Episode 15

1K 39 0
                                    

_
_
_

Deg

"Kelvin, aku baru saja dapat informasi dari mata-mata Zendri. Akan ada beberapa anak buah Yondri yang akan menyamar menjadi Dokter, dan membawa Ratu dengan mobil ambulan. Kau cukup ikuti mereka, aku akan menyusul secepat mungkin."

Setelah membaca pesan itu, Kelvin lansung menghidupkan mobilnya. Lalu menginjak pegal gas,  dan melaju begitu cepat menuju ambulan yang sudah jauh.

Sementara mobil ambulan itu melaju begitu cepat di jalan yang penuh dengan kebun teh, pemadangan yang begitu menakjubkan dengan lautan yang tak jauh dari sana.

"Bagaimana mereka bisa tau?" tanya salah satu anak buah Yondri saat melihat mobil Kelvin sudah berada di belakang.

"Sepertinya karna cincin ini," jawab Dokter wanita cantik itu atau lebih tepat Dokter gadungan, sembari membuka cincin yang ada di jari manis Ratu. Setelah di periksa, benar saja. Tenyata mainan cincin itu berisi alat pelacak, wanita itu pun lansung membuang cincin itu keluar dari mobil ambulan.

Mobil ambulan itu berlalu begitu cepat meninggalkan Kelvin, Kelvin pun menambah kecepatan mobilnya hingga mencapai kecepatan 200 Km/jam.

Mobil ambulan itu berjalan masuk ke sebuah vila yang begitu besar, para penjaga berdiri di depan gerbang. Ratu pun diturunkan dari mobil ambulan, lalu brangkar itu di dorong ke dalam vila.

Sedangkan Rayn  melaju begitu cepat menuju vila Yondri, dengan diikuti beberapa mobil anak buahnya. Jangan salah, Rayn juga memiliki beberapa mata-mata di sana, meskipun cincin Ratu sudah di buang. Namun, Rayn masih memiliki pelacak dari mata-matanya.

Sementara itu Kelvin baru saja sampai di depan gerbang vila Yondri, Kelvin lansung keluar dari mobilnya. Para penjaga lansung menodongkan senjata ke arah Kelvin, dengan lihai Kelvin menghidar lalu menebakkan para penjaga itu hingga mati. Kelvin pun membuka pintu gerbang sebelum berjalan masuk ke dalam vila, meskipun seorang diri, jangan remehkan kekuatan Kelvin. Semua penjaga Yondri berusaha menghalangi Kelvin, nanan Kelvin menebak mereka bahkan sampai menusuk mereka dengan pisau. Saat sampai di dalam vila, dua anak buah Yondri ternyata malah membantu Kelvin. Mereka itu adalah mata-mata Zendri, pertempuran pun terjadi antara anak buah Kelvin dan Yondri.

Sedangkan Ratu ternyata di bawah ke ruang bawah tanah, mereka tidak tau jika di atas sudah terjadi pertempuran, karna ruang itu kedap suara.

Sementara dilain waktu Rayn dan para anak buahnya baru sampai di vila Yondri, Rayn keluar dari dalam mobil lalu berlari masuk ke dalam vila dengan diikuti anak buahnya. Bagaikan seperti singa yang marah, Rayn menusuk, menembak anak buah Yondri yang mencoba menghalanginya.

"Farel, nikmati kesenanganmu itu. Ayah mau ke atas dulu," ucap Yondri berjalan memasuki lift bersama beberapa bodygaurd dan Dokter wanita itu.

"Baik ayah," jawab Farel tersenyum smirk.

Saat pintu lift terbuka.

Dor!

Dor!

Dor!

Beberapa tembakkan beruntun tepat mengenai anak buah Yondri, begitupun dengan Yondri. Wanita yang memakai baju Dokter itu lansung menebak Rayn, meskipun tidak tepat sasaran, hanya mengenai lengan kiri Rayn.

"Bos bisa pergi, aku akan mengurus bajing*n ini!" ucap wanita itu kepada Yondri. Rayn pun tidak peduli dengan Yondri,baginya Ratu saat ini yang lebih penting dibandingkan Yondri. Setelah beberapa menit berkelahi, akhirnya Rayn berhasil mengalahkan wanita itu meskipun teluka di perutnya. Rayn berjalan masuk ke dalam lift dengan memegang perutnya, lalu menekan tombol ke bawah.

Sedangkan Farel sudah berada di atas tubuh Ratu, dengan pakaian atas yang sudah terbuka. Dengan penuh gairah Farel akan menghisap leher Ratu, namun pada saat Farel akan membuka buah baju Ratu, tiba-tiba Rayn menebakkan pelurunya dengan penuh amarah. Farel yang kaget lansung mengalihkan pandangannya ke arah sasaran yang di tembak itu, yaitu sebuah vas bunga di samping ranjang. Rayn berjalan menghampiri Farel dengan senjata yang di genggam erat di tangannya.

"Dasar bajing*n kau Farel!" bentak Rayn dengan api yang sudah membara dalam tubuhnya, saat Farel menyentuh istri kecilnya.

Farel lansung bangun dari tubuh Ratu, lalu mengambil senjata yang disimpan dalam lemari kecil samping ranjang. Rayn tak memberikan Farel kesempata sedikitpun, Rayn menembak kaki Farel terlebih dahulu.

Dor!

"Aakh!" lirih Farel kesakitan. Farel masih berusaha mengambil senjata itu, namun Rayn sudah menarik rambut Farel dengan sangat kasar. Farel berusaha melepaskan tangan Rayn, namum Rayn melukai tangan Farel dengan pisau. Bagaikan tak ada ampun untuk Farel, Rayn menusuk dada Farel dengan pisau.

"Ini buat kau yang sudah berani menyentuh istriku!"

Disaat itulah Ratu terbangun dan menemukan dirinya entah ada dimana, dengan pakaian yang hampir terbuka. Untunglah saat itu Ratu memakai taptop berwarnaa putih, hingga membuat isi dalamnya tidak terlihat. Namun disaat itu juga Ratu melihat kemarahan Rayn yang belum pernah dilihatnya, Rayn menusuk tubuh Farel tampa henti, meskipun sudah mati. Ratu lansung berlari ke arah Rayn, dan meminta Rayn untuk menghetikannya.

"Berhenti kak!" ucap Ratu yang lansung memeluk Rayn dengan erat. Saat merasakan pelukkan itu, Rayn berhenti menusuk Farel.

"Kakak boleh berhenti sekarang," ucap Ratu menatap wajah Rayn dengan air mata yang sudah jatuh, lalu menghapus air mata Rayn. Rayn lansung memeluk Ratu dengan erat, dan menangis sejadi-jadinya. Ratu belum pernah melihat Rayn menangis seperti ini.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Itulah yang ada dalam benak Ratu sembari mengusap punggung Rayn. Tiba-tiba tangisan Rayn berhenti, tubuh Rayn menjadi lemas dan melepaskan pelukkannya, mata Ratu langsung membesar saat tubuh Rayn jatuh ke lantai. Ratu melihat ada darah keluar dari perut Rayn, dengan panik Ratu lansung menekan tempat yang mengeluarkan darah.

"Tolong ...!" teriak Ratu menangis ketakutan sembari berusaha menahan darah keluar.

Bersambung...

My Husband Is A Boss MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang