PART 01🍑

2.1K 232 11
                                    

"ADAM! GUE SUMPAHIN LO SUKA SAMA GUE!"

Laki-laki bernama Adam itu menghentikan larinya dia menoleh ke arah belakang lantas tertawa melihat raut kesal gadis sekaligus sahabatnya, "Maaf ya gue gak mungkin suka sama lo, gak level hahaha!"

Hawa, gadis berambut panjang tersebut menatap kesal ke arah Adam, "Awas aja lo sampe suka sama gue! Gue bakal nolak lo mentah-mentah!"

Gadis itu berkacak pinggang, "Kembaliin buku gue!"

"Kejar gue kalo bisa wlee!", setelah mengatakan itu Adam langsung berlari kencang.

Hawa mendengus sebal, "ADAM, SINI LO!"

Lantas terjadilah aksi kejar-kejaran layaknya film-film india, para siswa yang berlalu lalang dikoridor hanya menatap mereka dengan tatapan heran. Mereka sudah biasa dengan hal itu pasalnya Adam dan Hawa sering kali bertengkar, ah ralat memang setiap hari mereka akan selalu bertengkar. Yang membuat mereka heran adalah, mereka berdua ini kan teman masa kecil tapi kenapa gak pernah akur? Selalu saja ada tingkah mereka berdua yang membuat siswa maupun guru geleng-geleng kepala.

"Siniin buku gue! Lo mau gue timpuk ya?!" Hawa kesal? Jangan ditanya, karena rasanya anjim banget.

"Sini, sini kejar gue kalo bisa!"

Hawa hendak mengejar Adam namun matanya tak sengaja menangkap seseorang yang membuatnya tersenyum senang, "PAK TONO, ADAM GANGGUIN SAYA! TOLONGIN SAYA PAK!"

Lantas guru berperut buncit dan berkepala botak tersebut memicing ke arah Hawa. Memang, pak Tono dikenal galak seantero sekolah. Dan murid paling ia benci adalah Adam, karena cowok itu selalu membuat ulah yang membuatnya naik darah.

"Dimana Adam?" Pak Tono celingak-celinguk mencari keberadaan Adam.

Hawa menengok ke kanan lalu ke kiri lalu dia menyeringai tipis saat melihat Adam yang berada tak jauh darinya.

"Itu pak!" Tunjuk Hawa pada pak Tono.

Mata guru tersebut memicing mengikuti arah yang dimaksud Hawa, "Ayo Hawa, kamu ikut bapak. Saya mau memberi pelajaran pada anak itu!"

Hawa mengangguk lantas dia mengikuti gurunya tersebut dari belakang sembari tersenyum senang. Mampus lo Dam!, batinnya.

"Mau lari kemana kamu?"

Adam yang hendak berlari menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah belakang.

Ia nyengir, "Eh bapak. Saya mau ke toilet pak, bapak mau ikut?"

"Gak usah bohong kamu! Kenapa kamu jahilin Hawa?", pak Tono menatap tajam ke arah Adam.

"Ya allah pak. Bapak ini seudzon mulu sama saya, gak baik loh pak. Saya cuma minjem buku Hawa doang buat nyatet materi, iya 'kan Wa?"

Adam memberi kode agar Hawa berkata 'iya' agar dia tidak mendapatkan hukuman dari guru gendut dihadapannya ini.

"Benar begitu Hawa?", pak Tono menatap Hawa meminta penjelasan.

Hawa langsung menggeleng, "Bohong pak. Adam pinjem buku saya buat nyontek PR yang dikasih bu Sri. Makanya saya kejar dia, karena kata bapak menyontek itu hal yang buruk 'kan?", Hawa melirik Adam sekilas dengan senyum kemenangan.

Fokus pak Tono beralih ke arah Adam, "Kamu benar Hawa, sekarang kembalikan buku Hawa. Adam!"

Adam hanya mendengus kesal lalu dia memberikan buku yang dipegangnya kembali ke pemiliknya. Sang pemilik dengan senang mengambil buku tersebut.

"Kalo begitu saya balik ke kelas dulu pak, terimakasih. Permisi", pamit Hawa lalu pergi kembali ke kelasnya.

Pak Tono mengangguk mengizinkan Hawa kembali ke kelasnya.

Adam dan Hawa  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang