Episode 4

1.5K 61 0
                                    

Ratu baru saja kembali dari sekolah, dia tidak menemukan ayahnya di rumah. Ratu melihat ada tumpukan piring kotor di tempat cuci piring, dan rumah yang cukup berantakan.

"Benar juga. Ayah kan pergi kerja," ucap Ratu sembari meletakkan tasnya di sofa. Ratu mengikat rambutnya, dan mulai membersihkan rumahnya tampa mengganti pakaian sekolah. Ratu mulai mencuci piring, setelah selesai, Ratu memasukan sampah ke dalam katong plastik dan memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci, selama pakaian dicuci, Ratu membersihkan rumahnya. Setelah sekian lama akhirnya perkejaan Ratu selesai, rumah yang tadi berantakan sekarang berubah menjadi bersih dan berkilau. Setelah menjemur pakaian yang sudah dicuci, Ratu merasa sedikit lapar. Ratu membuka lemari es dan melihat beberapa bahan yang bisa dimasak. Ratu pun memasak bahan seadanya, hingga beberapa menit kemudian jadilah sebuah masakan yang enak.

Ceklek!

Seseorang sedang membuka pintu dari luar, Ratu pun lansung berlari ke arah pintu dan melihat ayahnya yang tampak kelelahan baru saja kembali dari bekerja. Wajah yang tadi lelah sekarang berubah menjadi senyuman, saat melihat rumahnya menjadi bersih dan melihat putri kesayangan.

"Ayah, ayo kita makan? Ratu sudah siapkan makan malam," ucap Ratu sembari menarik Bayu ke meja makan.

"Rasanya sama seperti masakkan ibumu," ucap Bayu saat mencicipi masakan Ratu. Ratu hanya tersenyum malu, saat Bayu memujinya.

"Ayah, coba ini?" ucap Ratu sembari meletakkan sayur lobak yang sudah diberikan cabai dan bumbu lainnya.

"Enak," ucap Bayu tersenyum seraya melahap makanan yang ada di atas meja.

*****

Sementara dilain waktu Rayn sedang duduk menemani ibunya yang masih berada di rumah sakit, seraya menyuapi ibunya.

"Bagaimana dengan perkejaanmu?"

"Baik-baik saja ibu," jawab Rayn seraya mengaduk bubur untuk ibunya.

"Maafkan ibu, karna sudah menyulitkanmu."

"Tidak ibu," potong Rayn seraya menyuapi ibunya.

"Ibu khawatir saat ibu tidak ada, siapa yang akan menjaga putra ibu ini?" ucap ibu Rayn dengan air mata jatuh di wajah yang sudah mulai keriput, seraya mengusap rambut Rayn.

"Ibu, jangan bicara seperti itu lagi. Rayn bakal cari orang yang mau mendonorkan jantung untuk ibu," jawab Rayn seraya menghapus air mata ibunya. "Sekarang ibu istirahat lagi, ini sudah malam," tambah Rayn setelah meletakkan mangkok yang berisi bubur di atas meja samping brangkar. Rayn pun menyelimuti tubuh ibunya, agar tidak kedinginan.

"Kamu pasti lelah jaga ibu, sebaiknya kamu sekaran pulang."

"Tidak, Rayn tidak lelah kok ibu," jawab Rayn yang kembali duduk.

"Kring ... kring ... kring!" tiba-tiba ponsel Rayn berdering, Rayn pun mengambil ponselnya di atas meja dan melihat telpon itu dari Aldi

"Rayn angkat telponnya dulu," ucap Rayn kepada ibunya, ibu Rayn hanya membalas dengan anggukkan. Rayn berjalan keluar dari ruang rawat ibunya dan mengakat telpon dari Kelvin.

"Kelvin, kalian dimana? Kenapa baru meneleponku?" ucap Rayn  yang lansung pada intinya sembari menutup pintu.

"Mereka ada bersamaku."

"Kau siapa?" tanya Rayn yang kaget saat mendengar suara yang begitu berat.

"Kau lupa siapa aku?"

"Farel!"

"Hahaha ... kupikir kau sudah lupa denganku!" Tawa pria itu.

"Mau apa kau?!" tanya Rayn yang wajahnya langsung berubah menjadi merah.

My Husband Is A Boss MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang