🐊 Bab 24 : Hilang kabar 🐊

36 16 39
                                    

Gimana sama part kemaren? Jangan lupa tinggalkan jejak dipart ini!!

Kalian tim mana nih :

Happy ending!

Or

Sad ending!

HANYA SEBAGIAN PART!!


Terhitung sudah dua tahun saja, hubungan Malvin dan Sasa tidak ada perkembangan. Rasanya Sasa sudah mati rasa, memang Malvin orang yang ia cintai tapi dia tidak bisa memporak porandakan perasaan Sasa seenaknya.

Entahlah, Sasa tak berharap banyak dengan kelanjutan asmaranya ia sudah pusing dengan segala tingkah Malvin yang seenaknya saja. Ia hanya ingin pokus dengan cita citanya.

Soal Farel, dia memang menyukai Nana dulu. Sekarang sudah tidak lagi, karena Nana ternyata sedang menjalin hubungan dengan Raka, teman Malvin.

Benci dan cinta itu beda tipis, Nana yang awalnya benci karena tingkah absurb Raka. Kini ia berpacaran dengannya, perjalanan cinta mereka sama sepertinya dengan Malvin. Bedanya Raka yang humoris dan Malvin yang dingin seperti es. Namun takdir taada yang tau, akhir mereka akan sama atau berbeda.

"Loh abang ada disini."

"Hai sweetie, do you miss me?"

"I really miss you, gimana kabarnya bang? Baik baik aja kan." seraya memeluk Eza, betapa rindunya ia kepada Abangnya ini.

"Abang baik kok, btw kok kamu kurusan kamu lagi program diet atau gimana? Kalo iya, aman atau enggak? Abang gak mau loh kalo kamu kenapa napa."

Sasa sangat merindukan sosok Malvin sekarang, cara perlakuan Malvin dan Eza hampir sama. Sama sama overprotektif kepadanya.

"Aden, non permisi." ucap Bi Marni asisten pembantu.

"Ada apa Bi, kok buru buru gitu?."

"An...u den, ibu sama bapak kecelakaan saat hendak pulang kesini."

"Apa! Bibi dapet informasi darimana?"

Sontak membuat Sasa menangis meraung raung "Abang ayo kerumah sakit, abang ayo liat Bunda hikss hikss."

"Tadi ada pihak rumah sakit yang nelpon kerumah, katanya tuan sama nyonya korban kecelakaan de."

"Rumah sakitnya dimana Bi? " ucapnya bergetar.

"R.s Bunda Mulia aden, kalo mau kesana bibi ikut ya den."

"Abang.., gimana keadaan Bunda sama Ayah. Abang ayo kesana hiks hiks." tangis Sasa.

"Abang juga gak tau sayang, sekarang kita kerumah sakit ya, atau kamu mau tunggu aja dirumah."

"A..ku M..au iku..t mau li..at Bund..a." ucapnya terbata

"Bibi udah belum, jalan lupa kunci rumah. Kita tunggu di depan." teriak Eza dari luar.

"Ayukk aden, pintu rumah juga udah bibi kunciin."

"Pak Wahyu, ke rumah sakit bunda mulia sekarang."

"Siap den."

"Udah kamu jangan nangis aja, doain buat keselamatan Bunda sama Ayah nya.

****

Sampai jumpa dipart selanjutnya

Papay

Sweet And Bitter Memories [ Sudah Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang