Episode 11

1.2K 46 0
                                    

_
_
_

Tubuh Ratu mulai jatuh ke dasar kolam, darah terus mengalir hingga membuat air menjadi merah.

Dilain waktu Rayn baru sampai di tempat Ratu. Namun, Rayn tidak menemukan Ratu, hanya barang-barangnya Ratu yang ada di kursi. Rayn melihat air kolam berubah menjadi merah, Rayn lansung berlari ke sana, lalu melompatkan dirinya ke dalam kolam. Rayn melihat Ratu yang sudah berada di dasar kolam, dengan tangan yang terluka. Rayn lansung menarik Ratu ke atas, dan merebahkan Ratu di atas lantai.

"Ratu, bangun Ratu!" panggil Rayn sembari menepuk pelan pipi Ratu. Rayn meletakan jarinya di leher, Rayn tidak merasakan detak jantung Ratu. Rayn pun menekan dada Ratu dengan tangannya, tak ada reaksi apapun. Rayn tak kehabisan akal, Rayn pun menutup hidung Ratu, lalu memberikan nafas buatan.

"Uhuk ... uhuk!" Ratu terbatuk saat Rayn memberikan nafas buatan, begitu banyak air keluar dari dalam mulut Ratu.

"Gadis pintar," ucap Rayn sedikit lega. Setelah melakukan pertolongan pertama, Rayn pun melarikan Ratu ke rumah sakit terdekat. Selema perjalanan, tak henti-hentinya Rayn menatap Ratu dan memohon Ratu untuk bertahan sedikit lagi.

Sesampainya di rumah sakit, Rayn lansung berteriak memanggil Dokter.

"Dokter--Dokter!"

Tampak dari dalam beberapa orang mendorong brangkar ke arah Rayn, Rayn pun memidahkan tubuh Ratu ke atas brangkar, lalu membantu mendorong brangkar kembali masuk. Suster menahan Rayn sesampainya di pintu, Rayn berjalan mondar-mandir menunggu hasilnya. Tak beberapa lama kemudian, Dokter yang memeriksa Ratu pun keluar.

"Bagaimana keadaan istri saya, Dok?" tanya Rayn yang tampak khawatir.

Awalnya Dokter itu sedikit terkejut dengan perkataan Rayn tentang istri, Bagaimana mungkin gadis SMA istrinya? Itulah yang ada dalam benak Dokter, karna Dokter harus bersikap profesional, Dokter pun akhirnya menjawab.

"Syukurlah istri anda tidak melukai pembuluh darahnya, dia hanya kehilangan banyak darah dan menelan air istri anda akan segera sadar," jelas Dokter.

"Hah ... Syukurlah," ucap Rayn yang lega mendengar penjelasan Dokter.

"Terimah kasih, Dok," ucap Rayn sembari menjabat tangan dokter.

"Sama-sama, saya permisi dulu," ucap Dokter itu berlalu pergi. Rayn pun berjalan masuk ke dalam ruang rawat Ratu.

"Anda belum boleh masuk," ucap perawat yang kaget saat sedang mengganti pakaian Ratu.

"Saya suaminya," jawab Rayn. Perawat itu hanya terdiam saat mendengar jawaban Rayn, bagaimana mungkin pria ini suaminya? Suster itu dengan tergesa-gesa memakai buah baju Ratu, lalu menyelimuti Ratu dengan selimut dan meninggalkan Ratu bersama Rayn. Rayn pun berjalan  menghampiri Ratu yang terbaring dengan air mata yang berlinang, Rayn pun duduk di kursi yang sudah di sediakan.

"Apa sebenarnya yang terjadi? Kupikir kau sudah menerima pernikahan ini, lalu sekarang masih apa?" ucap Rayn dengan suara sedikit parau seperti akan menangis, sembari mengegam tangan mungil Ratu.

"Jangan buat aku seperti orang jahat di matamu, kau tau? Melihatmu seperti ini, amat menyiksaku. Jangan hancurkan harapanku padamu, kau mengerti kan?" ucap Rayn berbicara sendiri seraya membelai kepala Ratu.

*****

Sementara itu ibu Rayn tengah berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya, ibu Rayn begitu khawatir dengan keberadaan Rayn dan Ratu yang belum ditemukan.

"Tok ... tok ... tok!"

"Masuk!" ucap ibu Rayn.

Ceklek!

My Husband Is A Boss MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang