"June?" Jinan menggerakkan telapak tangannya persis di depan mata June, percuma, karena sesiangan ini June tidak bisa fokus. Baru kali ini June seperti ini, entah apa yang terjadi, Jinan tidak mengerti. "June!" teriak Jinan akhirnya di kuping sahabatnya sejak mereka mulai sama-sama bekerja di toko itu.
Wajah June yang seolah tidak ada apa-apa langsung menatap Jinan yang sudah jengkel dari tadi, "kenapa sih, kak??"
Jinan menepuk dahi June, "customer mau bayar kamu anggurin dari tadi!" mata Jinan melotot lalu mengarah pada customer yang sudah siap-siap membayar barang yang sudah dikumpulkan di dalam keranjang.
Menyadari sikap bodohnya, June membungkukkan tubuhnya berkali-kali memohon maaf. Untung saja customernya kali ini bukan type customer yang rese. Jadi June aman untuk kali ini, terhindar dari komplain pengunjung.
Ya Tuhan... Aku kenapa sih?
"Kamu masih sakit?" tanya Jinan. Dan dijawab gelengan mantap dari June. "Kalau sakit, aku enggak masalah lembur sampai clossing malem." kata Jinan lagi.
Hari ini Chanwoo yang mendapat giliran libur, jadi otomatis mereka hanya berdua hari ini. Sedangkan Bobby menghadiri meeting bulanannya di kantor pusat.
Bobby...
Mengingat satu nama itu saja bisa membuat June kembali dengan kebiasaan barunya, yaitu melamun.
Tadi malam, ia sadar betul dengan apa yang ia katakan kepada Bobby. 'Jangan pergi, disini dulu aja, nginep dulu untuk malam ini, tempat tidurku cukup untuk kita berdua.'
HAH! APA-APAAN SIH AKU?!
*
Namun setelah itu, bukannya meralat apa yang sudah terlanjur ia katakan, June malah beranjak ke kamarnya dengan menuntun tangan Bobby agar mengikutinya. Membuka lemari dan memberikan satu stel celana pendek dan t-shirt untuk tidur.
"Mas Bobby ganti baju ya. Kemejanya biar bisa dipakai lagi besok untuk meeting. Apa mau pakai kemeja June?" tanya June tidak memedulikan sama sekali reaksi bingung Bobby.
Namun, alih-alih menolak, Bobby malah menerima sepasang baju itu. Membuka kancing kemejanya satu-persatu lalu meletakkannya begitu saja di tempat tidur June. Sambil matanya masih melihat-lihat ke sekeliling. Ada beberapa bingkai yang terpasang disana. Ada photo keluarga dan photo June seorang diri.
June masih mengawasi pergerakan Bobby yang mengganti pakaian dihadapannya. Otot bisep Bobby terekam jelas dalam memori kepalanya. Tangan Bobby yang sedikit menampakkan urat juga tidak lepas dari pandangannya.
Setelah June menggantungkan kemeja dan celana Bobby ke dalam lemari, ia lalu beringsut naik ke atas tempat tidurnya. Tanpa membuang waktu ia langsung menenggelamkan tubuhnya di bawah selimut tebal kesayangannya.
Bobby yang mendengar suara gesekan kain menolehkan wajahnya ke sumber suara. "Mas Bobby, sini. Tidur. Besok pagi-pagi berangkat." kata June sambil menepuk-nepukkan ruang yang tersisa di sebelahnya.
Manis...
Bobby lalu mengikuti instruksi June, dan menyamankan tubuhnya tepat di samping June.
Hening.
Bobby sengaja membuka-buka laman ponselnya dari pada dia bingung harus bagaimana, sampai terdengar dengkuran halus yang bersumber dari June. Anak manis itu sudah kembali terlelap, persis seperti di ruang tamu tadi.
Bobby menggeleng-gelengkan kepalanya tidak habis mengerti. Malam ini, dia seperti menjalani profesi baru sebagai babysitter, bukan menjadi seorang seme yang sempat dia pikirkan tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/245603971-288-k802038.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FILL ME - Koo Junhoe & Kim Jiwon [Completed]
FanficSebuah cerita cinta sederhana. Dimana yang satu berusaha menjadi yang terbaik, dan yang satu berusaha mati-matian meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja. 💙💜 Disclaimer: 🔞 BXB Yaoi Boyslove Yang enggak suka, jangan dibaca ya.