“Ibu, di sini aku merindukanmu. Aku rindu hangatnya pelukmu, aku rindu segalanya tentangmu.”
—Richard.
🥀
Richard merebahkan tubuhnya di ranjang, pria itu memikirkan siapa pria yang bersama Riri kemarin hari. Kenapa gadis itu terlihat sangat bahagia saat bersama pria itu? Apakah Riri sudah menemukan penggantinya?
Memikirkannya saja sudah membuat Richard kesal.
Richard mengambil sebuah foto yang berada di sampingnya. Foto yang selalu ia bawa kemana-mana, di foto itu Ibunya terlihat sangat bahagia sambil memeluk Riri dan Richard.
Richard tersenyum ketika mengingat saat-saat itu, saat di mana untuk pertama kalinya ia memperkenalkan Riri kepada Ibunya. Ia tertawa mengingat raut wajah ketakutan Riri saat itu, ia takut Ibunya tak suka jika Richard dengan Riri.
Tapi nyatanya, keduanya mudah akrab walau baru pertama kali bertemu, Ibunya yang merasa kesepian begitu senang ketika gadis itu datang.
Saat-saat itu benar-benar ia rindukan.
“Aku rindu bunda, Syakira juga rindu bunda, begitupun calon menantu kesayangan bunda.”
Tak lama kemudian, ponsel Richard berdering. Tantenya menelponnya, tentu pria itu langsung mengangkatnya.
“Halo. Ada apa tante?”
“.....”
“Richard masih di rumah.”
“.....”
“Tante tenang dulu, pelan-pelan ceritanya.”
“.....”
“Syakira hilang?!”
🥀
Richard melajukan motornya kencang, pikirannya kali ini sedang kacau, bagaimana bisa Syakira tiba-tiba menghilang? Keadaan adik tersayang nya yang baru berusia 6 tahun itu begitu ia khawatirkan. Ia takut terjadi sesuatu yang tidak mengenakan yang akhirnya membuat anak perempuan itu ketakutan.
Syakira bertahan, ya. Gimanapun caranya, kakak bakal temuin kamu, Batin Richard.
Pria itu berhenti di sebuah toko mainan yang sering tantenya dan Syakira datangi, ia masuk ke dalam, mungkin saja Syakira ada di sini, pikirnya. Setelah tak menemukan Syakira di sana, Richard bertanya kepada pemilik toko.
“Maaf, Pak. Saya ingin bertanya, bapak pernah lihat anak ini gak?” tanya Richard sambil menunjukkan foto Syakira.
“Kalau hari ini sih saya belum lihat, pak. Kalau kemarin dia sempet ke sini sama tantenya,” jawab sang pemilik toko.
Richard mengangguk, pria itu mendesah kecewa, sebenarnya di mana adiknya sekarang berada?
“Terima kasih atas informasi nya pak. Kalau begitu saya pamit dulu.”
Richard keluar dari toko mainan itu, berbagai tempat yang Syakira sukai sudah ia datangi. Namun, Syakira bahkan tak berada di tempat itu. Ia bingung harus mencari adiknya ke mana lagi, berbagai tempat sudah ia datangi.
Tiba-tiba ia teringat akan ucapan Syakira sesudah gadis itu jatuh dari sepeda beberapa hari yang lalu.
Kalau Ira udah sembuh, Ira mau ke taman yang sering bunda datangi, kalau bunda suka Ira juga suka.
Richard tiba-tiba teringat akan ucapan anak perempuan itu beberapa hari yang lalu, sekarang ia tau di mana adiknya berada.
🥀
Syakira tersenyum ketika dirinya akhirnya berhasil sampai di sebuah taman, dulu bundanya sering mengajaknya ke sini.
“Aduh!”
Anak perempuan itu meringis kesakitan ketika ia terjatuh karena seseorang tidak sengaja menabraknya.
“Sakit,” lirihnya.
Tanpa sadar, seorang gadis menatap nya dari kejauhan, lalu menghampirinya ketika merasa bahwa dirinya pernah bertemu Syakira sebelumnya.
“Ira?” Syakira langsung menatap seorang gadis yang memanggilnya, ia kenal betul siapa dia, dia adalah Riri.
Riri tadi mendengar suara anak perempuan yang tidak asing baginya, membuat dirinya langsung mencari ke sumber suara. Betapa terkejutnya dia ketika melihat Syakira yang menangis. Ia bingung, dengan siapa anak perempuan itu kemari?
“Kak Riri, Ira takut.”
“Ira jangan takut, ada kak Riri di sini. Ira gak kenapa-kenapa kan?” tanya Riri ingin memastikan.
Ira menggeleng sebagai jawaban.
“Ira ke sini sama siapa?” tanyanya lagi.
“Sendirian.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Untuk Richard
Teen Fiction[Sudah Terbit, tersedia di Shopee @laskar_books] Ini kisah tentang mereka dan luka yang mereka rasa, tentang Richard yang sangat terluka ketika mengetahui fakta bahwa ayahnya memiliki perempuan lain selain bundanya. Ini juga tentang Riri yang selalu...