Episode 19

1K 42 0
                                    

*****

Mobil Rayn berhenti di sebuah restoran yang sederhana, Ratu pun membuka sabut pengamannya. Lalu berjalan mendahului Rayn. Rayn hanya tersenyum, saat melihat Ratu yang begitu semangat masuk ke dalam restoran itu.

"Selamat datang, tuan," ucap seorang wanita muda dengan lembut, dan pakaian yang sedikit menampakkan dadanya. Rayn hanya mengaguk pelan, seraya berjalan menghampiri Ratu yang sudah duduk di sebuah meja sedikit terpojok. Wanita itu pun mengikuti Rayn, lalu memberikan daftar menu.

Selama Ratu memilih-milih apa yang akan di pesan, wanita itu terus menatap ke arah Rayn, hingga membuat Rayn sedikit tidak nyaman.

"Aku mau pesan, ini ..., ini dan ini," tunjuk Ratu. Ratu menujuk sup ayam, mie goreng dan sambal asam pedas.

"Kakak?" tanya Ratu kepada Rayn.

"Kakak makan apa yang dimakan istri kakak aja deh," jawab Rayn sembari mencubit pipi Ratu.

"Kalau gitu pesanan kita sama kak," ucap Ratu kepada wanita itu.

"I-iya," jawab wanita itu sedikit gugup. Wanita itu berfikir kalau Rayn adalah kakak Ratu, ternyata salah. Rayn malah memanggil Ratu, dengan sebutan istri.

"Kakak kok malah manggil Ratu, istri?" tanya Ratu setelah wanita itu pergi.

"Kan memang iya, kalau sayang itu istri kakak," jawab Rayn sembari menopang kepalanya dengan tangan kiri, sebelah lagi menyelipkan rambut Ratu.

"Iya Ratu tau, cuman sekarang Ratu masih pakai seragam sekolah. Ntar dibi ..."

Rayn tiba-tiba mengatupkan kedua bibir Ratu, dengan tangannya, membuat Ratu berhenti mengoceh. Rayn pun memanyunkan bibirnya sebagai tanda, kalau dia tidak suka mendengar Ratu berbicara seperti itu.

"Sakit!" ketus Ratu sembari menepiskan tangan Rayn.

Sementara itu pesanan baru saja datang, saat wanita itu meletakkan menu yang di pesan Ratu dan Rayn. Membuat bagian dalamnya bajunya, sedikit telihat. Dengan refleks, Ratu lansung menutupi mata Rayn.

"Selamat makan Nona, Tuan,," ucap wanita itu tersenyum manis, seraya berjalan pergi. Ratu membalas dengan anggukan dan ekpresi wajah yang tidak suka pada wanita itu.

"Dasar wanita genit!" gerutu Ratu sembari menatap sinis ke arah wanita itu.

"Sayang kenapa?" tanya Rayn tersemyum. Rayn yakin saat ini, Ratu sedang cemburu pada pelayan restoran itu.

"Tidak apa-apa, dia sudah pergi!" ucap Ratu seraya melepaskan tanganya dari wajah Rayn.

"Kakak gak ngiler lihat punya dia. Punya Istri kakak aja masih segar, dan belum dipermak."

"Maksud kakak?" potong Ratu yang tidak mengerti.

"Bukan apa-apa," jawab Rayn sembari mengambil sendok dan mulai memakan apa yang di pesan Ratu.

"Ohw," jawab Ratu sembari mengambil sendok dan mulai menyatap sarapan itu dengan lahap.

"Syukurlah, dia gak ngerti." Batin Rayn sembari menatap Ratu yang sibuk dengan makanannya.

*****

Saat ini Ratu dan Rayn sudah kembali pulang ke rumah, Ratu lansung berlari masuk ke dalam rumah tampa menunggu Ratu. Sementara Luna sedang duduk di atas sofa, sembari membaca sebuah novel.

"Ibu, aku pulang," ucap Ratu sembari menghampiri Luna dan mencium punggung tangan Luna.

"Kamu udah makan?" tanya Luna.

"Sudah, bu," jawab Ratu.

"Kalau begitu buruan mandi, udah bau ansem," ucap Luna tersemyum.

"Benar juga," ucap Ratu setelah mencium bajunya. Luna tertawa kecil, saat Ratu percaya begitu saja.

My Husband Is A Boss MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang