Episode 16

1K 43 1
                                    

_
_
_

"Tolong ...!" teriak Ratu yang tampak sudah putus asa, sembari menekan darah yang terus keluar. Tak beberapa lama kemudian Kelvin pun datang menghampiri Ratu dan Rayn, Kelvin lansung menggedong Rayn keluar dari tempat itu dengan diikuti Ratu.

Selama perjalanan menuju rumah sakit terdekat, tak henti-hentinya Ratu menangis seraya memeluk Rayn dengan erat. Sesampainya di rumah sakit, Kelvin lansung berteriak memanggil Dokter. Tak beberapa lama kemudian, beberapa perawat datang sembari mendorong brangkar ke arah mereka. Tubuh Rayn pun dipindahkan ke atas brangkar, lalu di dorong kembali masuk ke dalam rumah. Tangan Ratu lansung ditahan Kelvin, saat sampai di depan ruang operasi.

Sementara itu Luna sedang perjalanan rumah sakit bersama Difo, setelah mendapat kabar dari anak buah Rayn. Luna tak berhenti berdo'a kepada Yang Maha Kuasa selama dalam perjalanan. Sesampainya di rumah sakit, Luna langsung berlari masuk ke dalam. Difo mencoba menghentikan Luna untuk tidak berlari, namun Luna tidak menghiraukan perkataan Difo.

Langkah Luna terhenti saat melihat Ratu dan Kelvin yang dipenuhi dengan banyak darah, Luna langsung memeluk Ratu yang menangis.

"Tidak apa-apa, dia akan baik-baik saja," ucap Luna yang mencoba menenangkan menantunya.

"Ini semua salah Ratu, ibu. Hiks ..."

"Ini bukan salah Ratu, ini salah mereka yang sudah menculik Ratu. Jangan salahkan diri Ratu," ucap Luna sembari menghapus air mata Ratu.

Sedangkan Difo lansung memeluk kakaknya, Difo tampak begitu khawatir dengan keadaan kakaknya.

"Aku baik-baik saja," ucap Kelvin yang berusaha tersenyum.

Tak beberapa lama kemudian, Dokter yang mengoperasi Rayn keluar. Mereka lansung menyosong Dokter itu, dan berharap jawaban yang baik.

"Syukurlah, sekarang Rayn baik-baik saja. Hanya menunggu dia sadar," jelas Dokter.

Bugk!

Semua orang kaget saat Kelvin tiba-tiba jatuh ke lantai.

"Kakak!" Panggil Difo yang panik.

"Kakak!" Panggil Difo seraya menggoyangkan badannya Kelvin, Dokter itu lansung menghampiri Kelvin. Dokter itu lansung membuka baju Kelvin, ternyata Kelvin memiliki beberapa luka tembakan di badannya dan tusukkan. Dokter lansung membawa Kelvin ke dalam ruang operasi, sedangkan Rayn dipindahkan ke ruang penyembuhan. Ternyata Kelvin menahan rasa sakit selama itu demi Rayn, dia lebih mengkhawatirkan Rayn dibandingkan dirinya yang terluka parah. Semua orang menunggu dengan cemas di luar, Difo berjalan mondar-mandir di depan pintu, sembari menggosok kedua telapak tangannya.

"Ya Allah, selamatkan kakakku!" ucap Difo yang tak terasa air matanya jatuh di wajahnya yang mulus.

Dokter yang tadi itu kembali keluar.

"Bagaimana dengan kakak saya, Paman?" tanya Difo.

"Kelvin begitu banyak kehilangan darah, sedangkan stok darah itu baru saja habis."

"Bagaimana dengan darah saya, Paman? Saya kan adiknya, pasti darah kami sama!" Potong Difo.

Difo pun dipersilahkan masuk, setelah memeriksa darah Difo, ternyata Kelvin dan Difo memiliki darah yang sama. Dokter mulai mengambil beberapa bungkus darah Difo, lalu menyambungkan ke arah ke sebuah kabel. Air mata Difo terus berjatuhan, melihat kakaknya yang sedang di operasi.

Beberapa jam kemudian.

Rayn dan Kelvin diletakan di ruang yang sama.

Rayn membuka matanya dengan perlahan, matanya melihat keadaan sekitar dan melihat Ratu yang sedang tidur. Betapa kagetnya Rayn, ketika melihat Kelvin terbaring di atas brangkar, dengan oksigen di mulutnya dan dua kabel infus di tangannya.

My Husband Is A Boss MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang