Chapter 48

1.6K 112 12
                                    

Ashilla's POV

Setelah pulang dari Korea, gue sama mas rian kembali ke rutinitas kami berdua. Bedanya mas rian baru seminggu di Jakarta langsung pergi lagi ke Eropa untuk mengikuti Denmark dan French Open.

Dua minggu telah beralalu, tour Eropa sudah selesai. Mas rian sudah kembali ke Jakarta. Semenjak dari Korea kita blm sempet bertemu. 3 minggu ga ketemu, makannya hari sabtu ini kita langsung janjian buat ketemu.

"Aku kangenn bgtttt" baru masuk mobil mas rian aku langsung memeluk dia erat. Kangennya udah numpuk bgt.

"Aku juga, maaf ya kemaren blm kasih yg terbaik. Apa lagi di Paris kemaren" mas rian emang sempet galau bgt karna terhenti di babak kedua di Paris. Makannua hari sabtu gini dia bisa udah kembali ke Jakarta.

"Its okayy mas, mungkin emang blm rezeki kamu. Udah ah jangan liat ke belakang, yg penting sekarang kamu berusaha terus untuk lebih baik kedepannya. Okay?"

"Kamu emang terbaik shill" ucap mas rian sambil mengecup keningku singkat.

Hari ini aku dan mas rian berencana pergi ke mall untuk beli kado. Salah satu keponakan jauh mas rian ulang tahun besok.

Sampai di mall kita langsung pergi ke toko mainan, karena keponakan mas rian emang masih berusia 5 tahun. Kyknya kita mau beli barbie aja deh. Semua anak perempuan suka barbie kan ya?

"Mas cantikan yg ini deh kyknya" ucapku sambil mengambil sebuah barbie yg di jual barengan sama beberapa baju.

"Aku ga ngerti shill, terserah kamu aja" emang kebiasaan selalu pasrah...

"Yaudah ambil ini yaa!" Gue sama mas rian pun membawa barbienya ke cashier.

"Rian? Rian Ardianto kan?" Untungnya kali ini yg manggil mas rian bukan Syifa. Tapi siapa cewe ini?

"Na-Nasya kok bisa disini?" Mas rian kok manggilnya gitu? Dia kenapa keliatan gugup bgt ketemu perempuan ini.

"Astaga yannn! Kebetulan bgt bisa ketemu disini! Aku sekarang udah tinggal di Jakarta!"

"Udah ga di Bali?" Siapa perempuan ini? Kok kyknya mas rian tau bgt soal dia.

"Udah ga yann, udah pindah kerja sekarang"

"Oh iya sya, kenalin calon istriku, Ashilla"

"Ohh iyaa, Nasya"

"Ashilla" nasya ini kelihatan ramah dan baik. Tapi kenapa feelingku soal dia ga enak.

"Yaudah kita duluan yaa" mas rian langsung buru buru narik gue ke cashier. Mas rian kenapa gugup bgt ya? Kenapa dia kyknya takut ketemu cewe itu?

Setelah pertemuan kita dengan Nasya, mas rian jadi lebih banyak diam. Selama makan kita biasanya ngobrol, kali ini mas rian seperti sibuk dengan pikirannya sendiri. Kenapa sih mas rian?

"Mas, kamu kenapa sih?" Dia diem. Ga ada jawaban.

"MAS!"

"Eh iya? Kenapa shill?" Gue sampe harus manggil dia agak keras dulu baru dia sadar dari lamunyannya.

"Kamu kenapa sih? Kok jadi diem bgt?"

"Ga kok, aku gpp" ga pinter bohong kamu mas...

"Jangan bohong mas! Kita kan udah janji ga bakal bohong. Kita ini udah mau nikah loh mas, kalo ada apa apa ya cerita sama aku"

"Tapi kamu janji ya jangan marah?" Kenapa mas rian sampe nanya gitu? Apa isi pikiran dia akan buat gue sakit hati?

"Iya mas, aku ga akan marah"

Perjodohan || Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang