BAB 9

5.2K 670 0
                                    

08. I Found My Lost Memory

         Livina kini menatap aula yang ramai dengan para bangsawan. Hari ini perayaan hari ulang tahunnya yang ke-18. Artinya dia sudah dewasa sesuai dengan kebijakan kekaisaran.

Ada banyak hadiah yang diterimanya. Tapi, sepertinya Livina mencari sebuah hadiah yang di tunggunya. Bahkan orang yang dia harapkan hadir belum menunjukkan batang hidungnya sedikit pun.

Siapa lagi kalau bukan Elgard, si Pangeran Mahkota.

" Perkenalkan, Lady. Nama saya Abraham dari keluarga Marquess Viton. Saya harap anda panjang umur. "

Livina tersenyum ramah. Menerima hadiah dari pria di depannya. Namun, Livina sedikit tidak enak hati karena tatapan Abraham nampak tidak ramah padanya.

Dengan kegelisahan hatinya, Livina berjalan meninggalkan aula. Memilih mengasingkan diri di hari ulang tahunnya. Dia jadi tidak bersemangat karena Elgard tidak datang.

Tapi, langkahnya terhenti ketika dia berada di koridor yang cukup dekat dengan balkon.

Dilihatnya Abraham tengah berdiri. Seperti tengah mengobrol dengan seseorang. Livina tidak dapat melihatnya karena badan Abraham menutupi seluruh badan lawan bicaranya. Tapi, Livina dapat menebak kalau itu seorang wanita karena gaunnya menyelinap.

" Anda bisa mempercayakan hal itu pada saya, Lady. "

Livina tidak mengerti apa yang dimaksud. Pembicaraan terhenti disana karena Livina harus segera pergi agar tidak ketahuan menguping.

Si gadis kembali ke aula. Memilih untuk berbaur dengan bangsawan yang lain. Namun, Abraham mendekatinya.

" Anda tampak sangat cantik hari ini, Lady, " pujinya tiba-tiba.

Livina hanya tersenyum. Dia masih tidak bisa mempercayai Abraham. Dia masih harus curiga.

Pelayan datang dengan membawakan minuman. Abraham mengambilkan minum untuknya. Setiap pergerakan Abraham diperhatikan, tapi tidak ada yang mencurigakan.

Livina mengambil minuman itu dengan ragu. Meminumnya.

Satu kali tegukan, Livina merasakan ada sesuatu yang berbeda.

' Ini bukan rasa jus. '

Livina panik. Dia sudah menuangkan minuman itu untuk yang kedua kalinya pada mulutnya. Dengan segera, Livina mengambil sapu tangan dan memuntahkannya.

Dia menoleh pada Abraham yang terkejut tapi wajahnya menunjukkan kepuasan. Napasnya terengah entah kenapa. Mungkin karena ledakan emosi yang terkumpul.

" Lady, anda baik-baik saja? " tanyanya palsu.

Livina pergi tanpa pamit. Dia segera berjalan pergi untuk pergi ke kamarnya. Tapi, dia tidak sengaja menabrak pelayan yang tengah membawakan minuman.

Membuat keributan.

" Livina, ada apa? " tanya Duke yang merasa ada keributan yang dilakukan oleh putrinya.

Livina mendongak pada ayahnya. Dia menatap Duke dengan pandangan panik. Membuat perasaan Duke tiba-tiba memburuk.

" Ayah aku uhuk! Aku merasa tidak enak badan uhuk! "

Di batuk terakhir, Livina tidak bisa menahan tekanan di dadanya.

" UHUK! "

splash

Fall For The Prince ( FORSEN SERIES KE-1 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang