Episode 8

1.3K 55 0
                                    

*****
-
-
-
Pukul 20.36 Wib.

Buku-buku yang tersusun rapi di sebuah lemari besar, dan kamar yang dipenuhi berbagai macam boneka. Sementara itu Ratu sedang sibuk belajar, tiba-tiba seeorang mengetuk pintu dari luar kamarnya.

"Bentar," ucap Ratu bangun dari kursi dan berjalan membukakkan pintu.

Ceklek!

Ratu menemukan Rayn tengah berdiri, menggunakan baju kaos putih dan jeket bergaya kemeja, seperti hendak akan pergi ke suatu tempat.

"Temani aku," ucap Rayn sembari menarik tangan Ratu dan mengunci pintu kamarnya.

"Kemana?" tanya Ratu.

"Ikut aja," jawab Rayn berjalan menuruni tangga.

"Ini udah malam kak," rengek Ratu. Rayn tidak menghiraukan rengekan Ratu, Rayn menyuruh Ratu untuk masuk ke dalam mobil yang sudah di siapkan.

"Kau benar-benar kejam!" ketua Ratu kesal seraya masuk ke dalam mobil. Ratu menatap tajam, saat Rayn berjalan menuju tempat duduk pengemudi.

Ratu begitu kesal, saat Rayn membawanya entah kemana. Ratu ingin sekali memukul, menampar, menedang pria songong itu yang tak lain, Rayn. Mobil Rayn pun berhenti di sebuah butik ternama, Rayn pun berjalan masuk ke dalam butik. Ratu memainkan bibirnya sembari berjalan mengikuti Rayn, sesekali Ratu menodongkan tenjunya, tampa sepengetahuan Rayn.

"Selamat datang di butik saya, ini suatu kehormatan bisa melayani Tuan. Silahkan duduk Tuan," ucap seorang pria yang bernama Refan Melacova, seorang desainer yang cukup tekenal.

"Maaf saya harus datang malam-malam," ucap Rayn.

"Tidak masalah tuan,"  jawab Refan tersenyum seraya melambaikan tangannya. "Calon istri tuan benar-benar cantik," tambah Refan tersenyum menatap Ratu. Ratu hanya tersenyum canggung, saat dipuji Refan.

"Silahkan masuk Nona," ucap seorang wanita cantik seraya mengajak Ratu masuk ke dalam ruangan. Ratu mengalihkan pandangannya ke arah Rayn, Rayn pun mengaguk sebagai tanda, ikuti saja mereka.

Ratu pun mengikuti wanita itu ke sebuah ruangan, sesampainya di sana, Ratu diminta untuk mencoba memakai gaun yang berwarna putih.

Setelah selesai memakai gaun itu, dua orang karyawan itu pun membuka gorden yang membuat Rayn dan Refan terlihat.

"Sangat pas," ucap Refan tersenyum senang. "Tuan memang hebat memilihnya," tambah Refan saat gaun yang dipilih Rayn, begitu cocok saat dipakai Ratu.

"Tidak buruk juga," ucap Rayn saat melihat Ratu begitu cantik saat memakai gaun itu.

Setelah selesai tentang gaunnya, Ratu dan Rayn pun kembali pulang, dalam perjalanan pulang, Rayn melihat Ratu sudah tertidur. Rayn pun menepikan mobilnya, dan membuka jaketnya, lalu menyilimuti tubuh Ratu dengan jaketnya.

Sesampainya di rumah, Rayn pun membaringkan Ratu di atas kasur, dan membuka sendal yang dipakai Ratu, lalu menutupi tubuh Ratu dengan selimut. Sembelum pergi, tak lupa Rayn memberikan sebuah kecupan hangat di kening Ratu. Ratu pun menggerakkan kepalanya, saat merasakan benda kenyal di keningnya. Meskipun baru beberapa minggu bertemu dengan Ratu, ternyata Rayn mulai jatuh cinta kepada Ratu.

Malam pun berganti dengan siang, Ratu baru saja terbangun dari tidurya. Ratu mengakat kedua tangannya, dan mengoyangkan tubuhnya ke kiri dan kanan. Bola mata Ratu lansung membesar, saat jam menujukkan pukul 07.10 Wib.

"Astaga ...," ucap Ratu yang panik seraya bangun dari atas kasur dan berjalan menuju kamar mandi, Ratu hanya mencuci wajahnya lalu menggosok gigi. Setelah selesai, Ratu pun bbergegas memakai seragam sekolahnya, dengan tergesa-gesa Ratu merapikan rambutnya, lalu memasukkan bukunya ke dalam tas. Ratu pun memakai sepatunya dengan tergesa-gesa, membuat tali sepatu tidak terpasang dengan benar. Langkah kaki yang begitu keras, membuat Rayn mengalihkan pandangannya ke arah suara, dan melihat Ratu yang terburu-buru berjalan. Saat Ratu menuruni tangga terakhir, tiba-tiba Ratu menginjak tali sepatunya.

My Husband Is A Boss MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang