🐊 Bab 23 : Kabar duka 🐊

23 15 15
                                    

HANYA SEBAGIAN PART!!

Pagi pagi sekali Sasa sudah kelabakan mencari barang barang yang harus dibawa ke kampus.

Mulai dari papan nama, penutup kepala, baju hitam putih dan sepatu pentopel. Dibantu dengan asisten pembantunya, akhirnya barang tersebut telah cepat ditemukan dan tak lupa memasukannya kedalam tas berwarna hitam, sesuai perintah kakak tingkatnya.

"Bibi bawain neng roti buat bekel dikampus, jangan lupa di makan atuh."

"Bibi tau aja kalo Sasa gak sempet sarapan, makasih banyak ya Bi, Sasa pergi dulu Dah."

***

"Woyy.., itu yang rambutnya gak dikuncir maju."

"Kenapa malah celingukan hah! Sini cepetan! "

"Aku kak." ucap Sasa menunjuk dirinya.

"Iya elo, siapa lagi! Maju." ucap kating tersebut.

"Lo tau apa kesalahan lo?!"

"Ennggakk kak."

"Kenapa rambut lo gak dikuncir? Bukannya udah dikasih tau kalo MABA disini harus dikuncir rambutnya!."

"Maaf kak, aku kelupaan tadi."

"Kelupaan atau sengaja mau pameran rambut kamu hah!"

"Udah lah Clau, jangan dimarah marahin gitu." seakan tuli dengan ucapan temannya

"Jalan bebek di depan kita semua sebanyak lima puteran, cepet! "

"Clau, lo udah keterlaluan! Lo kalo ketauan Varo gimana?."

"Tapi.. Kak." kata Sasa

"Ngapain ini ribut ribut? Kenapa kamu gak masuk barisan, masuk sana." ucapnya dingin.

Huft, untung saja.

"Upacara peresmian akan dimulai, ngapain kalian masih disini, kerjakan tugas kalian semaksimal mungkin. Dan untuk kamu Claudya, ikut saya."

Varo sebastian adalah BEM di universitas ini, sifatnya yang dingin tak tersentuh membuatnya mrnjadi incaran kaum hawa. Entah teman seangkatannya, kaka tingkatnya bahkan Maba sekalipun ikut mendamba sosok Varo ini. Perawakan tinggi tegap, dada yang bidang, suara tegas, hidung mancung, mata tajam bak elang, bibirnya yang merah alami dan sedikit bulu tipis diatas bibirnya menambah kesan tampan diwajahnya.

Claudya Angelina. Orang yang sangat terobsesi kepada Varo, ia mengikuti kemanapun jenjang sekolahnya. Dari Smp, Sma bahkan kuliahpun. Sampai ia rela harus masuk ikut kepengurusan kampus untuk bisa dekat dengan Varo. Siapapun yang berani berdekatan dengan Varo, bersiap siap lah untuk menghadapi seorang Claudya.

"Assalamualaikum semuanya, Saya Varo Sebastian. Saya selaku ketua BEM disini, semoga kalian bisa mematuhi dan menjalankan kegiatan dengan baik. Kalau ada yang ditanyakan, silahkan tanyakan kepada Wakil saya Raffa, sekian dan terimakasih."

Ohh jadi dia ketua Bem disini. Ganteng sih cuman masih gantengan Malvin xixiixi. Ucapnya dalam hati.

"Okee.., untuk mempersingkat waktu karena tidak ada yang ditanyakan. Silahkan bergabung dengan kelompoknya masing masing dan ikuti Kakak tingkat kalian. Kita akan berkeliling kampus." ucap sang pembawa acara tersebut.

"Siap kak."

***
Disini Sasa sekarang, berteduh dibawah lapangan sembari memakan bekal yang tadi pagi ia bawa.

Teman temannya pun belum ada nampak daritadi, padahal ia satu almamater.

Sasa menghela nafas pelan "Huh, mereka pada kemana sih! Kaya gelandangan gue disini, mana gaada temen lagi."

Sweet And Bitter Memories [ Sudah Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang