A Little Getaway from Solitude - #18

2 0 0
                                    

Berdasarkan pengumuman dari pihak acara, Battle of The Bands meresmikan penambahan seorang MC lagi untuk meng-host acara bersama Grace Wijaya. Namun, ketika MC baru itu adalah mantan pacarnya sendiri, Dievi rasanya ingin kabur saja dari sana.

Tunggu, bukankah beberapa hari ke belakang ini, Dievi melihat wajah cowok itu di mimpinya? Tidak mungkin, kan, kalau mimpi itu menjadi pertanda akan sesuatu? Keberadaan Rayhan di dalamnya hanyalah kebetulan?

"Gokil banget, Satria Permana makin terkenal nih kayaknya," celetuk Kenzie dengan pedenya, "Tadinya udah ada kita, tapi sekarang tambah Rayhan lagi yang masuk TV."

"Nanti kita tegur aja si Rayhan," usul Iqbal, yang langsung disetujui oleh semua pihak di sana, "Sekalian biar si Dievi silaturahmi."

Dievi meneguk ludahnya sendiri mendengar perkataan Iqbal barusan. Hubungan asmaranya dengan Rayhan dulu bukan sesuatu yang dirahasiakan, jadi semua orang pun tahu sewaktu mereka putus. Yang orang-orang tidak tahu, adalah penyebab mereka putus sebenarnya. Mayoritas percaya bahwa itu karena bubarnya Fourdust, tapi...

Ah, mungkin lebih baik jika tidak usah dibahas.

***


"Selanjutnya, kita ada penampilan dari band yang udah bikin ramai Twitter dengan tagar-tagar yang menyangkut mereka, Svarga Btara!" Grace Wijaya menyebutkan nama band mereka setelah penampilan band yang kesembilan.

Dievi menarik napas dalam-dalam, kini panggung dan seisinya akan kembali diserahkan pada mereka. Babak popular vote ini dapat menentukan jika mereka akan lanjut ke babak Top 10 ajang lomba yang bergengsi ini.

"Selamat malam, Svarga Btara. Apa kabar? Apa yang kalian rasakan malam ini?" Grace menyerahkan mic kepada Gibran yang saat itu berdiri di bagian ujung di sebelahnya.

"Great, Kak Grace. A little nervous, but I can't wait to put on a show for them all."

"Oh, ya? Why is that?"

Kenzie merebut mic dari Gibran, sebelum mengatakan, "Karena lagu yang kita bawakan malam ini sangatlah spesial. Masterpiece yang terinspirasi dari novel gebetan gue, Kak Grace."

"Well, then, she must be a lucky girl," Rayhan kali ini ikut nimbrung, tak lupa memberikan Kenzie cengiran lebarnya, "Siapa namanya?"

"Tunggu gue jadian dulu, ya. Nanti kalau udah, gue akan sebut nama dia yang lagi nonton gue sekarang."

Para penonton mulai ber-oh dan ah ria mendengar ucapan Kenzie barusan. Wajah manis dan polos Kenzie tampaknya membuat penggemarnya tak mengira-ngira bahwa ia sudah memiliki seorang gebetan.

"Mas Kenzie... Penonton kecewa, tuh, kayaknya," goda Rayhan pada Kenzie, tapi matanya justru bertemu milik Dievi untuk beberapa saat.

Jujur saja, keberadaan Rayhan di sana sama sekali tidak membantunya untuk merasa lebih tenang. Bertemu dengan mantannya itu adalah hal terakhir yang ia bayangkan sewaktu ia mengiyakan ajakan Gibran untuk bergabung bersama mereka.

Namun, Dievi tidak dapat membohongi diri. Tatapan mata itu cukup bagi Dievi untuk mengulang lagi kenangan yang seolah baru terjadi kemarin. Terbayang-bayang di kala senja yang menguning sempurna, dua orang insan yang sedang bernyanyi menunggu matahari tenggelam bersama.

"Hey," Dievi mendongak dari kertas yang sedaritadi ia tulis dengan tangannya, menarik-narik baju cowok yang duduk di sampingnya, "Menurut kamu gimana, Han?"

"Mana sini, coba aku lihat," Rayhan menaruh dagunya di pundak Dievi, mencoba untuk membaca isi dari secarik kertas tersebut bersamanya.

A Little Getaway from Solitude (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang