A Little Getaway from Solitude - #7

1 0 0
                                    

Tiga tamu di rumah Gibran itu melongokkan kepalanya keluar jendela, mengawasi pemandangan di luar. Tampak dua manusia yang dari gerak-geriknya terlihat akan meninggalkan rumah.

"Udah pergi, kan? Udah pergi?" Kenzie mencoba untuk menyempil di antara Fajar dan Iqbal yang badannya tinggi-tinggi untuk memastikan kembali.

"Udah! Barusan cabut mereka."

Kenzie, Iqbal, dan Fajar menuju sofa ruang tamu, kembali duduk bersama Gibran yang tengah memijat jidatnya.

"Gue pergi nyusul mereka. Gue nggak mau Dievi mati kecanggungan," Gibran langsung berdiri.

"Sabar, Kap. Duduk dulu," bujuk Fajar menenangkan Gibran.

"Menarik. Ini baru pertama kalinya gue melihat Luthfi berinteraksi sama cewek," celetuk Kenzie.

"Tapi dia jaim banget depan Dievi. Padahal kita kalo latihan dulu juga bercanda mulu. Kenapa, ya?" Iqbal mengelus dagunya tanda berpikir.

"Fix sih ini kita harus ngadain makrab," timpal Fajar yang fokusnya langsung kembali pada Gibran, "Kap, lo udah tanya kan? Dia free kan Sabtu ini?"

Gibran mengangkat bahunya, "Iya, tapi..."

"Makrab di rumah Kenzie, let's gooo!" Iqbal sudah semangat duluan.

Gibran menghela napasnya, tak melihat gunanya dalam mengelak.

"Janji nggak bakalan ada prank lagi."

"Siap, Kapten!"

***

"Hei."

Dievi menengokkan kepalanya, menemukan Gibran berdiri di depan pintu yang menghubungkan teras dengan ruang tamu.

"Gue duduk di sini, boleh?"

"Itu udah duduk," tegur Dievi karena tanpa aba-aba darinya cowok itu sudah main mengambil tempat di sebelahnya. Padahal, eitherway, dia juga tidak akan melarangnya.

Setelah pulang dari trip ke supermarket dan memasak bersama Luthfi, tentunya dengan diam-diaman, Dievi memutuskan untuk mencari angin di luar. Bukannya rumah Gibran kurang sejuk, dingin banget malah, udah kayak kulkas. Hanya saja, Dievi suka dengan warna oranye langit senja itu.

Langit senja menaungi Dievi dan Gibran yang makan berdua. Eits, makannya berdua, tapi piringnya sendiri-sendiri, kok. Begitu indahnya pertemanan antara dua insan yang jomblo, bukan?

"Sabtu lo beneran nggak ada apa-apa, kan?"

"Hmm?" Dievi yang sedang mengunyah makanannya berpikir sejenak. Setelah menelan, dia berkata, "Nggak, gue."

"Kita ada makrab di rumah Kenzie."

"Makrab?"

"Yup, makrab," Gibran mengangguk, "Anggaplah kayak pesta selamat datang buat lo yang udah gabung band kita."

Dievi tersenyum, "Nggak perlu repot-repot, kali."

"Apanya yang repot? Pokoknya lo harus dateng. Oke?"

***

Sabtu itu, Dievi datang ke rumah Kenzie untuk menghadiri acara makrab yang sudah menjadi topik pembicaraan nomor satu groupchat latihan band.

Ini kayaknya gue nyasar, deh, Dievi berkata dalam hatinya ketika ia berdiri di depan sebuah mansion bertingkat. Bahkan dari depan gerbangnya, Dievi dapat melihat penampakan berupa kolam renang dan air mancur. Jika ia bisa menebak, mungkin mansion ini juga dilengkapi home theatre, home gym, dan lift.

A Little Getaway from Solitude (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang