Jungwon gak jadi buat antar baju ke laundry, Jay pikir dia lebih baik nemenin Sunoo dulu yang masih nangis. Karena walau gak mau cerita, Jay yakin kalau Sunoo perlu orang di sampingnya saat dia lagi kayak gini.
Pas Jay keluar dari kamarnya Sunoo, dia liat Sunghoon seperti biasa diam di ruang tamu. Bukan mainin ponselnya, tapi kali ini dia lagi natap kamarnya Sunoo.
"Kenapa lo yang jadi bawa cucian? Kata kak Heeseung, Jungwon." Sunghoon nanya basa basi.
"Lagi nemenin Sunoo di kamar." Gitu jawab singkat Jay, baru aja dia mau pakai sendalnya, eh Sunghoon udah nanya agi.
"Sunoo kenapa nangis?"
Jay diem, Sunghoon juga diem. Raut mukanya datar, sama kayak Sunghoon biasanya, gak ada ekspresi yang dia keluarkan. Hal ini bikin Jay jadi bingung, dia mau jawab kayak apa. Toh emang buat apa juga kan Sunghoon tahu.
"Gak, dia gak nangis." Kilah Jay, dia gak mau bikin keributan, apalagi dia gak tahu Sunoo mau masalah ini di umbar atau enggak.
Sunghoon sendiri ngehela nafas, "Gue gak tuli, gue denger Sunoo nangis di kamarnya. Dan sekarang jawab gue, kenapa?"
Suasana diantara keduanya jadi canggung. Jay kikuk di tengah pemikirannya yang sedang menjalar kemana mana, sudah dia tidak tahu juga masalahnya apa, dia juga belum bisa nanya atau jejerin pertanyaan ke Sunoo. Nah ini, dia ditagih pernyataan, sama Sunghoon pula. Kan aneh.
"Biasanya, lo kan gak peduli Hoon." Jay ngomong gitu pada akhirnya, "Udahlah, gue ke tempat laundry dulu."
...
...
Di lain sisi, masih di kamar Sunoo, Jungwon tetep mencoba nenangin dia. Sunoo masih nangis, gak kenceng, tapi lama. Dan itu bikin dia perlahan lahan ketiduran karena capek nangis. Jadi sekarang, Sunoo jatuh tertidur di pahanya Jungwon, sedangkan Jungwon sendiri masih setia ngusap ngusap rambut pria yang lebih tua setahun darinya itu.
Jika ditanya, Jungwon juga bingung. Dia jujur begitu penasaran dengan apa yang terjadi sama Sunoo, juga kenapa pria itu gak pernah cerita selama dia kembali disini. Padahal jika dia bercermin dari dua tahun yang lalu, Sunoo gak pernah kayak gini. Dia orang yang easy going, kemana mana gak perlu dibawa nangis, semuanya cukup dilupain dan di tertawai bersama. Tapi sekarang?
Semenjak Sunghoon ngebentak dan melontarkan kata kata tidak pantas itu, Sunoo jadi berubah.
"Noo, lo sebenernya kenapa sih?" Jungwon ngomong sendiri, gak jarang selama tidurnya Sunoo masih mengeliat dan sedikit kejang efek menangis lama.
"Kenapa lo gak cerita sama gue? Emang gue lo anggap apa? Jangan lo paksa buat pendem sendiri Noo." Gitu rintihnya, dia gak tega.
Jungwon menghela nafas, ia arahkan pandangannya ke seluruh ruangan. Dan disana dia menemukan ponsel milik Sunoo yang masih menyala, karena penasaran, Jungwon pun membukanya.
Sayang, ponsel itu dikunci, dan harus memasukan password terlebih dahulu. Ia coba untuk memasukan password lama yang mungkin masih berlaku, tapi tidak. Sunoo sudah mengganti passwordnya. Berniat ingin tahu pun langsung sirna, dia gak bisa buat otak atik ponsel Sunoo. Gak mungkin kan dia nyewa seorang hacker buat ngebuka passwordnya.
Baru saja Jungwon mau menaruh ponsel itu kembali, ponsel itu bergetar terlebih dahulu. Dengan artian ada sebuah notifikasi yang masuk. Niat awalnya Jungwon dia gak mau tahu, tapi rasa penasaran muncul dengan cepat hingga akhirnya Jungwon memeriksa sendiri notifikasi itu.
Sebuah pesan dari nomor yang tidak di kenal. Dan pesan itu berbunyi,
'Kembali lah secepat mungkin sebelum semuanya semakin buruk.'
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] AGONY
Fanfiction[I] AGONY - ✓ ... Sunoo pergi meninggalkan mereka setelah Sunghoon menyuruhnya. Pergi menghilang dengan rasa sakit yang dibawanya, dan tak pernah kembali selama dua tahun. Tapi kini dia kembali, dengan banyak hal yang dilaluinya selama dua tahun ta...