Episode 21

1.1K 40 0
                                    

*****

"Kalian sudah pulang?" ucap Luna. Saat melihat Ratu dan Rayn, yang baru saja kembali dari pemakaman ayah dan ibu, Ratu.

"Sudah, bu," jawab mereka secara bersamaan.

"Sekarang pergilah mandi. Ibu sudah menyiapkan makan malam," ucap Luna.

"Iya ibu," jawab Ratu tersenyum. Luna pun kembali berjalan ke dapur dan membantu para pelayan.

Sedangkan Ratu berjalan mendahului Rayn menuju lantai atas, yang tampaknya Ratu masih marah sama Rayn.

"Huft ...." Rayn menghela nafasnya sembari mengikuti Ratu dari belakang, dengan membawa boneka Panda.

*****

Saat ini Rayn dan Ratu sudah berada di meja makan bersama dengan yang lain, Ratu tidak makan begitu banyak. Luna yang melihat Ratu tidak makan seperti biasa, merasa sedikit heran dengan perubahan menantunya.

"Ibu, Ratu masuk kamar dulu. Rasanya sedikit lelah," ucap Ratu berdiri.

"Iya, istirahatlah lebih awal," jawab Luna tersemyum.

"Ray!" panggil Luna, setelah Ratu pergi dari meja makan.

"Iya ibu," jawab Rayn.

"Bagaimana kalau Ratu di ajak pergi ke vila, di Bogor. Semenjak Ratu datang ke rumah ini, Ratu belum pernah pergi keluar, kecuali ke sekolah. Mungkin Ratu sedikit bosan, atau butuh hiburan. Tidak ada salahnya kan mengajak dia liburan?"

"Kau tidak perlu khawatir tentang perusahaan, ibu akan mengurusnya. Agap saja ini bulan madumu," ucap Luna saat Rayn hanya diam dan seakan tau apa yang di khawatirkan Rayn.

"Iya ibu," jawab Rayn setuju.

"Kalian berdua juga harus ikut. Kalian kan udah lama gak Bogor. Sekalian sampaikan salam ibu sama ayah dan ibu kalian," ucap Luna kepada Difo dan Kelvin.

"Iya ibu," jawab Difo dan Kelvin bersamaan.

Setelah menikah dengan Leon, Luna kembali membeli vila yang ada di Bogor dengan harga dua kali lipat. Baginya, begitu banyak kenangan bersama ayahnya di sana, hingga tidak peduli dengan harga yang di tawarkan.

Setelah selesai makan, Rayn memutuskan pergi ke kamar Ratu. Rayn berfikir untuk membuat Ratu ceria kembali, ada rasa bersalah saat melihat Ratu yang tiba-tiba bad mod. Sesampainya di sana, Rayn melihat Ratu sudah tertidur.  Rayn pun duduk di sisi kasur, Rayn menatap wajah polos itu begitu lama, Rayn tau saat ini Ratu sedang pura-pura tidur.

"Kakak tau, kalau saat ini sayang lagi pura-pura tidur. Sayang marah ya soal kejadian tadi siang. Iya, kakak ngaku salah. Lain kali kakak janji gak akan ngomong kek gitu lagi."

Saat mendengar Rayn yang benar-benar menyesal, Ratu pun memutuskan untuk bangun dari pura-pura tidurnya.

"Kakak janji?" tanya Ratu sembari mengacungkan jari kelingkingnya.

"Janji," jawab Rayn tersemyum, sembari melingkarkan jari kelingkingnya di jari mungil Ratu.
Rayn pun menarik tangan kiri Ratu, lalu mengeluarkan sebuah cincin dari sakunya dan memasangkan ke jari manis Ratu.

"Ini sama persis dengan kemaren," ucap Ratu yang kembali tersenyum menatap cincin yang ada di jari manisnya.

"Sekarang kita benar-benar pasangan suami istri," ucap Rayn yang juga menujukkan cincin di jari manisnya.

"Makasih kak," jawab Ratu sembari memeluk Rayn.

"Sama-sama istriku," ucap Rayn sembari membelai rambut Ratu dengan lembutnya.

My Husband Is A Boss MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang