Maap kemarin gak up.
Dari kemaren sore aku ngambeg sama Jaehyun.
Ngeliat muka dia bawaannya kesel dan pengen marah2 ಥ⌣ಥ
Bahkan tadi subuh pun aku masih baper ͡° ͜ʖ ͡°***
"Bagaimana perkembangan Jaehyun?"
Tanya Sooyoung begitu pria dengan jas dokternya itu selesai dengan tugasnya.
"Tuan Jung dapat berkedip dengan cepat dan ia dapat sedikit menggerakkan sudut bibirnya. Syukurlah ada perkembangan selama dua bulan menjalani terapi. Untuk ke depannya kita harus lebih giat lagi dalam membantu proses kesembuhannya."
Ucap sang dokter yang membuat baik Yoona dan Sooyoung saling bertukar pandang dengan senyum yang terlukis di wajah keduanya. Selepas kepergian dokter yang memantau perkembangan Jaehyun, keduanya menceritakan apa yang baru saja mereka dengar. Dan pria itu merespon dengan mengedipkan matanya beberapa saat dengan sepasang surai kecoklatan yang berkaca-kaca.
-
Sooyoung membuka pintu kamar dan senyumnya mengembang begitu melihat Jaehyun yang ternyata telah terbangun dari tidurnya. Ia berjalan mendekat dan mengecup singkat kening sang suami. Hal wajib yang selalu Sooyoung lakukan tiap kali ia kembali dari rumah.
"Aku membawa sarapan untukmu."
Seru gadis itu seraya memamerkan termos yang sedari tadi ia tenteng. Dengan senyum yang merekah, membuka tutup termos dan menuangkan bubur cair. Sembari menunggu sedikit dingin, Sooyoung memutuskan untuk duduk di samping ranjang. Menekan remot untuk menaikkan posisi kepala ranjang.
Sedikit membenarkan posisi bantal Jaehyun hingga pria itu menghadap padanya. Dengan senyum yang tak lepas dari wajah cantiknya, Sooyoung meraih lengan pria itu. Memberi pijatan-pijatan lembut.
"Dokter Han bilang, ini bagus untuk terapi. Aku memang tak berbakat melakukan ini. Tapi ini cukup nyaman kan?"
Jaehyun merespon ucapan Sooyoung dengan memejamkan mata satu kali. Membuat gadis itu kembali tersenyum.
"Hari ini ibu tak bisa menginap. Sungchan ada ujian dan ia harus konsentrasi. Jadi ibu akan mengurus Sungchan untuk sementara. Hari ini kita hanya berdua. Bukankah ini romantis?"
Ucapnya lagi yang kembali di jawab dengan mengedipkan mata.
"Ah buburnya sudah siap."
Sooyoung bangkit dari duduknya. Meraih segelas bubur yang telah ia siapkan. Memasukkannya ke dalam spuit (alat suntik) yang terhubung langsung dengan selang nasogastrik sebagai sarana untuk membantu pria itu dalam mengkonsumsi makanannya.
"Hari ini aku membuat bubur dengan campuran brokoli, hati ayam, dan telur. Itu bagus untuk kesehatan otot perutmu. Aku harus merawat milikku dengan sangat baik bukan?"
Ujarnya membuat sudut bibir pria itu sedikit tergerak.
"Oh? Kau tersenyum!"
Seru Sooyoung senang. Dengan sepasang matanya yang berair karena tangis haru yang ia tahan, gadis itu lebih memilih untuk melanjutkan kegiatannya.
Setelahnya Sooyoung kembali duduk di samping ranjang. Menyalakan televisi dan mengubah ke chanel televisi National Geographic. Salah satu acara tontonan kesukaan sang suami. Membiarkan pria itu menonton sedangkan Sooyoung memilih melanjutkan memijat bagian kaki Jaehyun.
"Dokter bilang terapimu akan di undur besok. Hari ini dokter menyarankanmu untuk beristirahat. Kau sudah bekerja keras selama beberapa hari ini."
Ucap Sooyouung yang kini menghentikan kegiatannya. Memandang teduh pada pria yang kini menatapnya dengan tatapan berbinar. Mengerti jika pria itu sangat senang dengan kalimat yang baru saja ia dengar. Sooyoung tentu tau betapa melelahkannya harus menjalani terapi yang tak kunjung ada habisnya.
Gadis itu membelai lembut rahang sang suami dan mengecupnya untuk waktu yang lama. Sementara Jaehyun memejamkan matanya. Menikmati sentuhan sang istri yang selalu membuatnya merasa lebih baik.
Ia menatap lekat sepasang manik mata Sooyoung yang memandangnya dari jarak yang cukup dekat. Senyum manis gadis itu seakan enggan untuk pergi dari wajah cantiknya.
"Aku tau betapa kau sangat ingin mendorongku ke atas ranjang saat ini tuan. Aku sangat paham pemikiran nakalmu. Aku akan membayar hutangku beserta bunganya nanti saat kau benar-benar sembuh."
Ujar gadis itu yang kembali membuat sudut bibir Jaehyun tergerak. Membuat Sooyoung yang melihatnya terkekeh geli. Ia menangkup kedua pipi pria itu dan mengecup singkat bibir pucatnya.
~~~
Lupakan soal ngambegnya aku sama Jaehyun.
Yukk merayakan kembalinya happy virus kita di IG o(^▽^)oSiders, kapalan!
KAMU SEDANG MEMBACA
A Drop of Tears [END]
أدب الهواة{FANFICTION} Pada sang waktu yang melebur dalam kelamnya sunyi. Saat keadaan memaksa untuk sebuah ketenangan hati. Dalam buliran bening yang mengalir di tiap kata yang telah terpatri. Kita jatuh sekali lagi. Pada lembah kelabu yang menyiksa diri.