Episode Terakhir

1.7K 68 5
                                    

*****

Pada malam harinya, Rayn terpaksa tidur sendirian dan menjadi bujangan lagi. Sementara para anak buah Rayn, bergatian menjaga tempat itu.

23.59 Wib.

Jam jarum dinding terus bergerak, yang beberapa detik menujukkan pukul 00.00 Wib. Para penjaga mulai merasakan kantuk yang amat mendalam, sedangkan Rayn tertidur pulas di kamarnya.

Dor!

Dor!

Beberapa tembakkan menebus ulu hati para penjaga yang lengah. Anak buah Rayn dengan sigap menembak orang misterius itu dan terjadilah tembak-menebak. Rayn yang mendengar suara itu, lansung bangun dari tidurnya dan berjalan menuju ruang pakaian. Rayn menekan tombol yang ada di dalam lemari, ternyata di balik lemari tersimpan berbagai senjata api rakitan. Dengan sigap Rayn lansung mengambil senjata itu, tidak lupa Rayn juga mengambil pisau kecil dan menyelipkan ke dalam sepatunya. Luna slalu mengajari tentang trik ini kepada Rayn, untuk selalu was-was kepada musuh.
Setelah selesai Rayn berjalan keluar dari kamarnya, dengan hati-hati dan melihat keadaan sekeling. Saat seorang pria ingin menebak Rayn, dengan sigap Rayn lansung menebak kepala pria itu hingga membuat darah berserakan di mana-mana. Rayn berjalan tampa takut menuju lantai bawah, dengan pistol yang sudah siap menebak musuh-musuhnya.

Dor!

Dor!

Dor!

Rayn begitu cepat menembak musuh-musuhnya, layaknya seperti sebuah game tembak-tembak 'kan. Seorang pria yang lumayan tampan menembak 'kan pelurunya ke arah Rayn, untunglah Rayn dengan cepat menghidar. Ternyata orang itu tak kalah hebatnya dari Rayn. Perkalian yang sengit dimulai antara dua pria itu. Rayn bagaikan sedang di serang para semut, karna begitu banyaknya para preman itu yang ternyata anak buah, Yondri.

Slup!

Slup!

Dor!

Rayn menusuk dan bahkan menembak anak-anak semut itu. Rayn begitu cepat melumpuhkan semua anak-anak buah, Yondri. Kini tinggal lah satu pria tampan itu, dia membuka jasnya lalu mengeluarkan sebilah pisau. Rayn pun menjatuhkan pistolnya, lalu mengambil pisau yang di selipkan di pinggangnya. Perkelahian yang begitu sengit di mulai, pria itu begitu lihai menghidar semua serangan dari Rayn. Rayn bahkan sedikit kewalahan di buatnya, pria itu tak kalah cepat di bandingkan, Rayn. Namun, Rayn tak putus asa, dia tidak boleh mati demi orang yang di sayangnya.

Rayn memojokkan pria itu ke dinding, lalu menusuk dada pria itu beberapa kali. Pria itu masih mencoba membunuh Rayn, dengan sigap Rayn lansung mengigit tangan pria itu, dan menusukkan pisaunya ke dada pria itu. Hingga darah segar keluar dari mulut pria itu,  sebelum nyawa pria melayang alias K.O.

"Bagus-bagus," ucap seorang pria seraya memberi tepukan tangan. Rayn menoleh ke arah suara, dan melihat Yondri dengan bekas luka di wajahnya. Rayn pun tersenyum devil seraya berjalan menghampiri, Yondri dan sedikit menjaga jarak dari Yondri.

"Sepertinya kau sudah menunggu kedatangan kami," ucap Yondri saat melihat tak ada pelayan satu pun.

"Tentu saja. Aku sudah menunggu kalian sejak lama," jawab Rayn seraya menghapus darah yang ada di sudut bibirnya.

"Kau pasti tidak tau, apa yang dikatakan putramu saat aku menusuknya. Ayah, tolong aku!" ucap Rayn tersenyum bahagia, yang semakin membuat Yondri naik darah.

"Bunuh dia!" titah Yondri kepada anak buahnya. Beberapa pria dengan badan tegap, lansung menyerang Rayn yang sendirian dengan pisau. Rayn dengan lihai menghidari semua seerangan itu, dan melukai leher hingga kini menusuk jantungnya seperti orang yang sudah kehilangan akal. Rayn bagaikan berubah menjadi seorang monster yang menakutkan, dalam beberapa menit dia membunuh semua anak buah Yondri.

My Husband Is A Boss MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang