A Little Getaway from Solitude - #13

2 0 0
                                    

Beberapa hari kemudian, seluruh peserta audisi diminta untuk berkumpul kembali di hall pusat kota. Rupanya, para juri sudah mengambil keputusan. Peserta yang berhak lanjut ke babak berikutnya akan ditentukan hari itu juga.

Kali ini, Dievi tidak repot-repot pakai acara nyasar karena dia berangkat dari rumah Gibran bersama yang lainnya. Kali ini, mereka nebeng dengan Fajar. Sesampainya di tempat, mereka semua langsung turun dan membiarkan manajer mereka itu pergi memarkirkan mobilnya.

"Kap, lo seberapa yakin kita bakal lolos kali ini?" Kenzie bertanya, mengunyah permen karet di dalam mulutnya dengan kedua tangan di balik kepalanya seolah tidak punya beban hidup.

"Sembilan puluh sembilan persen," jawab Gibran mantap, "Gue rasa duet maut yang dibawakan Luthfi sama Dievi kemarin bakal susah buat dikalahkan."

"Terus satu persennya lagi kemana?" tanya Iqbal penasaran.

"Satu persennya lagi itu karena gue terlalu kece. Juri-juri bakal merasa tersaingi sama kekecean gue, sampai akhirnya kita sengaja nggak dilolosin."

Kenzie dan Iqbal dengan kompak berlagak ingin muntah. Iqbal membuang ludahnya, dan Kenzie melakukan hal yang sama. Hanya saja, ia lupa bahwa sedaritadi ia masih mengunyah permen karet.

"Zie! Buruan, bego, bersihin! Cepet!" suruh Iqbal yang melihat petugas kebersihan di sana sudah mengawasi mereka. Seram!

"Iya, iya. Lo jangan bikin setres, setan," gerutu Kenzie setelah menunduk dan mengeluarkan tisu dari kantongnya. Ia kemudian mengambil dan membuang bekasnya.

"Udah, udah. Berantem mulu lo berdua," Gibran memutar bola matanya.

Kenzie dan Iqbal yang memang berjalan di depan Gibran langsung kaget begitu mereka berbalik badan. Gibran yang melihat ekspresi kaget mereka refleks ikut melihat ke bagian belakang punggungnya.

"Kap, Luthfi mana?"

Gibran langsung melongo mendengar pertanyaan dari Kenzie itu. Benar, waktu ia mengecek Luthfi yang seharusnya ada di belakangnya, cowok itu malah menghilang entah kemana.

"Lo lupa? Luthfi itu Slenderman, wajar aja dia ngilang mulu."

"Maksud lo ngilangnya bareng Dievi, gitu?"

Kali ini, Kenzie dan Iqbal yang memerhatikan pemandangan dari balik badan mereka. Benar yang dikatakan Gibran, Dievi pun tidak ada! Kemana mereka berdua pergi kali ini?

***

Setelah membasuh wajahnya, Dievi menatap kembali wajahnya di cermin. Refleksi diri. Itu yang sedang ia lakukan sekarang.

Jika memang nanti band mereka dianggap layak untuk lanjut ke babak selanjutnya, mereka akan dikarantina sampai akhirnya mereka gugur atau season ini sudah selesai. Jadi, ia harus bersiap untuk menginap di tempat yang sudah disediakan stasiun TV.

Dievi keluar dari toilet hanya untuk melihat Luthfi sudah ada di sana, ia terlihat seperti sedang menunggu sesuatu... atau mungkin, seseorang?

"Hei," sapa Dievi kepadanya, tanpa berekspektasi bahwa ia akan membalasnya. Benar saja, menoleh pun ia tidak.

Itu tidak berarti bibir Dievi tidak melengkung untuk membentuk senyum. Dievi tetap menyempatkan untuk bersikap manis. Lagipula, cowok ini telah berbaik hati mengantarkannya kemarin. Bukan hanya sampai halte dekat rumah, tapi langsung di depan gerbang rumahnya.

A Little Getaway from Solitude (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang