melepaskan pelukan kami, dan menyuruh kedua adik ku untuk tidur.

"Good night kak." Ano dan ana menjawab serempak dan mencium pipi kanan dan kiri ku dengan kompak.

"Good night Too adik kecil." Aku membalas ciuman adik-adik ku tak lupa juga dengan senyuman.
Kedua adik ku sudah terlelap di dalam mimpi nya masing-masing. Aku pun keluar untuk melihat bintang.

"Ya tuhan, kuatkan lah aku." Gumam ku dan masuk kedalam kemudian berbaring di samping adik ku tak lama mimpi pun menjemput ku.

TBC 🤗💜

Gimana-gimana?? Gimana part 1 nya?? Jelek ya?😊...
Ini cerita pertama soalnya, kalau ada yang gak cocok kasih saran ya🤗😊
Typo bertebaran 😂🤦

Jangan lupa vote ya🤗👉👈..

GOOD GIRL AND BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang