Yuta dan Niki pun mencari keberadaan Sunoo dan Sunghoon begitu juga dengan yang lainnya. Mereka harus lebih cepat daripada Namjoon, karena kalau enggak masalahnya bisa lebih besar. Niki gak bisa bayangin gimana jadinya kalau Sunoo beneran dibawa papahnya, terus dia balik ketemu temen temennya dengan tangan kosong. Nggak, Niki gak bisa ngebayangin sama sekali.
Disini, posisinya, Niki sama Yuta pakai mobil, Yuta bilang sekalian aja mereka retas ponselnya Sunghoon. mumpung Niki punya nomornya juga. Sedangkan yang sisanya mencar pakek motor.
Sebenarnya, disini Yuta juga bingung, dia mau mihak siapa. Niki atau tuan besar alias om nya itu? Kalau dia bantu Namjoon, berarti Yuta ngehianatin janjinya sendiri dan ngelupain balas dendamnya, udah gitu dia mesti dapat kekecewaan dari Niki. Tapi kalau misal Yuta bantuin Niki, berarti dia harus siap siap di keluarin atau ditendang jauh, ya gak papa sih, sebenarnya kan bisa aja juga Yuta pergi terus anak buahnya juga ikutan pergi. Yuta cuman berdoa aja kalau dia sama anak buah dan temen temennya gak jadi bahan simpanan di bangsal khusus organ segar.
"Dia gak jauh kok Nik, ada di daerah stasiun! Lah, dia mesen tiket kereta njir?" ujar Yuta, dan Niki pun segera melesatkan kemudinya. Oh iya, disini Niki terpaksa nyetir mobil karena Yuta mesti mengoperasikan laptopnya. Soalnya Niki gak paham.
"Berapa lama nyampe stasiun?" Niki nanya.
"45 menit, kalau lancar. Soalnya gue pikir mereka udah nak taxi duluan."
Niki mengerutkan otot otot wajahnya menjadi tegang, "Oke, gue bikin jadi 20 menit!"
"Nik serius lo? Lo masih baru belajar nyetir mobil! Lo juga habis di tendang papah lo Nik!" Yuta khawatir, soalnya dia takut kalau misal Niki tiba tiba hilang kendali dan jatuhnya malah mereka yang kecelakaan.
"Mungkin... doain aja biar selamat."
Akhirnya Yuta hanya bisa diam. Dalam hati dia merapal banyak doa supaya mereka selamat sampe tujuan. Dan apa coba yang sekarang terjadi?
Jalanan tuh emang kosong, gak serame pusat kota lah, nah masalahnya si Niki ini jalanin mobil dah kek di sirkuit balapan anjir. Kek berasa dikejar kejar sama valentino rosi cuman ini versi pakek mobil, bukan F1 juga. Gimana Yuta gak mau jantungan?
"NIK PELAN NIK! BANGSAT!"
"BERISIK KAK! GUE GAK BISA MELANINNYA LAGI!" Niki juga ikutan panik, plis lah mereka tuh gak mau ngelawak, orang ini lagi tegang tegangnya. Tapi, kenapa malah begini jadinya coba...
"NIK PELAN ASTAGA, NGEREM WOE NGEREM!" Yuta teriak, soalnya di depan mereka ada belokan dan mereka mesti belok. Dan bayangin, mobil mereka jalannya kenceng banget, beneran dah.
"GAK BISA NGEREM, SUSAH! INI REM NYA BLONG APA GIMANA SIH? KAK YUTA?!"
"MOBIL YANG INI EMANG REM NYA RADA NGADAT NIK!"
"LO KENAPA GAK BILANG DARI TADI SIH NJIR!"
"YA GUE MANA TAHU LO NYETIR SENGEBUT INI BEGO!" Yuta cuman bisa nutup mata sambil teriak teriak,
"NIKI!!!"
....
....
Jungwon buru buru panggil dokter. Apalagi pas Jay beneran buka matanya dan mulai ngeliat ke segala arah.
Jungwon khawatir banget, dan pas dokter dateng langsung meriksa Jay, Jungwon cuman bisa diem di belakang sambil harap harap cemas.
Syukurnya, Jay emang udah sadar. Tuhan berkehendak lain, ketika Jungwon kira Jay bakal lebih parah dari ini, gak sadar berminggu minggu, nyatanya enggak. Dokternya bilang kalau misalnya ini karena ada tekad dari Jay sendiri, hatinya gak nerima kalau dia kayak gini dan memaksa dirinya buat bangun dan lekas pulih. Itu semua dorongan dari Jay sendiri dan teman temannya yang akhirnya bikin Jay jadi cepat sadar. Tapi, walau begitu Jay juga masih harus menjalani perawatan, senggaknya sampe luka lukanya mengering sedikit dan keadaan tulang belikatnya membaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] AGONY
Fanfiction[I] AGONY - ✓ ... Sunoo pergi meninggalkan mereka setelah Sunghoon menyuruhnya. Pergi menghilang dengan rasa sakit yang dibawanya, dan tak pernah kembali selama dua tahun. Tapi kini dia kembali, dengan banyak hal yang dilaluinya selama dua tahun ta...