Episode 25

1.1K 41 0
                                    

*****

Saat ini Ratu dan Rayn tengah berada di rumah sakit. Rayn mengajak Ratu ke rumah sakit yang khusus anak-anak dan ibu hamil, hingga melahirkan.

Tok ... tok ... tok!

"Masuklah!" ucap seorang wanita dari dalam, setelah Rayn mengetuk pintu. Seorang wanita cantik sedang duduk di kursinya, dengan nama yang ditulis di kaca yang bertulis, "Dokter Silvia Junita." Sebelum ke rumah sakit, Rayn sudah membuat janji temu dengan dokter Silvia.

"Mari Nona," ucap Silvia kepada Ratu. Ratu pun menatap ke arah Rayn. Rayn pun tersenyum dengan mengagukkan kepalanya, sebagai isyarat "Tidak apa-apa."
Ratu pun berjalan mengikuti Silvi ke sebuah ruang yang sudah disediakan. Sedangkan Rayn menunggu di luar. Setelah memeriksa Ratu beberapa menit, Silvia pun membuka gorden yang menutupi itu ruang itu. Ratu pun berjalan menghampiri Rayn yang sedang duduk di kursi yang sudah disediakan.

"Bagaimana keadaan istri saya, Dok?" tanya Rayn yang sudah tak sabar.

"Selamat ya Tuan. Istri tuan saat ini tengah hamil dua minggu. Karna kadungannya masih rentan. Tolong jangan biarkan istri tuan kelelahan, banyak pikiran. Karna itu bisa mempengaruhi janin yang sedang dikandung istri tuan," jelas Silvia.

"Saya mengerti, Dokter," jawab Rayn yang tampak senang.

"Dan juga, jangan biarkan istri tuan banyak makan-makan yang berminyak. Itu akan mempengaruhi kesehatan istri tuan," ucap Silvia.

"Saya mengerti, Dokter. Kalau begitu kita permisi dulu," jawab Rayn berdiri bersama Ratu, lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

*****

Saat ini Ratu dan Rayn sudah berada di mobil, Rayn tak berhenti-hentinya tersenyum sembari menatap ke arah Ratu. Sebaliknya Ratu malah tampak tertekan, semenjak kembali dari ruangan itu.

"Sayang kenapa?" tanya Rayn seraya mengusap kepala Ratu, dan sesekali mengalihkan pandangannya ke depan, karna Rayn sedang membawa mobil.

"Tidak apa-apa," jawab Ratu pelan sembari menatap keluar dari jendela mobil.

"Bukannya sayang pengen punya bayi. Sekarang sayang hamil. Lalu ada apa dengan ekspresi wajah sayang?" tanya Rayn bingung.

"Ratu bilang, Ratu gak apa-apa. Gak tau aja sedih bawaannya. Padahalkan saat ini Ratu harus bahagia!" jawab Ratu yang tampak kesal.

"Yaudah, gak usah dipikirin. Sayang masih mau cari makanan itu?" ucap Rayn yang sudah paham, kalau Ratu begitu karna bawaan dari kandungannya.

"Gak lagi. Dokter bilang 'kan Ratu gak boleh makanan yang berminyak," jawab Ratu mengelengkan kepalanya.

"Kalau begitu kita beli buah-buahan," ajak Rayn yang berusaha membuat istrinya ceria.

"Iya deh," jawab Ratu singkat.

Mobil Rayn pun berhenti di sebuah toko swalayan, yang tak jauh dari rumah sakit.  Rayn lansung berlari kecil keluar dari mobilnya dan membuka 'kan pintu mobil untuk Ratu. Rayn pun merangkul bahu istrinya masuk ke dalam pusat perbelajaan itu, lalu mencari buah-buah yang biasa di sukai ibu hamil. Ratu hanya mengikuti Rayn yang begitu semangat berbelanja buah-buahan itu.

"Sayang mau ini?" tanya Rayn seraya menunjuk mangga muda. Ratu pun membalas dengan menggelengkan kepalanya.

"Yaudah, untuk kakak aja kalau gitu," ucap Rayn memasukkan mangga itu ke dalam keranjang.

Setelah hampir 20 menit berada dalam di sana, Rayn pun membayar semua belanjaannya. Saat perjalanan menuju mobil, tiba-tiba seorang wanita memanggil nama Rayn, yang membuat Ratu dan Rayn menoleh ke arah suara. Tampaklah seorang wanita cantik berjalan menghampiri Rayn, dengan berjalan begitu anggunnya.

My Husband Is A Boss MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang