1

1.3K 119 10
                                    

Pada sang waktu yang melebur
dalam kelamnya sunyi.
Saat keadaan memaksa untuk
sebuah ketenangan hati.
Dalam buliran bening yang mengalir di tiap kata yang telah terpatri.
Kita jatuh sekali lagi.
Pada lembah kelabu yang
menyiksa diri.

***

Jaehyun, pria tampan yang sedari tadi tak mampu menyembunyikan senyumnya begitu melihat pesan berisi foto yang dikirimkan oleh gadis di seberang sana.

Sooyoung 🐥

Sangat besar dan lezat. || 19:11
Tadi aku pergi kesana
dengan Yerim. Kita harus
pergi bersama nanti.

Dengan segera ia memencet tombol panggilan dan menempelkannya di telinga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan segera ia memencet tombol panggilan dan menempelkannya di telinga. Tak butuh waktu lama hingga sang pemilik nomor menjawab panggilannya. Membuat Jaehyun kembali tersenyum menampilkan lesung pipi manisnya.

 Membuat Jaehyun kembali tersenyum menampilkan lesung pipi manisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah kau harus diet? Ah kau tak memiliki cukup banyak waktu. Acara kita dua minggu lagi."

Ujarnya membuat Sooyoung, gadis diseberang sana mendengus kesal.

"Haruskah kau membahas dietku disaat sekarang? Kau membuatku ingin memuntahkan makananku saat ini juga."

Jaehyun hanya terkekeh ringan mendengar respon yang gadisnya layangkan.

"Bagaimana hari ini?"

"Aku sudah fitting baju tadi."

"Sendiri?"

"Tidak. Yerim menemaniku."

"Baguslah."

"Kau sekarang dimana?"

"Dalam perjalanan pulang."

"Kau baru selesai bekerja?"

"Em."

"Ah benar!"

"Hm?"

Pria itu berdehem pelan sembari membuka pintu mobil dan mulai menyalakan mesin mobilnya.

"Cincin yang kita pesan sudah datang. Mau melihatnya bersamaku besok?"

"Kita lihat nanti. Jika aku tak sibuk."

"Cih. Kau selalu saja beralasan jika kau sibuk. Kau tak ikut datang saat kita bertemu WO. Kau juga tak menemaniku fitting gaun pernikahan. Jika kau sampai tak datang juga besok-"

"Aku bercanda. Aku akan menemanimu besok. Jam berapa aku harus menjemputmu?"

Ujar Jaehyun membuat Sooyoung tersenyum penuh kemenangan. Gadis itu pun berdehem pelan sebelum memberi jawaban.

 Gadis itu pun berdehem pelan sebelum memberi jawaban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jam sepuluh kau sudah harus sampai rumah."

"Baiklah. Aku mencintaimu."

Ucap pria itu sebelum mengakhiri panggilan secara sepihak. Senyum manis kembali terukir di wajah Sooyoung. Ia meraih sebuah bingkai foto yang memperlihatkan dirinya dan Jaehyun.

"Lima tahun berlalu begitu cepat."

Gumam gadis itu mengecup singkat pada bingkai foto dalam genggamannya.

-

Sooyoung merapikan beberapa barang-barang di apartemennya. Menjelang hari pernikahan mereka, tentu gadis itu harus mempersiapkan barang apa yang akan ia bawa ke kediaman barunya.

Ketika ia tengah sibuk dengan kegiatannya sebuah dering ponsel membuatnya bangkit dan meraih benda persegi itu diatas ranjang. Senyumnya kembali terukir begitu melihat nama Jaehyun tertera sebagai nama pemanggil.

"Kau sudah merindukanku secepat itu?"

"Apa benar ini nona Sooyoung?"

Seketika senyum di bibirnya memudar begitu mendengar suara yang begitu asing masuk ke telingannya.

"Ya. Benar. Tapi dengan siapa aku berbicara?"

Cukup lama gadis itu terdiam di posisinya. Mencoba mencerna deretan kalimat yang di ucapkan oleh seseorang di seberang telfon. Bahkan setelah sambungan terputus pun Sooyoung masih terduduk di tempatnya. Wajah gadis itu begitu linglung.

Ia mengalihkan pandangan pada figura yang terletak diatas meja. Saat gadis itu hendak meraih figura tersebut, Sooyoung tak sengaja menyenggolnya hingga membuat figuranya jatuh dan menyebabkan lapisan kacanya pecah menjadi beberapa bagian. Seketika, tangis gadis itu pecah begitu saja.

Dengan segera Sooyoung meraih long coat hitam miliknya dan juga kunci mobil. Berlari menuju pintu apartemen dan membukanya. Langkah gadis itu kembali terhenti begitu mendapati sosok laki-laki yang berdiri di ambang pintu.

"Kak Sooyoung.."

"Sungchan, b-begini. A..aku baru saja mendengar berita tak masuk akal. Ah J...Jaehyun.."

Ucap gadis itu gelagapan sembari menjambak rambutnya sendiri. Ia menarik nafas panjang mencoba menenangkan. Namun melihat raut wajah lelaki dihadapannya hanya membuatnya merasa semakin kalut.

"Tidak kan? Jaehyun tidak.. Iya kan?"

Teriak Sooyoung sembari mencengkram kuat kedua lengan calon adik iparnya itu. Namun bukannya jawaban yang ia dapatkan, Sungchan hanya tertunduk dan terisak kini.

"Mengapa kau menangis? Katakan! Ini tidak.. Tidak kan? Ini- Dimana Jaehyun sekarang?"

Tanya gadis itu dengan isak tangis dan suara yang mulai melemah diakhir.

~~~

ff JaeJoy terbaruku 🙃
Seperti biasa aku kembali dengan ff genre begini. Uda jadi hobi keknya 🤣
Kuharap kalian suka ^^

A Drop of Tears [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang