"Ckckckckckck, dasar, drama anak muda..."
"harusnya papah gak usah gini sama kamu Nik. Tapi karena kamu ngelawan, yaudah, papah harus apa? ya harus lawan balik lah. Gimanapun, orang itu bakal jadi milik papah, bukan milik kamu, atau malah milik teman teman kamu. Janjinya sudah di tambah jadi seumur hidup tahu." Ucap Namjoon, yang sialnya telah memberikan uang kepada Hyunjin dengan nominal berkali kali lipat dari sebelumnya, dan dengan begitu Sunoo mutlak jatuh di tangan Namjoon.
"PAH! APA APAAN SIH!" Niki ngebentak, dia gak ngerti lagi harus bicara apa sama orang tuanya ini, "LEPASIN GAK!"
Namjoon tetap tenang dan kini memasang wajah sok berpikirnya, "Gimana ya, enggak deh."
Niki gak habis pikir, begitu juga dengan semua orang yang ada disana. Dan Jay bingung, memangnya kehidupan, nyawa seseorang itu bisa dibeli? Mohon maaf, mereka kan juga manusia, bukan malaikat maut atau goblin atau apapun. Gak ada ceritanya dong bisa kayak gitu.
"Ada tawaran bagus sebenarnya. Kamu ikut papah pulang ke Jepang sama orang itu dan semua teman mu yang lain aman, atau, kamu tetep ngebantah papah dan lebih milih orang itu tapi ada pertumpahan darah hari ini?"
Ini, ini dia yang bikin Niki gak betah hidup bareng papahnya. Udah kejam, gak punya belas kasih, Niki gak tahu ya gimana cara ngebikin papahnya ini tobat. Kalau misal Niki tinggal lagi sama papahnya, ntar Niki ketularan jahatnya lagi. Ikut ikutan geng nya Yuta aja udah jahat, gimana ini, sampe apa aja bisa dilakuin tanpa ada perasaan. Mungkin Niki bakal ngerasa kalau dia bukan manusia lagi setelahnya.
"Pah, perasaan papah sendiri yang nyuruh Niki buat jadi anak baik baik. Sekarang apa? papah yang nyuruh Niki jadi jahat lagi." Niki pun berbicara sambil maju selangkah lebih depan dari teman temannya.
"karena anak kecil gak baik buat jahat, yang repot ya papah lagi. Tapi kan kamu udah remaja sekarang, yaudah sekalian aja kan. Toh kamunya bandel gak bisa dibilangin."
Bisa gak sih, Niki bunuh orang di depannya? Ngeselin anjir.
"Pah..."
"Ayo Nik, waktunya gak lama. Papah kasih waktu kamu mikir 1 menit, kalau gak bisa, say good bye sama teman mu ya. Papah gak peduli kalau misal harus ngehilangin beberapa nyawa demi keuntungan sendiri."
Fuck fuck fuck.
Woe ini dia mesti gimana? Niki mesti gimana anjim? Mana tahu dia ujung ujungnya bakal berhadapan sama papahnya yang sifatnya sekarang sebelas dua belas sama dakjal?
Dia pikir dengan lawan Hyunjin tuh udah jadi akhir dari segalanya. Tapi ini? ini apaan anjir? Niki pikir dia bakal bisa ngehajar Hyunjin terus bales dendam sama Sunghoon dengan tenang. Tapi malah begini ujung ujungnya. Niki gak yakin apa dia bisa lawan papahnya atau enggak.
"Kak..."
Tubuh Niki berbalik, menghadap kearah teman temannya yang juga bingung mesti gimana. Mereka juga khawatir, dan plis mereka kebanyakan baru keluar dari rumah sakit.
Yuta sendiri gak bisa ngapa ngapain, semuanya gimana putusan Niki. Mau dia lawan papahnya atau enggak, Yuta ikutan aja. Biarin aja lah soal ngelawan bos sendiri, om sendiri, apa begimana. Situasinya sedang gak cocok kalau mesti berpihak sama si om soalnya.
"Nik, serahin gue aja..." Sunoo perlahan berbicara. Ayolah ini semua kan ujung ujungnya ya Sunoo juga. Sunoo gak mau kalau temen temennya malah ikut celaka.
"ENGGAK!" Niki teriak, "GAK BISA KAYAK GITU KAK!"
"Lo jangan ngomong sembarangan ya Noo, gue gak mau lo macem macem!" Jungwon menggenggam erat tangannya Sunoo, takutnya makin ngelantur.

KAMU SEDANG MEMBACA
[I] AGONY
Fanfiction[I] AGONY - ✓ ... Sunoo pergi meninggalkan mereka setelah Sunghoon menyuruhnya. Pergi menghilang dengan rasa sakit yang dibawanya, dan tak pernah kembali selama dua tahun. Tapi kini dia kembali, dengan banyak hal yang dilaluinya selama dua tahun ta...