PART 26🍑

620 77 1
                                    

Hawa mengitari koridor sekolah karena bosan. Bagaimana tidak? Akhir-akhir ini, guru selalu memberikan jamkos. Itu karena,  sekolah mereka tengah disibukkan oleh sesuatu yang dirinya juga tidak tahu apa.

Berada dikelas saja membuatnya bosan, kedua temannya sibuk membicarakan cogan-cogan. Adam pun pergi entah kemana, meninggalkannya sendiri yang merasa kebosanan.

"Perhatian, perhatian! Saya dan teman-teman saya ingin mempersembahkan sebuah drama spesial untuk kalian!"

Langkah Hawa terhenti saat suara yang familiar terdengar jelas ditelinganya. Ia menoleh ke sumber suara, dilihatnya Adam dan teman-temannya yang tengah berkumpul lengkap dengan para siswa yang mendekat ke arahnya setelah mendengar ucapannya tadi.

Hawa melangkahkan kakinya menuju Adam. Ia berdeham pelan, "Adam, lo mau ngapain? Jangan bilang, lo mau bikin ulah lagi?"

Adam tersenyum manis, membuat siswa perempuan yang melihatnya memekik kegirangan. Dan membuat Hawa mendengus kesal mendengar pekikan mereka.

"Lo bosen 'kan? Biar gue hibur lo dengan ini."

Hawa mengerinyit bingung, dia kaget karena Adam mengetahui bahwa ia sedang bosan. Apa wajahnya terlalu mudah ditebak? Sehingga Adam tahu apa yang ia inginkan saat ini.

"Jadi semuanya udah siap?"

"Siap!!"

Seruan meriah terdengar, Hawa hanya diam memperhatikan. Dia memperhatikan Adam yang tengah menyusun rencana yang ia buat.

Adam mengajak Ridho untuk berdiri disampingnya, dan menyuruhnya untuk berpura-pura menangis. Entah drama apa yang ingin Adam persembahkan, dirinya terlalu bingung. Lalu Adam menyuruh Saga untuk berpura-pura menangis juga, Hawa jadi bingung sendiri. Mereka ini mau mempersembahkan sebuah drama atau malah lomba nangis sih?

Tapi Hawa tak ambil pusing, dia kembali fokus pada Adam yang kini tengah menyuruh Farhan untuk ikut dalam drama mereka. Kali ini, bukan menyuruhnya untuk berpura-pura menangis, melainkan untuk duduk diam dikursi tengah-tengah mereka.

Sudahlah, tidak akan ada yang mengerti jalan pikiran cowok itu.

"Sudah siap?"

"Siap!!"

"Yakin?"

Hawa berdecak, "Dam, cepet!! Jangan bercanda!"

Adam tertawa, "Iyaiya!"

"Oke drama mulai!!"

Lalu dramapun dimulai.

"Katakan yang sebenarnya icha!"

"Kau benar veer, karena tapasya mencintaimu!," tunjuk Ridho pada Saga.

Tau drama apa yang dimainkan mereka? Ya, uttaran. Film yang berasal dari india itu, memang sangat terkenal disekolahnya saat ini. Terlebih lagi, para guru juga menyukai film yang menurut Hawa hanya menguras emosi disetiap episode-episodenya.

Adam mengelak, "Itu semua bohong icha!"

Lalu si Farhan menepuk-nepuk kursi yang ia duduki sembari menirukan backsound yang ada difilm tersebut.

"Aaaaaaaaaaaa."

Dengan langkahnya, Adam menarik Saga dan membawanya ke hadapan Ridho. "Kau lihat dirinya? Kau sayang padanya? Lalu apa dia sayang padamu?"

Saga terlihat menangis, "Hiks, hiks."

"Aaaaaaaaaaaaaaa."

Para siswa yang menyaksikan telihat menahan tawanya agar tidak meledak. Sebagian ada yang merekam dengan ponsel mereka. Bahkan ada juga yang menangis, entah karena terbawa suasana atau karena tidak bisa menahan tawanya hingga menangis.

Adam dan Hawa  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang