🐊 Bab 11 : Sasa sakit 🐊

118 120 20
                                    

___________

- Mau tanya dong? Kalian dari askot mana aja nih, siapa tau ada yang satu kota sama aku 😗😗

.
.
.
.

~ [ h a p p y  r e a d i n g ] ~

0

6:45

Alarm yang terdengar nyaring tak membuat sang empunya bangun dari mimpinya.

Tok.. Tok.. Tok..

" Woy Sa, bangun udah siang nih " teriak Eza dari luar kamar

Nih bocah belum bangun juga padahal gue udah ngejogrog disini hampir sepuluh menit.

Tak ada cara lain akhurnya Eza membuka kamar adiknya dengan menggunakan kunci ganda yang berada dibuffet rumahnya.

Ceklek..

Dengan emosi yang memuncak ia membuka selimut yang menggulung seluruh tubuh Sasa dengan sekali hentakan.

" Bangun bangun woy! kalo gak mau bangun gue tinggal nih" yang dibalas suara lenguhan adiknya.

" Five minutes bang" ucapnya enggan membuka mata.

" Gaada lima menitan, cepet bangun gue hitung sampe 5 kalo belum bangun terus mandi gue beneran tinggal" ancamnya.

" 5...4... "

" Iye iye bang nih bangun nih bangun!" ucapnya sengan malas

" Melek gak tuh mata! kalo gak gue sumpahin buta tuh mata! "

" Ya allah bang! gitu amat sama ade sendiri, jangan marah marah dong masing pagi ini"

" Pagi pagi noh liat jam berapa sekarang! tiga puluh menit lagi bel masuk" Eza menoyor kening adiknya.

"Astagfirullah bang! kenapa gak daritadi sih bisa telat dong kita"

"Cepetan mandi makanya! gue tunggu diruang makan kita sarapan bareng inget Gak pake lama!" dengan menekankan kalimat akhirnya.

Setelah itu Sasa terbirit birit masuk ke kamar mandi yang ada dipojok ruangan lalu Eza sendiri pergi meninggalkan kamar sang adik.

Maklum mereka tinggal berdua karena orang tua mereka super duper sibuk dengan pekerjaannya, jadi ia sebagai kakak harus membangunkan sang adik menggantikan peran sang Bunda jika tidak ada dirumah.

Sebenarnya mereka tidak berdua ada 2 pembantu yang mengurusi rumahnya, Bi Marni dibagian dapur dan Pak Wahyu bekerja dibagian supir rangkap sebagai tukang kebun

Tak butuh lama akhirnya Sasa turun dari kamarnya dengan pakaian lengkap ala anak sekolah dengan tas yang disampirkan dipundak kanannya.

" Nih sarapan dimobil aja " Eza memberikan roti yang sudah dioles coklat kepada Sasa.

" Makasih bang, yuk berangkat."

" Bibi kita berangkat dulu ya, Assalamualaikum" teriak Eza dari ruang makan.

" Waalaikumsalam hati hati den " yang dibalas teriakan tak kalah keras dari sang Bibi.

Walaupun sudah ada sopir mereka tetap ingin membawa mobil sendiri, maka dari itu Pak Wahyu merangkap sebagai tukang kebun dirumahnya.

****

" Westt muka lo kenapa bos? seger banget Liatnya pake senyam senyum segala lagi" Restu.

" Dapet lotre miliyaran kali " ucap Raka

Sweet And Bitter Memories [ Sudah Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang